Anak-anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sering menghadapi tantangan dalam memahami dan menyusun tulisan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kesulitan ini bukan semata-mata karena kurangnya pengetahuan tentang menulis tetapi secara signifikan dipengaruhi oleh defisit dalam fungsi eksekutif, seperti perencanaan, pengorganisasian, dan merevisi konten tertulis. Tantangan-tantangan ini bermanifestasi di berbagai tugas menulis dan kelompok usia, menunjukkan masalah yang meresap dalam kemampuan menulis anak-anak dengan ADHD. Bagian berikut menyelidiki aspek-aspek spesifik dari kesulitan-kesulitan ini.
Struktur dan Kualitas Penulisan
- Anak-anak dengan ADHD secara konsisten menghasilkan tulisan yang lebih buruk dalam struktur, kosa kata, tata bahasa, dan kualitas keseluruhan dibandingkan dengan teman sebayanya. Hal ini terbukti dalam tugas-tugas seperti menulis deskripsi, narasi, dan huruf, di mana anak-anak ADHD mendapat skor lebih rendah pada parameter seperti kecukupan dan koherensi (Re et al., 2007) (Re & Cornoldi, 2010).
- Sebuah meta-analisis menemukan bahwa siswa dengan ADHD memiliki skor yang lebih rendah dalam kualitas penulisan, keluaran, dan kosa kata, menunjukkan spektrum tantangan penulisan yang luas (Graham et al., 2016).
Fungsi Eksekutif dan Penulisan
- Kesulitan menulis pada anak-anak ADHD terkait erat dengan defisit dalam fungsi eksekutif, yang sangat penting untuk mengatur dan merevisi konten tertulis. Anak-anak ini berjuang dengan perencanaan dan merevisi pekerjaan mereka, seringkali gagal membuat perubahan substantif selama proses revisi (Casas et al., 2013) (Rodríguez et al., 2009).
- Meskipun memiliki pengetahuan deklaratif tentang menulis, anak-anak ADHD tidak secara efektif menerapkan pengetahuan ini karena defisit fungsi eksekutif, yang menghambat kemampuan mereka untuk menyusun tulisan mereka secara koheren (Re & Cornoldi, 2010).
Kompleksitas Sintaksis dan Tekstual
- Anak-anak ADHD menunjukkan kompleksitas sintaksis yang lebih rendah dalam tulisan mereka, menggunakan lebih sedikit klausa bawahan dan rentang bentuk kata kerja yang terbatas. Penyederhanaan dalam penggunaan bahasa ini mencerminkan kesulitan mereka dalam mengelola tuntutan kognitif tugas menulis (Gallardo-Paúls et al., 2012).
- Penggunaan bentuk kata kerja prototipikal, seperti sekarang simple, menunjukkan ketergantungan pada struktur linguistik yang lebih sederhana, yang mungkin lebih mudah dikelola mengingat tantangan fungsi eksekutifnya (Gallardo-Paúls et al., 2012).
Defisit Tulisan Tangan dan Proses
- Kualitas dan kecepatan tulisan tangan juga terpengaruh pada anak-anak dengan ADHD, dengan penelitian menunjukkan gangguan pada produk dan proses tulisan tangan. Defisit ini terkait dengan masalah kontrol perhatian, yang merupakan komponen inti dari ADHD (Puyjarinet et al., 2023) (Puyjarinet et al., 2023).
- Interaksi antara fungsi perhatian dan tulisan tangan terbukti, karena obat-obatan seperti methylphenidate dapat meningkatkan kualitas tulisan tangan dengan meningkatkan kapasitas perhatian, meskipun dapat mempengaruhi kefasihan (Stasik et al., 2009).
Sementara penelitian ini menyoroti tantangan signifikan dalam kemampuan menulis anak-anak dengan ADHD, penting untuk mempertimbangkan bahwa kesulitan ini tidak seragam di semua individu. Variabilitas dalam kinerja menulis dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti adanya ketidakmampuan belajar komorbid, subtipe ADHD, dan intervensi pendidikan khusus yang digunakan. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan dukungan dan intervensi yang tepat, anak-anak dengan ADHD dapat meningkatkan keterampilan menulis mereka, menunjukkan potensi hasil positif dengan strategi pendidikan yang ditargetkan.