motherhood, childhood, mother and child, books, reading, infant, family, baby, happy mothers day, mother, happiness, love, affection, mom, mum, mother and child, mother, mother, mother, mother, mother, mom

Apakah Anak Yang Terlambat Bicara Berarti Juga Akan Terlambat Membaca?

Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara sering kali berisiko lebih tinggi menghadapi kesulitan dalam membaca dan pengembangan literasi. Hubungan ini terutama disebabkan oleh sifat terjalin dari keterampilan bahasa dan literasi, di mana kemampuan bicara dan bahasa awal membentuk dasar untuk kemahiran membaca dan menulis di kemudian hari. Penelitian menunjukkan bahwa keterlambatan bicara dapat menyebabkan tantangan bahasa dan literasi yang lebih luas jika tidak ditangani lebih awal. Berikut adalah aspek-aspek kunci dari hubungan ini:

Hubungan Antara Keterlambatan Bicara dan Kesulitan Membaca

  • Perkembangan Bahasa dan Literasia: Anak-anak dengan keterlambatan bicara sering menghadapi tantangan dalam perkembangan bahasa, yang sangat penting untuk melek huruf. Keterampilan bahasa, termasuk kosakata dan tata bahasa, adalah dasar untuk pemahaman membaca dan menulis. Penundaan di area ini dapat menghambat kemampuan untuk memecahkan kode dan memahami teks tertulis (Aldila & Erlich, 2024) (Przybysz et al., 2023).
  • Risiko Disabilitas Belajar: Keterlambatan bicara dapat menjadi indikasi ketidakmampuan belajar yang lebih luas, yang mungkin termasuk kesulitan dalam membaca dan menulis. Anak-anak ini berisiko lebih tinggi mengembangkan ketidakmampuan belajar yang mempengaruhi kinerja akademik mereka, termasuk keterampilan melek huruf (Przybysz et al., 2023) (Abidarda & Ridhani, 2022).
  • Faktor Neurologis dan Kognitif: Gangguan neurologis yang terkait dengan keterlambatan bicara juga dapat memengaruhi fungsi kognitif yang diperlukan untuk membaca, seperti perhatian dan memori. Tantangan kognitif ini dapat semakin mempersulit perolehan keterampilan membaca (Shamansurov et al., 2024) (Shamansurov et al., 2024).

Pentingnya Intervensi Dini

  • Deteksi Dini dan Intervensi: Identifikasi dan intervensi dini sangat penting dalam mengurangi dampak keterlambatan bicara pada literasi. Intervensi yang disesuaikan, seperti terapi wicara dan program stimulasi bahasa, dapat secara signifikan meningkatkan hasil dan mendukung pengembangan keterampilan membaca (Aldila & Erlich, 2024) (Maromi & Pamuji, 2024).
  • Peran Tim Multidisipliner: Intervensi yang efektif seringkali membutuhkan pendekatan multidisiplin, yang melibatkan ahli patologi wicara, psikolog, dan pendidik, untuk mengatasi berbagai aspek keterlambatan bicara dan bahasa dan dampaknya terhadap literasi (Maromi & Pamuji, 2024).

Faktor dan Intervensi yang Berkontribusi

  • Faktor Berkontribusi: Beberapa faktor berkontribusi terhadap keterlambatan bicara dan bahasa, termasuk kecenderungan genetik, pengaruh lingkungan, dan kondisi neurologis. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu dalam merancang intervensi yang efektif (Palipung et al., 2024) (Muyassaroh et al., 2022).
  • Keterlibatan Orangtua: Keterlibatan aktif orang tua dalam terapi dan kegiatan pendidikan, seperti membaca bersama, dapat meningkatkan perkembangan bahasa dan literasi pada anak-anak dengan keterlambatan bicara (Palipung et al., 2024).

Sementara keterlambatan bicara dapat menimbulkan tantangan bagi perkembangan membaca, penting untuk menyadari bahwa tidak semua anak dengan keterlambatan bicara akan mengalami kesulitan membaca. Tingkat dampaknya dapat bervariasi berdasarkan keadaan individu, termasuk tingkat keparahan penundaan, adanya masalah perkembangan lainnya, dan efektivitas intervensi. Selain itu, beberapa anak dapat mengembangkan strategi kompensasi atau menerima dukungan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi tantangan awal dan mencapai kemahiran melek huruf. Oleh karena itu, meskipun ada korelasi yang signifikan antara keterlambatan bicara dan kesulitan membaca, lintasan perkembangan setiap anak dapat menjadi unik, dan hasilnya dapat ditingkatkan dengan intervensi yang tepat waktu dan tepat waktu.

Aldila, R. R. F., & Erlich, W. A. D. (2024). The Analysis Study of Early Detection and Outcome of Speech Delay in Children: A Comprehensive Systematic Review. https://doi.org/10.70070/hpaavy19
Przybysz, D. C., Crippa, A. C., Bruck, I., Luiz, A. P. L., & Leite, A. P. D. (2023). Speech disorders in children with learning disabilities. https://doi.org/10.1055/s-0043-1774492
Abidarda, Y., & Ridhani, A. R. (2022). Program Bimbingan dan Konseling bagi Anak yang mengalami Speech Delay. Bulletin of Counseling and Psychotherapy. https://doi.org/10.51214/bocp.v4i3.367
Shamansurov, Sh. Sh., Makhkamova, D. K., & Abdukadirova, I. K. (2024b). Features of neurological disorders in children with speech developmental disorders. EPRA International Journal of Multidisciplinary Research. https://doi.org/10.36713/epra17340
Shamansurov, Sh. Sh., Makhkamova, D. K., & Abdukadirova, I. K. (2024a). Clinical and neurophysiological characteristics of neurophthalmological disorders in children with speech delay. EPRA International Journal of Multidisciplinary Research. https://doi.org/10.36713/epra17161
Maromi, C., & Pamuji, P. (2024). When a Child is Speech Delay: Causes, Diagnosis, and Intervention. Indonesian Journal of Early Childhood Educational Research. https://doi.org/10.31958/ijecer.v3i1.12476
Palipung, R. Y., Paramita, S., & Ni’matuzahroh, N. (2024). Influence Factors, Impact and Interventions for Speech Delay and Language Delay in Early Childhood : Systematic Review. International Journal of Scientific Research and Management. https://doi.org/10.18535/ijsrm/v12i07.gp03
Muyassaroh, M., Fahrizal, F., Naftali, Z., Yunika, K., Farokah, F., Widodo, P., & Ruspita, D. A. (2022). Identifying Risk Factors of Speech and Language Delay on Children. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat. https://doi.org/10.15294/kemas.v17i3.27676
Scroll to Top