Pertanyaan apakah seorang anak perlu melihat orang tuanya menulis agar lebih termotivasi adalah beragam, melibatkan berbagai aspek motivasi, pengembangan literasi, dan pengaruh orang tua. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan dan pemodelan orang tua dapat secara signifikan mempengaruhi motivasi anak untuk terlibat dalam kegiatan melek huruf, termasuk menulis. Mengamati orang tua terlibat dalam tugas menulis dapat berfungsi sebagai motivator yang kuat bagi anak-anak, karena memberikan konteks dunia nyata dan menunjukkan nilai dan kegunaan menulis dalam kehidupan sehari-hari. Pengaruh ini adalah bagian dari serangkaian faktor yang lebih luas yang berkontribusi pada motivasi anak untuk menulis.
Pengaruh Orang Tua pada Motivasi Menulis
- Perilaku Pemodelan: Anak-anak sering belajar dengan mengamati dan meniru orang dewasa. Ketika orang tua terlibat dalam kegiatan menulis, seperti membuat daftar atau menulis surat, anak-anak cenderung meniru perilaku ini, yang dapat meningkatkan motivasi mereka untuk menulis (Harries, 2002).
- Motivasi Membaca: Ada korelasi kuat antara motivasi membaca orang tua dan motivasi membaca anak-anak mereka. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika serupa dapat berlaku untuk menulis, di mana keterlibatan orang tua dalam menulis dapat menumbuhkan minat yang sama pada anak-anak mereka (“A Chip Off the Old Block: Do Reading‐Motivated Parents Raise Reading‐Motivated Children?”, 2023).
- Keterlibatan Orangtua: Keterlibatan orang tua yang aktif dalam pendidikan anak, termasuk kegiatan literasi, telah terbukti secara positif mempengaruhi hasil dan motivasi akademik. Keterlibatan ini dapat mengambil banyak bentuk, seperti membaca bersama atau mendiskusikan pentingnya menulis (Dubey & Srivastava, 2013).
Strategi Pendidikan dan Faktor Lingkungan
- Lingkungan Kelas: Menciptakan lingkungan kelas yang merangsang dan menarik sangat penting untuk memotivasi siswa untuk menulis. Ini termasuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat dalam tugas-tugas menulis yang bermakna dan membina komunitas pempelajar (Bohanan, 2002) .
- Teknik Motivasi: Teknik seperti elicitasi foto telah terbukti memotivasi siswa untuk menulis dengan menghubungkan tugas menulis dengan pengalaman dan minat pribadi mereka. Pendekatan ini bisa sangat efektif untuk pembelajar bahasa Inggris (Zenkov et al., 2012).
- Laporan Guru dan Orangtua: Penilaian guru terhadap motivasi siswa telah ditemukan menjadi prediktor kuat prestasi membaca, menunjukkan bahwa penilaian serupa dapat berguna untuk motivasi menulis. Laporan orang tua juga berkontribusi untuk memahami motivasi anak (Jakobsons, 2005).
Perspektif yang Lebih Luas tentang Motivasi
Sementara pemodelan dan keterlibatan orang tua signifikan, motivasi untuk menulis juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti penentuan nasib sendiri, keterlibatan, dan nilai tulisan yang dirasakan. Anak-anak yang diberi kesempatan menulis untuk berbagai tujuan dan audiens cenderung mengembangkan motivasi yang lebih kuat untuk menulis. Selain itu, konteks sosial dan pendidikan, termasuk dukungan guru dan praktik kelas, memainkan peran penting dalam membentuk motivasi anak untuk terlibat dalam kegiatan menulis (Friddle & Ivey, 2023) (Barratt-Pugh et al., 2021).
Kesimpulannya, sementara melihat orang tua menulis dapat secara positif mempengaruhi motivasi anak untuk menulis, itu adalah salah satu dari banyak faktor yang berkontribusi pada perkembangan literasi anak. Interaksi antara pemodelan orang tua, strategi pendidikan, dan motivasi individu menyoroti kompleksitas menumbuhkan motivasi menulis pada anak-anak.