Pertanyaan apakah anak-anak hiperaktif lebih baik membaca dalam sesi belajar singkat itu kompleks dan beragam. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan ADHD, menghadapi tantangan yang signifikan dalam membaca karena defisit perhatian dan gangguan fungsi eksekutif. Tantangan ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk berkonsentrasi dan memproses materi bacaan secara efektif, terlepas dari panjang sesi. Namun, strategi dan kondisi tertentu dapat mengurangi kesulitan ini, berpotensi membuat sesi belajar singkat lebih efektif untuk beberapa anak hiperaktif.
Tantangan Membaca pada Anak Hiperaktif
- Defisit Perhatian: Anak-anak hiperaktif sering berjuang untuk mempertahankan perhatian pada rangsangan yang relevan dengan tugas, yang sangat penting untuk pemahaman membaca. Mereka lebih rentan terhadap gangguan, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk fokus pada tugas membaca, baik dalam sesi pendek atau panjang (Bremer & Stern, 1976).
- Gangguan Fungsi Eksekutif: Anak-anak ini menunjukkan defisit dalam fungsi eksekutif, seperti penghambatan perilaku, yang tidak tergantung pada defisit fonologis yang terkait dengan gangguan membaca. Ini menunjukkan bahwa kesulitan membaca mereka tidak semata-mata karena masalah dengan decoding kata tetapi juga melibatkan tantangan kognitif yang lebih luas (Adams & Snowling, 2001).
- Kesulitan Pemahaman: Anak-anak hiperaktif sering memiliki pemahaman bacaan yang buruk, yang terkait dengan kurangnya perhatian dan hiperaktif. Masalah pemahaman mereka sebagian disebabkan oleh keterampilan membaca kata yang buruk dan kelemahan pemahaman bahasa umum (Cain & Bignell, 2014).
Potensi Manfaat dari Sesi Studi Singkat
- Mengurangi Beban Kognitif: Sesi belajar singkat dapat membantu dalam mengelola beban kognitif untuk anak-anak hiperaktif, memungkinkan mereka untuk fokus lebih baik untuk waktu yang singkat sebelum perhatian mereka berkurang. Pendekatan ini berpotensi mengurangi dampak defisit perhatian mereka (Silva et al., 2024).
- Istirahat yang Sering: Sesi singkat dengan istirahat yang sering dapat membantu mempertahankan keterlibatan dan mengurangi kemungkinan gangguan, yang bermanfaat mengingat kecenderungan mereka untuk lebih memperhatikan rangsangan yang tidak relevan (Bremer & Stern, 1976).
- Intervensi yang Disesuai: Intervensi seperti neurofeedback dan biofeedback telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak dengan ADHD, menunjukkan bahwa intervensi singkat yang terstruktur dapat menguntungkan (Blume et al., 2020).
Keterbatasan dan Pertimbangan
- Variabilitas Individu: Efektivitas sesi studi singkat dapat bervariasi secara signifikan di antara anak-anak hiperaktif. Beberapa mungkin mendapat manfaat dari pendekatan ini, sementara yang lain mungkin memerlukan strategi berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka (Halperin et al., 1984).
- Kebutuhan akan Dukungan Guru: Pengembangan literasi yang sukses pada anak-anak hiperaktif seringkali membutuhkan keterlibatan aktif dan strategi yang disesuaikan dari pendidik untuk mengatasi tantangan unik mereka (Silva et al., 2024).
- Komorbiditas dengan Disabilitas Membaca: Beberapa anak hiperaktif juga memiliki ketidakmampuan membaca, yang memperumit hubungan antara hiperaktif dan kinerja membaca. Anak-anak ini mungkin memerlukan intervensi yang lebih khusus selain menyesuaikan panjang sesi (Benezra & Douglas, 1988).
Sementara sesi studi singkat mungkin menawarkan beberapa keuntungan bagi anak-anak hiperaktif dengan mengurangi beban kognitif dan memungkinkan istirahat yang sering, efektivitas keseluruhan dari pendekatan ini bergantung pada kebutuhan individu dan adanya mekanisme dukungan tambahan. Variabilitas dalam profil kognitif dan perilaku di antara anak-anak hiperaktif memerlukan strategi pendidikan yang dipersonalisasi untuk mengoptimalkan hasil membaca.