Pertanyaan apakah anak-anak hiperaktif merasa lebih sulit untuk mengingat angka daripada huruf itu kompleks dan melibatkan pemahaman tantangan kognitif dan memori yang terkait dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD sering menghadapi kesulitan dalam tugas memori numerik dan verbal, tetapi sifat dan tingkat kesulitan ini dapat bervariasi. Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak hiperaktif mungkin lebih berjuang dengan tugas numerik, yang lain menyoroti tantangan dalam memori verbal, termasuk huruf. Ikhtisar ini akan mengeksplorasi temuan yang relevan dari makalah penelitian yang disediakan.
Tantangan Memori pada Anak Hiperaktif
Kinerja Memori Umum: Anak-anak dengan ADHD sering menunjukkan defisit kinerja memori dibandingkan dengan rekan-rekan non-ADHD mereka. Defisit ini tidak terbatas pada jenis memori tertentu tetapi dapat mempengaruhi tugas memori verbal dan non-verbal. Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD dapat melakukan lebih buruk pada tugas-tugas yang melibatkan angka dan frasa, menunjukkan tantangan dalam domain memori numerik dan verbal (Kourakis et al., 2002).
Memori Kerja dan ADHD: Memori kerja, yang sangat penting untuk tugas-tugas yang melibatkan angka dan huruf, sering terganggu pada anak-anak dengan ADHD. Gangguan ini dapat menyebabkan kesulitan dalam tugas-tugas yang memerlukan retensi dan manipulasi informasi, seperti mengingat urutan angka atau huruf (Capodieci et al., 2019). Kehadiran beban kognitif bersamaan, baik verbal maupun visuospasial, dapat semakin memperburuk kesulitan ini, mempengaruhi kemampuan anak untuk mengingat angka dan huruf.
Temuan Khusus pada Angka vs Huruf
Memori Numerik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak hiperaktif mungkin tidak memiliki defisit spesifik dalam pengertian angka visual, yang menyiratkan bahwa kesulitan mereka dengan angka mungkin tidak berasal dari ketidakmampuan yang melekat untuk memproses informasi numerik secara visual (Anobile et al., 2022). Namun, tantangan yang lebih luas dalam memori kerja dan perhatian masih dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk mengingat angka secara efektif.
Memori Verbal: Anak-anak hiperaktif sering menghadapi tantangan dalam tugas-tugas yang membutuhkan memori verbal, seperti mengingat huruf atau kata-kata. Hal ini sebagian disebabkan oleh kesulitan mereka dengan perhatian berkelanjutan dan penghambatan kognitif, yang sangat penting untuk tugas-tugas yang melibatkan informasi verbal (Burley et al., 2021). Kehadiran hiperaktif dapat semakin mempersulit tugas-tugas ini, karena dapat menyebabkan peningkatan gangguan dan berkurangnya fokus pada tugas yang ada.
Perhatian dan Penghambatan Kognitif
Defisit Perhatian: Anak-anak hiperaktif biasanya berjuang untuk mempertahankan perhatian pada satu tugas, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk mengingat angka dan huruf. Kurangnya perhatian berkelanjutan ini dapat menyebabkan kesulitan dalam tugas-tugas yang membutuhkan fokus berkelanjutan, seperti yang melibatkan urutan angka atau huruf (Whalen, 1983).
Hambatan Kognitif: Gangguan penghambatan kognitif, yang umum terjadi pada anak-anak dengan ADHD, dapat menyebabkan peningkatan gerakan dan gangguan selama tugas yang memerlukan retensi memori. Ini dapat memengaruhi kinerja mereka dalam tugas memori numerik dan verbal, karena mereka mungkin merasa sulit untuk menyaring informasi yang tidak relevan dan fokus pada tugas yang ada (Burley et al., 2021).
Sementara anak-anak hiperaktif menghadapi tantangan dalam tugas memori numerik dan verbal, kesulitan spesifik dapat bervariasi berdasarkan perbedaan individu dan sifat tugas. Beberapa anak mungkin menemukan tugas numerik lebih menantang karena defisit memori kerja, sementara yang lain mungkin lebih berjuang dengan tugas verbal karena masalah perhatian dan penghambatan kognitif. Memahami nuansa ini sangat penting untuk mengembangkan strategi dan intervensi pendidikan yang efektif untuk anak-anak dengan ADHD.