Two children happily running with capes, enjoying playtime on a sunny day outdoors.

Apakah Anak Hiperaktif Bisa Membaca Buku Dengan Teks Panjang?

Anak-anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sering menghadapi tantangan dalam membaca, terutama dengan teks panjang, karena gejala seperti kurangnya perhatian, impulsif, dan hiperaktif. Gejala-gejala ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk berkonsentrasi dan memproses informasi secara efektif, yang merupakan keterampilan penting untuk pemahaman membaca. Namun, dengan strategi dan intervensi yang tepat, anak-anak dengan ADHD dapat meningkatkan kemampuan membaca mereka dan terlibat dengan teks yang lebih panjang. Bagian berikut mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi membaca pada anak-anak hiperaktif dan strategi potensial untuk mendukung perkembangan membaca mereka.

Tantangan dalam Membaca untuk Anak Hiperaktif

  • Kurang Perhatian dan Impulsivitas: Anak-anak dengan ADHD sering berjuang untuk mempertahankan perhatian pada tugas, yang secara langsung memengaruhi kemampuan mereka untuk membaca dan memahami teks yang panjang. Impulsif dapat menyebabkan melewatkan kata atau baris, semakin memperumit pemahaman (BÜLBÜL & Çuhadar, 2024) (“[The impact of ADHD on reading].”, 2023).
  • Kesulitan Pemahaman Membaca: Banyak anak dengan ADHD mengalami kesulitan dengan pemahaman membaca, yang sering dikaitkan dengan keterampilan membaca kata yang buruk dan kelemahan pemahaman bahasa umum (Cain & Bignell, 2014). Hal ini dapat diperburuk oleh tuntutan kognitif untuk memproses teks yang lebih panjang(Sepúlveda et al., 2021).
  • Pemrosesan Kognitif: ADHD dapat memengaruhi proses kognitif seperti memori kerja dan fungsi eksekutif, yang penting untuk decoding dan pemahaman teks. Defisit ini dapat menyebabkan kecepatan membaca yang lebih lambat dan pemahaman berkurang, terutama dalam teks yang lebih panjang (“[The impact of ADHD on reading].”, 2023).

Strategi untuk Mendukung Membaca

  • Pendekatan Pembelajaran Multisensoris: Menggabungkan teknik pembelajaran multisensori, seperti Buku Aktivitas Hiper (HAB), dapat melibatkan banyak indera dan membantu anak-anak dengan ADHD fokus lebih baik pada tugas membaca. Pendekatan ini dapat membuat membaca lebih interaktif dan menarik, berpotensi meningkatkan pemahaman dan retensi (Ponticorvo & Miglino, 2018).
  • Intervensi Pendidikan yang Disesuai: Guru dan psikolog memainkan peran penting dalam memfasilitasi keterampilan membaca dan menulis pada anak-anak dengan ADHD. Intervensi pribadi yang berfokus pada minat dan kekuatan anak dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan dalam kegiatan membaca (Silva et al., 2024) (Pereira & Coudry, 2016).
  • Waktu dan Dukungan yang Diperpanjang: Memberikan waktu tambahan untuk tugas membaca dan kegiatan pemahaman dapat membantu anak-anak dengan ADHD memproses informasi dengan kecepatan mereka sendiri. Penelitian telah menunjukkan bahwa dengan lebih banyak waktu, anak-anak dengan ADHD dapat mencapai tingkat pemahaman bacaan yang sebanding dengan teman sebayanya tanpa gangguan (Rossoni, 2009).

Perspektif yang Lebih Luas

Sementara anak-anak dengan ADHD menghadapi tantangan yang signifikan dalam membaca, penting untuk menyadari bahwa kesulitan ini tidak dapat diatasi. Dengan dukungan dan intervensi yang tepat, banyak anak dapat meningkatkan keterampilan membaca mereka dan terlibat dengan teks yang lebih panjang. Selain itu, peran keluarga dan pendidik sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung yang mendorong pengembangan membaca dan melek huruf. Penting juga untuk mempertimbangkan perbedaan individu di antara anak-anak dengan ADHD, karena kemampuan dan kebutuhan membaca mereka dapat sangat bervariasi. Ini menyoroti pentingnya pendekatan yang dipersonalisasi untuk pendidikan dan intervensi.

BÜLBÜL, N. E., & Çuhadar, S. (2024). Listening Comprehension Skills in Children with Attention Deficit and Hyperactivity Disorder: A Review Study. E- Kafkas EÄŸitim AraÅŸtırmaları Dergisi. https://doi.org/10.30900/kafkasegt.1434673
[The impact of ADHD on reading]. (2023).
Cain, K., & Bignell, S. (2014). Reading and listening comprehension and their relation to inattention and hyperactivity. British Journal of Educational Psychology. https://doi.org/10.1111/BJEP.12009
Sepúlveda, E. M., García, N. P., & Resa, P. L. (2021). Dificultades de lectoescritura en trastorno por déficit de atención e hiperactividad. International Journal of Developmental and Educational Psychology: INFAD. Revista de Psicología. https://doi.org/10.17060/IJODAEP.2020.N2.V1.1972
Ponticorvo, M., & Miglino, O. (2018). Hyper Activity Books for Children: How Technology can Open Books to Multisensory Learning, Narration and Assessment. Qwerty – Open and Interdisciplinary Journal of Technology, Culture and Education.
Silva, B. M. da, Guabira, M. E. da S. S., Brito, M. J. da S., Souza, L. G. de, Pereira, E. C., & Silva, I. D. M. (2024). Literacy and hyperactivity in early early education. Revista Gênero e Interdisciplinaridade. https://doi.org/10.51249/gei.v5i01.1814
Pereira, A. C. C., & Coudry, M. I. H. (2016). Accompaniment children’s literacy process diagnosed with Attention Deficit Disorder and / or Difficulties in Learning: A neurolinguistic approach. https://doi.org/10.19146/PIBIC-2016-50811
Rossoni, R. J. (2009). Pontificia universidade catolica do rio grande do sul faculdade de letras programa de pós-graduação em letras.
Scroll to Top