Anak-anak yang terlambat mengembangkan keterampilan berhitung memang dapat mengejar ketinggalan dengan intervensi yang tepat, bahkan jika mereka memiliki kecenderungan untuk menunda-nunda. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi yang ditargetkan, seperti Catch Up Numeracy dan program terstruktur lainnya, dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak yang awalnya berprestasi rendah dalam matematika. Intervensi ini efektif bahkan ketika tidak intensif, menunjukkan bahwa kesulitan aritmatika anak-anak sangat rentan terhadap intervensi (Holmes & Dowker, 2013) (Dowker, 2010). Bagian berikut akan mengeksplorasi efektivitas berbagai intervensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemulihan berhitung.
Efektivitas Intervensi yang Ditargetkan
- Catch Up Numacy: Program ini telah menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima intervensi berhitung yang ditargetkan dapat mencapai keuntungan lebih dari dua kali lipat dari yang diharapkan dari anak-anak yang biasanya mencapai. Intervensi disampaikan oleh asisten kelas hanya selama tiga puluh menit per minggu, menunjukkan bahwa bahkan intervensi non-intensif dapat sangat efektif (Holmes & Dowker, 2013).
- Program Pemulihan Berhitung: Program-program ini menilai dan menargetkan kelemahan spesifik dalam komponen berhitung, seperti prinsip penghitungan, nilai tempat, dan estimasi. Anak-anak yang berpartisipasi dalam program ini telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam tes berhitung standar (Dowker, 2001).
- Perancah Digital: Untuk anak-anak dengan kesulitan perinatal ringan, intervensi digital terstruktur yang berfokus pada keterampilan visual-spasial telah efektif, terutama bagi mereka yang lahir prematur lanjut. Anak-anak ini menunjukkan keterampilan berhitung yang lebih kuat dibandingkan dengan teman sebayanya ketika diberikan lingkungan pendidikan terstruktur (Merkelbach et al., 2022).
Pentingnya Intervensi Dini
- Berhitung Awal sebagai Prediktor: Keterampilan berhitung awal adalah prediktor penting pencapaian matematika di kemudian hari. Anak-anak yang tertinggal dalam berhitung awal berisiko mengalami kesulitan lanjutan kecuali intervensi diterapkan lebih awal (Toll, 2013) (Penner et al., 2019).
- Pendidikan Remedial: Intervensi selama taman kanak-kanak dapat membantu anak-anak yang berisiko mengalami kesulitan matematika mencapai tingkat berhitung yang dapat diterima pada saat mereka memulai pendidikan matematika formal. Intervensi dini ini bermanfaat dalam menetapkan fondasi yang kuat untuk pembelajaran di masa depan (Toll, 2013).
Faktor yang Mempengaruhi Pemulihan Berhitung
- Pendekatan Individual: Intervensi yang menilai dan menargetkan komponen berhitung tertentu lebih efektif. Anak-anak sering memiliki kekuatan dan kelemahan yang bervariasi dalam komponen berhitung yang berbeda, dan intervensi yang dipersonalisasi dapat mengatasi perbedaan ini (Dowker, 2010).
- Faktor Kognitif dan Lingkungan: Faktor-faktor seperti memori kerja verbal, keterampilan perbandingan simbolik, dan bahasa matematika spesifik berperan dalam pengembangan berhitung awal. Lingkungan pendidikan yang mendukung dapat meningkatkan efektivitas intervensi (Toll, 2013) (Merkelbach et al., 2022).
Sementara intervensi yang ditargetkan dapat secara signifikan membantu anak-anak yang terlambat berhitung, penting untuk menyadari bahwa tidak semua anak dapat merespons intervensi ini secara merata. Faktor-faktor seperti tingkat keparahan kesulitan berhitung awal, adanya ketidakmampuan belajar lainnya, dan lingkungan pendidikan anak secara keseluruhan dapat mempengaruhi hasil. Selain itu, sementara intervensi dapat membantu anak-anak mengejar ketinggalan, dukungan dan pemantauan berkelanjutan mungkin diperlukan untuk memastikan kemajuan yang berkelanjutan dan untuk mengatasi tantangan yang muncul dalam perkembangan berhitung mereka (Lazzaro et al., 2021) (McCaskey et al., 2018).