Anak-anak dengan Down Syndrome (DS) memang dapat belajar multiplikasi dan pembagian, meskipun mereka mungkin menghadapi tantangan unik dalam melakukannya. Penelitian menunjukkan bahwa dengan strategi dan intervensi pengajaran yang tepat, anak-anak dengan DS dapat mengembangkan keterampilan matematika, termasuk perkalian dan pembagian, meskipun pada kecepatan yang berbeda dan dengan metode yang berbeda dibandingkan dengan anak-anak yang biasanya berkembang. Kuncinya terletak pada pendekatan pendidikan yang disesuaikan yang mempertimbangkan profil kognitif dan pembelajaran mereka.
Pendekatan dan Intervensi Pengajaran
- Strategi Instruksional yang Disesuai: Metode pengajaran yang efektif untuk anak-anak dengan DS termasuk penggunaan urutan konkret-representasial-abstrak (CRA) dan model instruksi strategis (SIM), yang telah terbukti meningkatkan kefasihan komputasi dan pemahaman konseptual pada siswa dengan disabilitas belajar (Flores et al., 2014).
- Pengelompokan dan Presentasi Alternatif: Studi telah menunjukkan bahwa pengelompokan alternatif dan presentasi kombinasi aritmatika dapat meningkatkan hasil pembelajaran bagi siswa dengan cacat intelektual ringan, termasuk mereka dengan DS (Agaliotis & Teli, 2016).
- Pembelajaran Berbantuan Komputer: Metode pengajaran multimedia telah ditemukan lebih efektif daripada tugas kertas dan pensil tradisional dalam mengajar konsep matematika kepada anak-anak dengan DS, menunjukkan bahwa teknologi dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan pembelajaran (Ortega-Tudela & Gómez-Ariza, 2006).
Tantangan dan Pertimbangan
- Faktor Kognitif dan Pembelajaran: Anak-anak dengan DS sering mengalami kesulitan dengan perhatian, memori, penalaran, dan abstraksi, yang sangat penting untuk mempelajari perkalian dan pembagian (Costa et al., 2017). Tantangan-tantangan ini memerlukan pendekatan pengajaran khusus yang memenuhi kebutuhan khusus ini.
- Pengembangan Keterampilan Numerik: Anak-anak dengan DS mungkin berjuang dengan keterampilan numerik dasar, seperti menghitung dan membedakan besaran, yang merupakan dasar untuk mempelajari operasi matematika yang lebih kompleks seperti perkalian dan pembagian (Onnivello et al., 2019) (Porter, 2019).
- Penggunaan Kalkulator: Sementara beberapa siswa dengan DS mungkin memiliki keterampilan berhitung yang buruk, penggunaan kalkulator dapat membantu dalam melakukan operasi matematika dan dapat menjadi alat yang berharga dalam proses pembelajaran mereka (Martinez & Benedetti, 2011).
Studi Kasus dan Bukti
- Studi Kasus: Penelitian yang melibatkan studi kasus telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan DS dapat mempelajari konsep matematika, termasuk perkalian dan pembagian, bila diberikan dukungan yang tepat dan metode pengajaran (Brady et al., 2008)].
- Studi Longitudinal: Penelitian longitudinal pada anak-anak yang biasanya berkembang menunjukkan bahwa perkalian dan pembagian saling berhubungan dalam jaringan memori, menunjukkan bahwa strategi serupa mungkin disesuaikan untuk anak-anak dengan DS untuk mendukung pembelajaran mereka (Brauwer & Fias, 2009).
Sementara anak-anak dengan Down Syndrome dapat belajar multiplikasi dan pembagian, penting untuk menyadari bahwa proses belajar mereka mungkin berbeda secara signifikan dari anak-anak yang biasanya berkembang. Penggunaan metode pengajaran khusus, teknologi, dan alat pendukung seperti kalkulator dapat memfasilitasi pembelajaran matematika mereka. Namun, sangat penting untuk terus meneliti dan mengembangkan strategi pendidikan yang efektif yang disesuaikan dengan kebutuhan unik mereka untuk memastikan mereka dapat mencapai potensi penuh mereka dalam matematika.