Ketika mengajar anak-anak menulis, keputusan apakah akan memulai dengan huruf kapital atau huruf kecil dapat secara signifikan mempengaruhi proses pembelajaran mereka. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak sering menemukan huruf besar lebih mudah dikenali dan ditulis karena bentuknya yang lebih sederhana dan lebih berbeda. Kemudahan pengenalan dan penulisan ini dapat memberikan dasar yang kuat untuk keterampilan melek huruf awal. Namun, huruf kecil lebih umum dalam bahan bacaan, yang menunjukkan bahwa keakraban dengannya juga penting untuk pengembangan membaca. Oleh karena itu, pendekatan seimbang yang mempertimbangkan huruf besar dan huruf kecil mungkin bermanfaat.
Huruf Besar: Kemudahan Belajar
- Pengakuan dan Keakrabanan: Anak-anak cenderung mengenali huruf besar dengan lebih mudah, karena seringkali lebih berbeda dan bentuknya kurang kompleks dibandingkan dengan huruf kecil. Keakraban ini sering dikaitkan dengan huruf dalam nama mereka sendiri, yang biasanya diajarkan dengan huruf besar terlebih dahulu (Treiman & Kessler, 2004) (Vinter et al., 2023).
- Kesederhanaan Menulis: Huruf besar umumnya membutuhkan kontrol motorik halus yang lebih sedikit untuk menulis, membuatnya lebih mudah dikuasai oleh anak kecil. Kesederhanaan ini dapat membantu membangun kepercayaan diri dan keterampilan menulis dasar (Stennett et al., 1972).
- Pembelajaran Awal: Banyak program dan studi literasi awal menyarankan untuk memulai dengan huruf besar karena kesederhanaannya dan kemudahan anak-anak dapat belajar memberi nama dan menuliskannya (Worden & Boettcher, 1990).
Huruf Kecil: Pentingnya Membaca
- Prevalensi dalam Teks: Huruf kecil lebih umum digunakan dalam bahan bacaan, menjadikannya penting untuk mengembangkan keterampilan membaca. Keakraban dengan huruf kecil dapat meningkatkan kelancaran dan pemahaman baca (Teixeira et al., 2023).
- Kesamaan Bentuk: Mempelajari huruf kecil dapat difasilitasi oleh kesamaan bentuknya dengan huruf besar. Strategi pengajaran yang memasangkan huruf besar dan huruf kecil dapat membantu anak-anak membuat hubungan antara dua bentuk tersebut (Vinter et al., 2023).
- Tantangan Perkembangan: Huruf kecil sering membutuhkan kontrol dan presisi motorik yang lebih halus, yang dapat menjadi tantangan bagi anak kecil. Namun, mengatasi tantangan ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan menulis yang komprehensif (Stennett et al., 1972) (Hidayati et al., 2023).
Pendekatan Seimbang di Calistung
- Pembelajaran Terintegrasi: Metode Calistung, yang berfokus pada membaca, menulis, dan aritmatika, dapat mengambil manfaat dari pendekatan terpadu yang memperkenalkan huruf besar dan kecil. Metode ini mendukung pengembangan keterampilan motorik halus dan kemampuan kognitif, yang penting untuk melek huruf (Gulo et al., 2024) (Saputra et al., 2024).
- Aplikasi Praktis: Memasukkan kedua kasus huruf ke dalam kegiatan belajar sehari-hari dapat meningkatkan keterlibatan dan keterampilan melek huruf anak-anak. Pendekatan ini sejalan dengan kurikulum Calistung, yang bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak untuk pendidikan lanjut (Masniladevi et al., 2018).
Meskipun memulai dengan huruf besar dapat memberikan titik masuk yang lebih mudah bagi pelajar muda, penting untuk beralih ke huruf kecil untuk mendukung pengembangan membaca. Pendekatan seimbang yang memperkenalkan kedua kasus huruf dapat membantu anak-anak mengembangkan pemahaman alfabet yang komprehensif, mendukung keterampilan menulis dan membaca mereka. Strategi ini sejalan dengan tujuan program pendidikan anak usia dini, yang bertujuan untuk membangun fondasi yang kuat untuk pembelajaran di masa depan.