Joyful family moment with father and daughters playing outdoors in the yard.

Apakah Anak Hiperaktif Bisa Menulis Cerita Atau Jurnal?

Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), menghadapi tantangan unik dalam menulis cerita atau jurnal karena kesulitan mereka dengan perhatian, impulsif, dan hiperaktif. Namun, penelitian menunjukkan bahwa dengan strategi dan intervensi yang tepat, anak-anak ini dapat terlibat dalam kegiatan menulis kreatif, yang dapat bermanfaat bagi perkembangan emosional dan kognitif mereka. Menulis kreatif dapat berfungsi sebagai alat terapi, membantu anak-anak hiperaktif mengekspresikan emosi dan meningkatkan kecerdasan emosional mereka, sementara juga meningkatkan keterampilan melek huruf mereka.

Manfaat Emosional dan Kognitif Menulis

  • Kegiatan menulis kreatif dapat membantu anak-anak hiperaktif mengekspresikan emosi mereka dan mengembangkan empati dan keterampilan pengenalan diri. Proses ini dapat meningkatkan kecerdasan emosional mereka, yang sangat penting untuk interaksi sosial dan pengembangan pribadi (Puspitoningrum et al., 2024).
  • Menulis cerita atau jurnal juga dapat berfungsi sebagai media bagi anak-anak hiperaktif untuk menyalurkan energi dan pikiran mereka ke dalam kegiatan terstruktur, berpotensi meningkatkan fokus dan rentang perhatian mereka dari waktu ke waktu (Silva et al., 2024).

Tantangan dalam Menulis untuk Anak Hiperaktif

  • Anak-anak hiperaktif sering berjuang dengan konsentrasi dan kesulitan belajar, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk terlibat dalam kegiatan menulis. Tantangan-tantangan ini memerlukan strategi pendidikan yang disesuaikan untuk memfasilitasi pengembangan literasi (Silva et al., 2024).
  • Kesulitan tulisan tangan sering terjadi pada anak-anak dengan ADHD, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menulis cerita atau jurnal. Analisis grafologi telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD menunjukkan karakteristik tulisan tangan tertentu, yang dapat digunakan untuk menyesuaikan intervensi (Cohen et al., 2019).

Strategi untuk Mendukung Penulisan

  • Penggunaan karakter komputer percakapan dalam perangkat lunak penulisan dapat memberikan lingkungan yang mendukung dan menarik bagi anak-anak hiperaktif untuk menulis cerita. Alat tersebut dapat meniru sifat interaktif wacana lisan, membuat proses penulisan lebih mudah diakses dan menyenangkan bagi anak-anak ini (Montfort, 1998).
  • Guru dan psikolog memainkan peran penting dalam memfasilitasi kegiatan menulis untuk anak-anak hiperaktif. Dengan memahami kebutuhan unik siswa ini, pendidik dapat menerapkan strategi yang membantu mengatasi defisit perhatian dan mempromosikan literasi (Silva et al., 2024).
  • Jurnal dapat digunakan sebagai titik awal untuk menulis cerita pendek, memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan keterampilan menulis mereka secara progresif. Pendekatan ini dapat membantu anak-anak hiperaktif mengatur pikiran dan ide mereka dengan lebih efektif (Gantos, 1998).

Perspektif yang Lebih Luas

Sementara penulisan kreatif dapat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif, penting untuk menyadari bahwa tidak semua anak dengan ADHD akan merespons intervensi ini dengan cara yang sama. Efektivitas kegiatan menulis dapat bervariasi berdasarkan perbedaan individu dan tingkat keparahan gejala. Selain itu, beberapa peneliti menentang ketergantungan yang berlebihan pada obat untuk mengelola gejala ADHD, sebaliknya menganjurkan intervensi dini dan psikoterapi untuk mengatasi akar penyebab hiperaktif dan meningkatkan keterampilan komunikasi (J & M, 1976) (Abidin, 2023). Oleh karena itu, pendekatan komprehensif yang menggabungkan strategi pendidikan dengan intervensi terapeutik mungkin paling efektif dalam mendukung anak-anak hiperaktif dalam menulis cerita atau jurnal.

Puspitoningrum, E., Khan, R. I., & Swanjaya, D. (2024). Creative Writing as an Effort to Improve Children’s Emotional Intelligence. Qubahan Academic Journal. https://doi.org/10.48161/qaj.v4n3a695
Silva, B. M. da, Guabira, M. E. da S. S., Brito, M. J. da S., Souza, L. G. de, Pereira, E. C., & Silva, I. D. M. (2024). Literacy and hyperactivity in early early education. Revista Gênero e Interdisciplinaridade. https://doi.org/10.51249/gei.v5i01.1814
Cohen, R., Cohen-Kroitoru, B., Halevy, A., Aharoni, S., Aizenberg, I., & Shuper, A. (2019). Handwriting in children with Attention Deficient Hyperactive Disorder: role of graphology. BMC Pediatrics. https://doi.org/10.1186/S12887-019-1854-3
Montfort, N. (1998). A conversational computer character to help children write stories.
Gantos, J. (1998). The Next Level: Using Journals to Write Great Short Stories.
J, M., & M, B. (1976). [The hyperkinetic child. Psychopathological aspects (author’s transl)]. Annales Médico-Psychologiques.
Abidin, M. (2023). Analysis of hyperactive child behavior and handling efforts in education. Al-Iltizam. https://doi.org/10.33477/alt.v8i1.4489
Scroll to Top