Two women enjoying a cozy moment indoors, sharing a book on the sofa, with a bright and relaxed atmosphere.

Apakah Anak Sindrom Down Harus Belajar Membaca Di Sekolah Atau Bisa Di Rumah Saja?

Anak-anak dengan sindrom Down dapat memperoleh manfaat yang signifikan dari belajar membaca baik di sekolah maupun di rumah. Penelitian menunjukkan bahwa instruksi membaca dapat meningkatkan bahasa lisan mereka, keterampilan memori, dan perkembangan kognitif secara keseluruhan. Sementara anak-anak dengan sindrom Down mungkin menghadapi tantangan dalam belajar membaca, mereka sering memiliki keterampilan memori visual yang kuat, yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan literasi mereka. Keputusan apakah mereka harus belajar membaca di sekolah atau di rumah tidak saling eksklusif; melainkan, kombinasi dari kedua lingkungan dapat bermanfaat. Pendekatan ini memungkinkan pengalaman belajar yang lebih komprehensif dan mendukung, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan unik anak.

Manfaat Instruksi Membaca Berbasis Sekolah

  • Pendidikan Inklusif: Anak-anak dengan sindrom Down yang dididik di ruang kelas inklusif arus utama cenderung mencapai tingkat melek huruf yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak di sekolah khusus. Hal ini dikaitkan dengan paparan interaksi bahasa dan sosial yang lebih luas dalam pengaturan inklusif (Buckley, 2001).
  • Lingkungan Belajar Terstruktur: Sekolah menyediakan lingkungan terstruktur dengan akses ke pendidik profesional yang dilatih dalam strategi pengajaran khusus untuk anak-anak dengan sindrom Down. Ini termasuk penggunaan alat bantu visual dan strategi pembelajaran seluruh kata, yang efektif untuk pelajar ini (Hughes, 2006) (Sehic, 2017).
  • Interaksi Sosial: Berada di lingkungan sekolah memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan teman sebaya, yang selanjutnya dapat meningkatkan keterampilan bahasa dan sosial mereka. Interaksi ini sangat penting untuk perkembangan dan integrasi mereka secara keseluruhan ke dalam masyarakat (Buckley & Bird, 1993).

Keuntungan dari Instruksi Membaca Berbasis Rumah

  • Pembelajaran Khusus: Orang tua dapat menyesuaikan pelajaran membaca dengan minat dan kecepatan anak mereka, membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif. Pendekatan yang dipersonalisasi ini dapat sangat memotivasi anak-anak dengan sindrom Down (Oelwein, 1995).
  • Keterlibatan Orangtua: Keterlibatan orang tua yang aktif dalam kegiatan literasi di rumah dapat memperkuat apa yang dipelajari di sekolah dan memberikan praktik tambahan. Orang tua sering memiliki harapan yang tinggi dan berkomitmen pada perkembangan membaca anak mereka, yang dapat mengarah pada hasil yang lebih baik (Ricci & Osipova, 2012).
  • Lingkungan Belajar Fleksibel: Instruksi berbasis rumah memungkinkan jadwal belajar yang fleksibel, mengakomodasi suasana hati dan tingkat energi anak, yang dapat sangat bervariasi (Oelwein, 1995).

Pentingnya Instruksi Membaca Awal dan Berkelanjutan

  • Intervensi Dini: Memperkenalkan membaca sebagai kegiatan pengajaran bahasa di tahun-tahun prasekolah mengarah pada tingkat pencapaian tertinggi. Intervensi dini sangat penting untuk memaksimalkan potensi melek huruf anak-anak dengan sindrom Down (Buckley, 2001) (Buckley, 2002).
  • Pembelajaran Seumur Hidup: Keterampilan membaca dapat terus berkembang hingga dewasa jika instruksi yang sesuai diberikan. Bahkan pemula yang terlambat dapat mencapai tingkat melek huruf fungsional, menyoroti pentingnya instruksi membaca terus menerus sepanjang hidup (Buckley, 2001) (Buckley & Bird, 1993).

Sementara manfaat dari instruksi membaca berbasis sekolah dan rumah terbukti, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan keadaan individu setiap anak dengan sindrom Down. Beberapa anak mungkin berkembang dalam lingkungan sekolah yang terstruktur, sementara yang lain mungkin mendapat manfaat lebih dari perhatian pribadi yang mereka terima di rumah. Pada akhirnya, pendekatan kolaboratif yang melibatkan sekolah dan rumah dapat memberikan dukungan paling komprehensif untuk pengembangan literasi anak. Pendekatan ganda ini memastikan bahwa anak-anak dengan sindrom Down memiliki kesempatan untuk mencapai potensi penuh mereka dalam membaca dan keterampilan terkait.

Slovin, H. (1992). Number of the Day. The Arithmetic Teacher. https://doi.org/10.5951/AT.39.7.0029
Newton, N. (n.d.). Daily Math Thinking Routines in Action. https://doi.org/10.4324/9781351164283
Benavides-Varela, S., Butterworth, B., Burgio, F., Arcara, G., Lucangeli, D., & Semenza, C. (2016). Numerical Activities and Information Learned at Home Link to the Exact Numeracy Skills in 5-6 Years-Old Children. Frontiers in Psychology. https://doi.org/10.3389/FPSYG.2016.00094
Pardo, J., Baz, M. R., González, Á. J., & Herrera, R. de S. (2020). Actividades aritméticas en el hogar en relación con el procesamiento numérico básico en alumnos preescolares. Revista De Educacion. https://doi.org/10.4438/1988-592X-RE-2020-389-454
Vandermaas-Peeler, M., Ferretti, L., & Loving, S. (2012). Playing “The Ladybug Game”: Parent Guidance of Young Children’s Numeracy Activities. Early Child Development and Care. https://doi.org/10.1080/03004430.2011.609617
Vetter, M., O’Connor, H., O’Dwyer, N., & Orr, R. (2018). Learning “Math on the Move”: Effectiveness of a Combined Numeracy and Physical Activity Program for Primary School Children. Journal of Physical Activity and Health. https://doi.org/10.1123/JPAH.2017-0234
Ramadhan, M. M., Valenda, C., Renzaputri, S. B., Sabiq, A., Putra, V. H. C., Hilman, D., & Dewi, K. (2023). Development of Gamified Mathematics Learning Material for Treating Children With Dyscalculia at Age 4 – 6 Years Old. https://doi.org/10.1109/conmedia60526.2023.10428235
Kohl, D. M. (1990). Math activities for young children. Early Childhood Education Journal. https://doi.org/10.1007/BF01620161
Scroll to Top