Pertanyaan apakah anak-anak hiperaktif harus selalu minum obat itu kompleks dan beragam, melibatkan pertimbangan kemanjuran, keamanan, dan keadaan individu. Farmakoterapi adalah pengobatan umum dan efektif untuk mengelola gejala ADHD, tetapi tidak sesuai secara universal untuk semua anak. Keputusan untuk mengobati harus didasarkan pada evaluasi komprehensif tentang kebutuhan spesifik anak, manfaat potensial, dan kemungkinan risiko yang terkait dengan pengobatan. Di bawah ini, aspek-aspek kunci dari proses pengambilan keputusan ini dieksplorasi.
Kemanjuran Obat
- Perawatan farmakologis, terutama psikostimulan seperti methylphenidate dan dexamphetamine, telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala hiperaktif pada anak-anak. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima obat kurang hiperaktif daripada 88,5% anak-anak kontrol, meskipun 30% dari efek ini dapat dikaitkan dengan fenomena plasebo (Ottenbacher & Cooper, 2008).
- Obat-obatan efektif pada sekitar 70% kasus, meningkatkan perilaku dan fungsi eksekutif dalam jangka pendek, meskipun perbaikan ini mungkin tidak dipertahankan jangka panjang (Hai et al., 2022).
Keamanan dan Efek Samping
- Sementara obat untuk ADHD umumnya dianggap aman, mereka bukan tanpa risiko. Efek samping potensial termasuk penekanan pertumbuhan, masalah kardiovaskular, dan perkembangan tik (Young et al., 2021) (Ryst & Childress, 2023) (Fox & Rieder, 1993).
- Kekhawatiran tentang keamanan jangka panjang dan potensi penyalahgunaan atau pengalihan obat stimulan merupakan pertimbangan yang signifikan(Martinez-Raga et al., 2017).
Pertimbangan Individu dan Keluarga
- Keputusan tentang pengobatan sering melibatkan orang tua dan, seiring bertambahnya usia anak-anak, anak-anak itu sendiri. Keyakinan tentang ADHD dan pengobatan dapat sangat bervariasi, mempengaruhi kepatuhan dan penerimaan pengobatan (Charach & Fernandez, 2013).
- Intervensi non-farmakologis dapat efektif untuk beberapa anak, terutama ketika hiperaktif tidak diamati di berbagai lingkungan (Landman & McCrindle, 1986).
Pendekatan Multimodal
- Pendekatan multimodal, menggabungkan pengobatan dengan intervensi psikologis, direkomendasikan untuk mengatasi beragam kebutuhan anak-anak dengan ADHD. Pendekatan ini dapat membantu mengurangi beberapa efek samping yang terkait dengan pengobatan saja (Martinez-Raga et al., 2017).
- Pedoman klinis menyarankan uji coba obat yang berbeda untuk memaksimalkan respons dan meminimalkan efek samping, menekankan perlunya rencana perawatan yang dipersonalisasi (Elia, 1993).
Sementara pengobatan dapat menjadi komponen penting dalam mengelola ADHD, itu tidak selalu diperlukan atau sesuai untuk setiap anak. Intervensi non-farmakologis dan evaluasi menyeluruh terhadap perilaku anak di berbagai pengaturan dapat memberikan jalur alternatif untuk mengelola gejala. Keputusan untuk mengobati harus dibuat secara kolaboratif, mempertimbangkan keadaan unik anak dan potensi manfaat dan risiko pengobatan.