Pertanyaan apakah anak-anak yang belajar membaca sejak bayi menjadi lebih pintar adalah beragam, melibatkan berbagai aspek perkembangan kognitif dan pengaruh kegiatan literasi awal. Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman membaca awal dapat berdampak positif pada perkembangan kognitif, tetapi hubungannya kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Membaca dini dikaitkan dengan peningkatan keterampilan bahasa, kemampuan kognitif, dan kesuksesan akademis, tetapi itu bukan satu-satunya penentu kecerdasan.
Dampak Membaca Dini pada Perkembangan Kognitif
- Peningkatan Keterampilan Kognitif: Membaca untuk bayi dan balita telah terbukti berdampak positif pada perkembangan kognitif di luar hanya keterampilan membaca. Ini termasuk peningkatan kosakata reseptif, pemahaman membaca, dan motivasi untuk membaca, seperti yang ditunjukkan oleh analisis Bayesian dari Studi Millennium Cohort Study (Shigemasu et al., 2024).
- Perkembangan Bahasa: Rutinitas membaca awal berkontribusi signifikan terhadap perkembangan bahasa dan membaca. Meta-analisis telah menunjukkan bahwa membaca waktu luang meningkatkan kemampuan bahasa, membaca, dan mengeja, yang sangat penting untuk keberhasilan akademis (Mol, 2010).
- Pembelajaran dan Pemahaman Kata: Kemanjuran membaca buku dalam pembelajaran kata bayi dimediasi oleh ucapan yang diarahkan pada anak. Bayi yang terpapar lebih banyak bicara yang diarahkan pada anak selama kegiatan membaca menunjukkan pemahaman kata yang lebih baik, menyoroti pentingnya konteks sosial dalam pembelajaran (“Not all input is equal: the efficacy of book reading in infants’ word learning is mediated by child-directed speech”, 2022).
Peran Intervensi Pendidikan Awal
- Pembacaan Interaktif: Teknik membaca interaktif, seperti membaca dialogis, telah ditemukan untuk memperluas bahasa lisan dan pengetahuan tentang dasar-dasar membaca pada anak kecil. Intervensi ini efektif dalam meningkatkan kecerdasan ketika diterapkan pada masa kanak-kanak awal (Protzko et al., 2013).
- Program Pendidikan Dini: Program seperti Proyek Abecedarian menunjukkan bahwa intervensi pendidikan awal berkualitas tinggi dapat menghasilkan manfaat kognitif dan akademik yang tahan lama, dengan anak-anak yang dirawat menunjukkan skor tes kognitif dan akademik yang lebih tinggi (Campbell et al., 2001).
Keterbatasan dan Pengaruh Lainnya
- Produk Media Bayi: Terlepas dari klaim, produk media bayi yang dirancang untuk mengajarkan membaca kepada bayi tidak secara efektif mengajarkan keterampilan membaca. Sebuah uji coba acak tidak menemukan peningkatan yang signifikan dalam pengembangan membaca dari produk tersebut (Neuman et al., 2014).
- Interaksi Orangtua: Kualitas interaksi orang tua, seperti berbicara dengan bayi dan mendorong perhatian terhadap objek dan peristiwa, memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif. Kegiatan-kegiatan ini berkontribusi pada pengembangan verbal dan skor kecerdasan (Bornstein, 1985).
Sementara pengalaman membaca awal dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan keterampilan bahasa, kecerdasan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang lebih luas, termasuk elemen genetik, lingkungan, dan pendidikan. Studi menunjukkan bahwa sementara membaca sejak bayi dapat berkontribusi pada pertumbuhan kognitif, itu bukan satu-satunya faktor dalam menentukan kecerdasan. Kegiatan lain, seperti membaca interaktif dan interaksi orang tua yang berkualitas, juga memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif anak.