Anak-anak dengan sindrom Down memang dapat belajar menulis surat atau pesan singkat, meskipun mereka mungkin menghadapi tantangan unik dalam mengembangkan keterampilan ini. Proses ini sering membutuhkan strategi dan intervensi pendidikan yang disesuaikan yang mempertimbangkan profil keterampilan kognitif dan motorik spesifik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, banyak anak dengan sindrom Down dapat mencapai tingkat literasi fungsional, memungkinkan mereka untuk menulis pesan sederhana.
Intervensi dan Strategi Pendidikan
Zona Perkembangan Proksimal dan Teori Pemrosesan Informasi: Sebuah studi penelitian tindakan menunjukkan efektivitas strategi intervensi empat langkah untuk membantu murid sindrom Down menulis huruf “H” dengan jelas. Strategi ini termasuk pemanasan motorik halus, pengenalan surat, latihan terpandu, dan latihan pensil kertas, menyoroti pentingnya lingkungan belajar yang terstruktur dan suportif (Echee & Shaik-Abdullah, 2020) (Echee & Shaik-Abdullah, n.d.).
Pendekatan Multi-Sensor: Menggabungkan strategi pengajaran multi-sensorik dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif untuk anak-anak dengan sindrom Down. Pendekatan ini dapat membantu mengatasi kesulitan dalam tulisan tangan dengan mengintegrasikan metode pembelajaran visual, pendengaran, dan kinestetik (Echee & Shaik-Abdullah, 2020) (Echee & Shaik-Abdullah, n.d.).
Pengembangan Literasi dan Keterampilan Kognitif
Membaca dan Menulis sebagai Alat Kognitif: Membaca dan menulis tidak hanya penting untuk komunikasi tetapi juga memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif untuk anak-anak dengan sindrom Down. Keterampilan ini dapat meningkatkan kemampuan bicara, bahasa, dan memori, berkontribusi pada kemandirian yang lebih besar dan keberhasilan akademis (Buckley et al., 2001) (Buckley, 2001).
Kesadaran Fonologis dan Memori Kerja: Penelitian telah menunjukkan bahwa kesadaran fonologis dan memori kerja merupakan komponen penting dalam perkembangan literasi anak-anak dengan sindrom Down. Keterampilan ini berkorelasi positif dengan kemampuan menulis, menunjukkan bahwa intervensi yang menargetkan bidang-bidang ini dapat meningkatkan kemahiran menulis (Lavra-Pinto & Lamprecht, 2010).
Dukungan Teknologi
Perangkat Lunak Penulisan yang Didukung Simbol: Penggunaan teknologi, seperti perangkat lunak penulisan yang didukung simbol, telah dieksplorasi sebagai sarana untuk membantu siswa dengan sindrom Down dalam mengembangkan keterampilan menulis. Teknologi ini dapat memberikan bantuan visual dan dukungan terstruktur, membuat proses penulisan lebih mudah diakses (Prest et al., 2010).
Teknologi Komunikasi Informasi (TIK) : TIK menawarkan manfaat seperti presentasi visual dan pembelajaran mandiri, yang dapat sangat menguntungkan bagi anak-anak dengan sindrom Down. Alat-alat ini dapat membantu membedakan kurikulum dan mempromosikan inklusi dalam kegiatan literasi (Black & Wood, 2003).
Sementara banyak anak dengan sindrom Down dapat belajar menulis surat atau pesan singkat, penting untuk mengakui variabilitas dalam pengembangan literasi di antara individu. Faktor-faktor seperti tingkat keterampilan kognitif dan motorik, kualitas intervensi pendidikan, dan ketersediaan teknologi pendukung semuanya dapat mempengaruhi hasil. Beberapa anak mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan strategi yang disesuaikan untuk mencapai literasi fungsional, tetapi dengan dukungan yang terus-menerus, kemajuan yang signifikan dimungkinkan.