Anak-anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sering menghadapi tantangan dalam lingkungan akademik, termasuk kesulitan dengan matematika. Namun, sifat spesifik dari kesulitan-kesulitan ini dan apakah mereka berasal dari gangguan pemahaman angka adalah topik yang bernuansa. Penelitian menunjukkan bahwa sementara anak-anak dengan ADHD memang mengalami kesulitan matematika, ini tidak selalu karena defisit dalam pengertian angka visual mereka, yang merupakan kemampuan untuk memahami dan memperkirakan jumlah secara visual. Sebaliknya, faktor kognitif lain yang terkait dengan ADHD dapat berkontribusi pada tantangan ini. Di bawah ini, aspek-aspek kunci dari topik ini dieksplorasi secara rinci.
Kesulitan Matematika pada ADHD
- Faktor Kognitif: ADHD ditandai dengan defisit dalam fungsi kognitif seperti memori kerja, kontrol penghambatan, dan kecepatan pemrosesan, yang sangat penting untuk pemecahan masalah matematika dan perhitungan. Tantangan kognitif ini dapat menyebabkan pencapaian matematika yang lebih rendah pada anak-anak dengan ADHD dibandingkan dengan rekan-rekan mereka (Kanevski et al., 2021).
- Indera Nomor Visual: Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD tidak selalu memiliki gangguan indera bilangan visual. Penelitian yang membandingkan persepsi numerositas antara anak-anak dengan ADHD dan kelompok kontrol tidak menemukan perbedaan yang signifikan, menunjukkan bahwa kesulitan matematika pada ADHD tidak mungkin berasal dari defisit dalam indera angka visual (Anobile et al., 2022).
- Tugas Matematika Simbolik: Meskipun memiliki indera bilangan visual yang normal, anak-anak dengan ADHD sering berjuang dengan tugas-tugas matematika simbolik, yang memerlukan pemrosesan kognitif yang lebih kompleks dan dipengaruhi oleh defisit kognitif yang terkait dengan ADHD (Anobile et al., 2022).
Implikasi ADHD yang Lebih Luas pada Pembelajaran
- Konsentrasi dan Fokus: Perilaku hiperaktif dan masalah konsentrasi umum terjadi pada anak-anak dengan ADHD, memengaruhi kemampuan mereka untuk terlibat dengan dan memahami konsep matematika. Kurangnya fokus ini dapat menghambat pembelajaran dan menyebabkan kesulitan dalam prestasi akademis (S & Purnama, 2024) (Faktor et al., 2024).
- Strategi Pendidikan: Strategi dan intervensi pengajaran yang efektif sangat penting untuk mendukung anak-anak dengan ADHD dalam mengatasi tantangan ini. Pendekatan pendidikan yang disesuaikan yang mengakomodasi kebutuhan pembelajaran unik mereka dapat membantu meningkatkan pemahaman matematika dan kinerja akademik secara keseluruhan (Silva et al., 2024).
Perspektif Alternatif
Sementara fokus utamanya adalah pada defisit kognitif dan dampaknya pada matematika, penting untuk mempertimbangkan bahwa ADHD juga dapat mempengaruhi bidang pembelajaran lain, seperti literasi. Anak-anak hiperaktif mungkin menghadapi tantangan dalam membaca dan menulis, yang selanjutnya dapat mempersulit pengalaman akademik mereka. Mengatasi kebutuhan pendidikan yang lebih luas ini membutuhkan pendekatan komprehensif yang mempertimbangkan intervensi kognitif dan perilaku (Silva et al., 2024). Selain itu, peran faktor lingkungan dan genetik dalam perkembangan ADHD dan kesulitan belajar yang terkait tidak boleh diabaikan, karena ini juga dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk memahami dan bekerja dengan angka (Faktor et al., 2024).