Anak-anak yang belajar membaca, menulis, dan aritmatika (Calistung) terlambat mungkin menghadapi tantangan di sekolah dasar, karena keterampilan dasar ini sangat penting untuk keberhasilan akademik. Kesulitan dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, termasuk perjuangan akademis, masalah perilaku, dan tantangan sosial. Penelitian menunjukkan bahwa penguasaan awal Calistung bermanfaat untuk transisi yang lebih lancar ke pendidikan dasar, dan keterlambatan dalam memperoleh keterampilan ini dapat menyebabkan kesulitan belajar yang signifikan. Berikut adalah aspek kunci tentang bagaimana keterlambatan pembelajaran Calistung berdampak pada anak-anak di sekolah dasar:
Tantangan Akademik
- Kesulitan Membaca dan Menulis: Siswa yang masuk sekolah dasar tanpa keterampilan Calistung yang memadai sering kesulitan membaca dan menulis, yang penting untuk memahami dan menyampaikan informasi. Hal ini dapat menyebabkan kinerja akademik yang buruk dan peningkatan kemungkinan pengulangan nilai(Umalihayati et al., 2024) (Purnaningtyas & Sukartono, 2024).
- Keterampilan Berhitung: Kurangnya keterampilan aritmatika awal dapat menghambat pengembangan pemikiran logis dan kemampuan pemecahan masalah, yang sangat penting untuk keberhasilan dalam mata pelajaran seperti matematika(Purnaningtyas & Sukartono, 2024).
Implikasi Perilaku dan Sosial
- Masalah Fokus dan Konsentras: Anak-anak yang mulai belajar Calistung terlambat mungkin mengalami kesulitan fokus di kelas, yang dapat diperburuk oleh kondisi emosional seperti kecemasan atau ADHD (Sadiyah et al., 2024).
- Tantangan Sosial: Anak-anak ini mungkin juga menghadapi kesulitan sosial, karena mereka mungkin merasa tertinggal dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang telah menguasai keterampilan ini (Sadiyah et al., 2024).
Faktor Eksternal dan Intervensi
- Metode Pengajaran dan Lingkungan: Metode pengajaran yang efektif dan lingkungan belajar yang kondusif sangat penting dalam mengatasi kesulitan Calistung. Guru memainkan peran penting dalam merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dan memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang berjuang (Purnaningtyas & Sukartono, 2024) (Yeni & Zuliani, 2023).
- Dukungan Orang Tua dan Komunitas: Dukungan dari orang tua dan masyarakat, termasuk bimbingan belajar dan alat pembelajaran interaktif seperti robot BELANGKAS, dapat meningkatkan minat dan kemampuan anak-anak di Calistung (Nakhma’ussolikhah et al., 2023) (Rahmalisa & Linarta, 2022).
Implikasi yang Lebih Luas dari Pembelajaran Calistung Akhir
Sementara pembelajaran Calistung awal umumnya menguntungkan, beberapa orang tua dan pendidik menentang percepatan keterampilan ini terlalu dini, menekankan pentingnya mempertimbangkan kesiapan perkembangan anak. Mereka menganjurkan pendekatan seimbang yang menggabungkan pembelajaran berbasis bermain untuk memastikan bahwa anak-anak tidak kewalahan dan dapat menikmati proses belajar (Ranti et al., 2024). Perspektif ini menyoroti perlunya strategi pembelajaran individual yang memenuhi tahap perkembangan dan gaya belajar yang unik setiap anak.