Anak-anak dengan sindrom Down (DS) sering menghadapi tantangan unik dalam mengembangkan keterampilan numerik, termasuk menghitung. Pertanyaan apakah mereka perlu mengetahui angka sebelum belajar berhitung itu kompleks dan melibatkan pemahaman kemampuan kognitif mereka dan strategi pendidikan yang dapat mendukung pembelajaran mereka. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun mengetahui angka dapat membantu dalam menghitung, tidak sepenuhnya perlu bagi anak-anak dengan DS untuk memiliki pemahaman yang lengkap tentang angka sebelum mereka mulai belajar berhitung. Sebaliknya, keterampilan dasar seperti memahami kuantitas dan prinsip korespondensi satu-ke-satu memainkan peran penting dalam kemampuan mereka untuk belajar berhitung.
Pemahaman Kuantitas dan Penghitungan
- Anak-anak dengan DS dapat mengembangkan pemahaman tentang kuantitas, yang merupakan dasar untuk menghitung. Studi menunjukkan bahwa mereka dapat membuat penilaian tentang kuantitas relatif, meskipun kemampuan ini dapat bervariasi secara signifikan di antara individu (Porter, 2020) (Porter, 2019).
- Prinsip korespondensi satu-ke-satu, yang penting untuk menghitung, dapat dipahami oleh anak-anak dengan DS bahkan jika mereka belum menghasilkan kata angka. Hal ini menunjukkan bahwa menghitung dapat diajarkan melalui metode yang menekankan prinsip ini daripada hanya mengandalkan pengetahuan kata angka (Abreu-Mendoza & Arias-Trejo, 2017).
Peran Pengetahuan Angka
- Meskipun pengetahuan angka dapat mendukung penghitungan, itu bukan prasyarat. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan DS dapat meningkatkan keterampilan berhitung mereka melalui intervensi yang tidak selalu berfokus pada kata-kata angka melainkan pada pemahaman konsep numerik dan hubungan (Sella et al., 2021) (Vaudano et al., 2022).
- Pengembangan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan DS sering ditingkatkan dengan menggunakan bahan manipulatif dan alat bantu visual, yang membantu mereka memahami konsep numerik tanpa memerlukan pemahaman penuh tentang angka pada awalnya (Vaudano et al., 2022) (Clarke & Faragher, 2014).
Intervensi dan Strategi Pendidikan
- Intervensi seperti penggunaan permainan adaptif dan bahan manipulatif telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan numerik pada anak-anak dengan DS. Alat-alat ini fokus pada peningkatan keterampilan numerik spesifik dan perhitungan mental, yang sangat penting untuk menghitung (Sella et al., 2021) (Vaudano et al., 2022).
- Guru didorong untuk menggunakan pengetahuan siswa yang ada dan menggabungkan unsur-unsur kehidupan sehari-hari untuk membuat berhitung lebih mudah dipahami dan dipahami oleh anak-anak dengan DS (“Early Numeracy Challenges and Interventions for Students with Down Syndrome: A Scoping Review”, 2023).
Tantangan dan Pertimbangan
- Terlepas dari potensi perbaikan, anak-anak dengan DS sering menghadapi tantangan dalam berhitung karena faktor-faktor seperti keterbatasan memori jangka pendek dan kesulitan dalam berpikir abstrak (“Early Numeracy Challenges and Interventions for Students with Down Syndrome: A Scoping Review”, 2023) (Noda & Bruno, 2017).
- Variabilitas kemampuan matematika di antara anak-anak dengan DS menunjukkan bahwa metode pengajaran yang dipersonalisasi dan adaptif diperlukan untuk memenuhi kebutuhan individu dan gaya belajar (Noda & Bruno, 2017).
Kesimpulannya, meskipun mengetahui angka dapat memfasilitasi pembelajaran berhitung, itu bukan persyaratan mutlak untuk anak-anak dengan sindrom Down. Menekankan keterampilan dasar seperti diskriminasi kuantitas dan prinsip korespondensi satu-ke-satu, bersama dengan intervensi pendidikan yang disesuaikan, dapat secara efektif mendukung kemampuan menghitung mereka. Namun, penting untuk mengenali beragam tantangan yang dihadapi oleh anak-anak ini dan kebutuhan akan strategi pengajaran yang dipersonalisasi untuk meningkatkan keterampilan berhitung mereka.
