Anak-anak dengan Down Syndrome memang dapat belajar menulis melalui penelusuran, sebagaimana dibuktikan oleh berbagai penelitian yang menyoroti efektivitas penelusuran dan intervensi pedagogis lainnya dalam meningkatkan keterampilan tulisan tangan. Penelusuran, sebagai metode, memberikan pendekatan terstruktur dan berulang yang dapat membantu anak-anak dengan Down Syndrome mengembangkan keterampilan motorik yang diperlukan dan pemahaman kognitif yang diperlukan untuk menulis. Metode ini, sering diintegrasikan dengan strategi pendidikan lainnya, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan kemampuan menulis anak-anak dengan Down Syndrome.
Tracing sebagai Alat yang Efektif
- Penelusuran telah terbukti menjadi metode yang efektif untuk mengajar tulisan tangan kepada anak-anak penyandang cacat, termasuk mereka yang menderita Down Syndrome. Penggunaan lembar kerja D’Nealian®, yang melibatkan penelusuran huruf, telah berhasil mengajar anak-anak prasekolah penyandang cacat untuk menulis nama mereka, menunjukkan bahwa penelusuran dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam mengembangkan keterampilan menulis (Maricich et al., 2012)].
- Permainan serius “Letter Tracing”, yang dirancang untuk mengajarkan pembentukan huruf yang benar, telah menunjukkan potensi dalam memodelkan pematangan keterampilan tulisan tangan pada anak-anak. Pendekatan gamified untuk penelusuran ini dapat menarik perhatian anak-anak dan meningkatkan kemahiran tulisan tangan mereka dari waktu ke waktu (Dui et al., 2024).
Intervensi Pedagogis dan Pendekatan Multisensori
- Intervensi pedagogis berdasarkan Teori Historis-Budaya telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan Down Syndrome dapat membuat kemajuan yang signifikan dalam menulis melalui kegiatan pendidikan terstruktur. Intervensi ini membantu anak-anak maju dalam representasi grafis dan upaya menulis individu(Oliveira, 2010).
- Pendekatan multisensori, seperti metode Handwriting Without Tears (HWT), telah efektif dalam mempromosikan keterampilan tulisan tangan di antara anak-anak dengan Down Syndrome. Pendekatan ini mendorong partisipasi dan keterlibatan, yang sangat penting untuk pembelajaran (Patton & Hutton, 2017).
Pengembangan Keterampilan Kognitif dan Motorik
- Pengembangan keterampilan menulis pada anak-anak dengan Down Syndrome sering dikaitkan dengan peningkatan integrasi motorik visual (VMI). Program seperti PointScribe, yang berfokus pada menangkap perhatian visual, telah terbukti secara signifikan meningkatkan kinerja menulis pada anak-anak dengan kebutuhan khusus(Katayama & Stewart, 2009).
- Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan Down Syndrome dapat melakukan tugas tulisan tangan seefisien rekan-rekan usia perkembangan mereka, meskipun mereka mungkin mengalami keterlambatan dalam tahap akuisisi menulis. Ini menunjukkan bahwa dengan intervensi yang tepat, mereka dapat mencapai kemahiran yang sebanding (Tsao et al., 2017).
Sementara pelacakan dan intervensi terstruktur telah menunjukkan efektivitas, penting untuk mempertimbangkan tantangan kognitif dan perkembangan yang lebih luas yang dihadapi oleh anak-anak dengan Down Syndrome. Faktor-faktor seperti profil perhatian dan kesadaran fonologis memainkan peran penting dalam pengembangan literasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan Down Syndrome sering memiliki kesadaran fonologis yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang biasanya berkembang, yang dapat memengaruhi keterampilan menulis mereka (Lavra-Pinto & Lamprecht, 2010) (Steele, 2011). Oleh karena itu, pendekatan komprehensif yang membahas aspek-aspek kognitif ini bersama penelusuran dan intervensi penulisan lainnya dapat menghasilkan hasil terbaik dalam mengajar menulis kepada anak-anak dengan Down Syndrome.