Pertanyaan apakah anak-anak hiperaktif, seperti mereka yang menderita ADHD, merasa lebih mudah untuk belajar menulis melalui kegiatan kinestetik dieksplorasi melalui berbagai penelitian. Pembelajaran kinestetik melibatkan melibatkan siswa dalam aktivitas fisik sebagai bagian dari proses pembelajaran, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak yang berjuang dengan metode pembelajaran tradisional. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas kinestetik memang dapat memfasilitasi pembelajaran pada anak-anak hiperaktif, meskipun efektivitasnya dapat bervariasi berdasarkan preferensi individu dan konteks pembelajaran tertentu.
Manfaat Pembelajaran Kinestetik untuk Anak Hiperaktif
Keterlibatan dan Kenikmatan: Gaya belajar kinestetik telah terbukti melibatkan anak-anak dengan ADHD secara lebih efektif dengan melibatkan mereka secara langsung dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan kurang stres bagi siswa ini, karena mereka dapat bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan mereka, yang selaras dengan kecenderungan alami mereka (Fathoni & Bakhtiar, 2023) (Mothershaw, 2015).
Peningkatan Keterampilan Literasara: Studi telah menunjukkan bahwa gerakan kinestetik dapat meningkatkan perolehan keterampilan melek huruf. Misalnya, anak-anak prasekolah menunjukkan penguasaan korespondensi huruf-suara dan pengenalan kata yang lebih baik ketika metode kinestetik digunakan dibandingkan dengan bor tradisional (Lozy et al., 2020).
Kinerja Tulisan Tangan: Pelatihan kinestetik telah ditemukan untuk meningkatkan kinerja tulisan tangan pada anak-anak dengan defisit kinestetik. Meskipun peningkatan keterbacaan tulisan tangan tidak signifikan dalam tes standar, guru mengamati keterbacaan yang lebih baik di pengaturan kelas, menunjukkan manfaat praktis dalam aplikasi dunia nyata (Sudsawad et al., 2002) (Roberts et al., 2010).
Tantangan dan Keterbatasan
Preferensi yang Tidak Konsisten: Tidak semua anak lebih suka atau mendapat manfaat yang sama dari pembelajaran kinestetik. Preferensi dapat bervariasi, dan beberapa anak mungkin tidak secara konsisten memilih metode kinestetik daripada yang lain, menunjukkan bahwa meskipun bermanfaat, pembelajaran kinestetik bukanlah solusi yang cocok untuk semuanya (Mothershaw, 2015).
Peningkatan Terbatas di Beberapa Area: Meskipun metode kinestetik dapat meningkatkan keterlibatan dan kenikmatan, metode ini tidak selalu mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam kinerja akademik, seperti keterbacaan tulisan tangan, bila diukur dengan tes standar (Sudsawad et al., 2002).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara pembelajaran kinestetik menawarkan manfaat yang menjanjikan bagi anak-anak hiperaktif, penting untuk mempertimbangkan konteks pendidikan yang lebih luas. Pendekatan kinestetik sejalan dengan filosofi pendidikan yang menekankan partisipasi aktif dan pembelajaran mandiri, seperti yang dianjurkan oleh pendidik seperti John Dewey dan Maria Montessori (Grant, 1985). Namun, efektivitas pembelajaran kinestetik dapat bergantung pada kebutuhan dan preferensi spesifik setiap anak, menunjukkan bahwa pendekatan pendidikan yang fleksibel dan individual mungkin paling bermanfaat. Selain itu, sementara kegiatan kinestetik dapat mendukung pembelajaran, mereka harus diintegrasikan dengan metode pengajaran lainnya untuk memenuhi beragam kebutuhan semua siswa.