Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak hiperaktif, terutama mereka dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), mungkin menghadapi tantangan dalam mempertahankan kata-kata yang telah mereka pelajari saat membaca. Kesulitan ini sering dikaitkan dengan masalah perhatian dan proses kognitif yang terlibat dalam pembelajaran dan memori. Namun, hubungan antara hiperaktif dan retensi kata sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk difusi perhatian, keterampilan pemahaman membaca, dan efek obat stimulan. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.
Difusi dan Memori Attensional
- Anak-anak hiperaktif sering menunjukkan difusi perhatian, yang berarti mereka cenderung memproses atribut informasi nonsentral lebih dari teman sebayanya yang tidak hiperaktif. Hal ini dapat menyebabkan tantangan dalam berfokus pada informasi sentral, seperti kata-kata kunci dalam tugas membaca, yang berpotensi mempengaruhi retensi kata (Ceci & Tishman, 1984).
- Terlepas dari difusi perhatian ini, anak-anak hiperaktif tidak selalu menunjukkan kinerja memori keseluruhan yang lebih buruk. Mereka dapat mengungguli rekan-rekan nonhiperaktif dalam tugas pengenalan insidental ketika tuntutan pengkodean tugas pusat rendah, menunjukkan bahwa retensi memori mereka bergantung pada konteks (Ceci & Tishman, 1984).
Tantangan Membaca dan Pemahaman
- Anak-anak dengan ADHD sering memiliki masalah pemahaman membaca, yang sebagian disebabkan oleh keterampilan membaca kata yang buruk. Hal ini menunjukkan bahwa kesulitan dalam retensi kata mungkin terkait dengan tantangan membaca yang lebih luas daripada hiperaktif saja (Cain & Bignell, 2014).
- Anak-anak hiperaktif mungkin memiliki pemahaman mendengarkan yang lebih lemah dibandingkan dengan pemahaman membaca, menunjukkan bahwa kesulitan mereka mungkin melampaui membaca hingga pemrosesan bahasa umum (Cain & Bignell, 2014).
Efek Obat Stimulan
- Obat stimulan, seperti amfetamin, dapat meningkatkan perolehan dan pengambilan informasi pada anak-anak hiperaktif. Hal ini menunjukkan bahwa pengobatan dapat mengurangi beberapa masalah retensi memori yang terkait dengan hiperaktifitas (Weingartner et al., 1982).
- Kurangnya efek disosiatif ketika informasi dipelajari dan diingat dalam kondisi obat yang berbeda menunjukkan bahwa anak-anak yang diobati dengan stimulan dapat secara efektif memulihkan informasi yang dipelajari, berpotensi meningkatkan retensi kata (Weingartner et al., 1982).
Fungsi Kognitif dan Eksekutif
- Anak-anak hiperaktif sering berjuang dengan tugas fungsi eksekutif, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk mengatur dan mengingat informasi, termasuk kata-kata yang dipelajari saat membaca (Adams & Snowling, 2001).
- Anak-anak ini awalnya mungkin mengingat lebih sedikit kata dan menunjukkan lebih sedikit organisasi kategori dalam tugas mengingat bebas. Namun, dengan strategi yang mendorong pengkodean semantik, kinerja ingatan mereka dapat meningkat, menunjukkan bahwa intervensi yang ditargetkan dapat membantu meningkatkan retensi kata (August, 1987).
Sementara anak-anak hiperaktif mungkin menghadapi tantangan dalam retensi kata karena faktor perhatian dan kognitif, penting untuk mempertimbangkan peran intervensi dan pengobatan yang ditargetkan dalam mengurangi kesulitan ini. Selain itu, hubungan antara hiperaktif dan retensi kata tidak semata-mata negatif; anak-anak hiperaktif dapat unggul dalam tugas memori tertentu dalam kondisi tertentu. Kompleksitas ini menyoroti perlunya pemahaman bernuansa tentang bagaimana hiperaktif mempengaruhi pembelajaran dan memori.