Anak-anak yang suka membaca mungkin merasa lebih mudah untuk belajar matematika, karena beberapa penelitian menunjukkan korelasi positif antara keterampilan membaca dan kemahiran matematika. Membaca literasi sangat penting untuk memahami konsep matematika, karena membantu dalam memahami masalah kata dan teks matematika. Hubungan ini didukung oleh berbagai intervensi pendidikan dan penelitian empiris, yang menyoroti keterkaitan keterampilan membaca dan matematika. Di bawah ini adalah aspek-aspek kunci yang menjelaskan hubungan ini:
Membaca Literasi dan Pemahaman Matematika
- Membaca literasi sangat penting untuk belajar matematika, karena melibatkan pemahaman angka, simbol, dan hubungan di antara mereka. Sebuah studi menemukan bahwa siswa dengan nilai lebih tinggi dalam membaca berkinerja lebih baik dalam memecahkan masalah matematika, menunjukkan bahwa keterampilan membaca berkontribusi pada pemahaman matematis (Žakelj et al., 2019).
- Pengembangan bersama keterampilan membaca dan matematika telah diamati, dengan kemahiran membaca sebelumnya secara positif mempengaruhi prestasi matematika berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan membaca yang kuat dapat memfasilitasi pembelajaran matematika (Hübner & Bloch, 2022).
Intervensi Pendidikan
- Program seperti TEMPLE dan Booked on Math menggunakan baca-lantang untuk memperkenalkan kosakata dan konsep matematika kepada anak kecil. Intervensi ini telah menunjukkan beberapa efek positif pada kinerja matematika anak-anak, meskipun hasilnya dapat bervariasi berdasarkan kesetiaan implementasi (Powell et al., 2024) (McGuire et al., 2021).
- Intervensi Moved by Reading, yang melibatkan simulasi konten teks, telah terbukti meningkatkan kemampuan anak-anak untuk memecahkan masalah cerita matematika dengan meningkatkan keterampilan pemahaman mereka (Glenberg et al., 2012).
Pengaruh Keluarga dan Genetik
- Antusiasme orang tua untuk membaca dapat secara positif mempengaruhi kinerja membaca dan matematika anak-anak. Anak-anak yang orang tuanya membaca untuk kesenangan cenderung memiliki keterampilan membaca yang lebih baik, yang dapat diterjemahkan ke dalam peningkatan kinerja matematika (Clavel & Mediavilla, 2020).
- Studi genetik menunjukkan bahwa ada komponen genetik yang substantif untuk kemampuan membaca dan matematika, dengan efek genetik bersama berkontribusi pada korelasi antara keterampilan ini. Hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan dalam pengembangan kemampuan membaca dan matematika (Davis et al., 2014).
Prediktor Kognitif dan Komorbiditas
- Prediktor kognitif seperti kefasihan membaca dan pemahaman penting dalam memprediksi kinerja matematika. Penelitian telah menunjukkan bahwa keterampilan membaca secara tidak langsung dapat mempengaruhi hasil matematika, menyoroti pentingnya membaca sebagai keterampilan dasar untuk belajar matematika (Zoccolotti et al., 2020) (Nguyen et al., 2022).
Sementara bukti menunjukkan hubungan positif antara membaca dan keterampilan matematika, penting untuk mempertimbangkan bahwa tidak semua anak yang unggul dalam membaca akan secara otomatis unggul dalam matematika. Perbedaan individu, seperti kemampuan kognitif dan lingkungan belajar, dapat mempengaruhi sejauh mana keterampilan membaca memengaruhi pembelajaran matematika. Selain itu, sementara membaca dapat membantu dalam memahami konsep matematika, matematika juga membutuhkan keterampilan dan pengetahuan khusus yang berbeda dari membaca. Oleh karena itu, menumbuhkan keterampilan membaca dan matematika sangat penting untuk pengembangan pendidikan yang komprehensif.