Anak-anak dengan sindrom Down (DS) memang dapat belajar menulis dalam dua bahasa, meskipun proses penguasaan bahasa mereka mungkin berbeda dari anak-anak yang biasanya berkembang. Penelitian menunjukkan bahwa bilingualisme tidak berdampak negatif pada perkembangan bahasa mereka dan bahkan dapat menawarkan manfaat kognitif dan linguistik. Kemampuan menulis dalam dua bahasa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat paparan, konteks penggunaan bahasa, dan kemampuan kognitif individu. Berikut adalah beberapa wawasan utama dari penelitian ini:
Perkembangan Bahasa Bilingual pada Down Syndrome
- Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan DS dapat mengembangkan kemampuan bilingual yang mirip dengan teman sebaya monolingual mereka, meskipun mereka mungkin mengalami keterlambatan bahasa dalam kedua bahasa. Penundaan ini tidak selalu diperburuk oleh bilingualisme (Feltmate & Bird, 2008) (Bird et al., 2005).
- Sebuah studi kasus anak bilingual dengan DS menunjukkan kemahiran dalam bahasa Rusia dan Inggris, dengan sedikit keuntungan dalam membaca bahasa Inggris karena pengajaran formal dalam bahasa itu (Burgoyne et al., 2016).
- Anak-anak bilingual dengan DS telah diamati mengembangkan keterampilan bahasa kedua yang fungsional, dengan input bahasa memainkan peran penting dalam tingkat kemahiran mereka (Feltmate & Bird, 2008).
Manfaat Kognitif dan Linguistik
- Paparan berbagai bahasa dapat memiliki efek positif pada perkembangan kognitif, motivasi, dan emosional pada anak-anak dengan DS. Stimulasi bahasa awal sangat penting untuk memaksimalkan manfaat ini (Rivas, 2008).
- Bilingualisme pada anak-anak dengan DS tidak menghambat perkembangan bahasa pertama mereka. Sebaliknya, itu dapat meningkatkan fleksibilitas kognitif dan kesadaran linguistik (Buckley, n.d.) (Buckley, 2002).
Implikasi Pendidikan dan Terapi
- Intervensi bahasa ganda telah menunjukkan hasil positif dalam keterampilan naratif untuk anak-anak bilingual dengan DS, menunjukkan bahwa mereka dapat memperoleh manfaat dari pengaturan pendidikan bilingual (Gorman et al., 2021).
- Pendekatan individual direkomendasikan untuk menilai dan mendukung anak-anak bilingual dengan DS, mengingat profil kognitif dan linguistik mereka yang unik (Ward et al., 2021).
Tantangan dan Pertimbangan
- Meskipun bilingualisme layak untuk anak-anak dengan DS, mereka mungkin menghadapi tantangan seperti kesulitan bahasa ekspresif dan memerlukan dukungan yang disesuaikan untuk mengembangkan keterampilan menulis dalam kedua bahasa (Bird et al., 2005).
- Variabilitas kemampuan bahasa di antara anak-anak dengan DS menunjukkan bahwa pendidikan bilingual harus dipersonalisasi, dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik anak dan paparan bahasa (Ward et al., 2021) (Bird, 2017).
Berbeda dengan temuan positif, beberapa profesional secara historis menyarankan agar tidak bilingualisme untuk anak-anak dengan DS karena kekhawatiran tentang keterlambatan bahasa. Namun, bukti terbaru menunjukkan bahwa kekhawatiran ini mungkin tidak berdasar, dan bahwa bilingualisme dapat menjadi pilihan yang layak dan bermanfaat bagi anak-anak dengan DS. Keputusan untuk melanjutkan pendidikan bilingual harus dibuat berdasarkan kasus per kasus, dengan mempertimbangkan keadaan individu anak dan dukungan yang tersedia.