Aerial shot of children running on a city street crosswalk, creating a dynamic and energetic scene.

Apakah Anak Hiperaktif Bisa Belajar Menulis Sendiri Tanpa Bantuan Orang Tua Atau Guru?

Anak-anak hiperaktif, terutama mereka dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), menghadapi tantangan yang signifikan dalam belajar menulis secara mandiri karena kesulitan mereka dengan perhatian, pengaturan diri, dan fungsi eksekutif. Sementara beberapa anak hiperaktif dapat mengembangkan keterampilan menulis sendiri, mayoritas memerlukan dukungan terstruktur dan intervensi dari orang tua, guru, atau program khusus untuk memperoleh keterampilan ini secara efektif. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak hiperaktif dapat belajar menulis, tetapi mereka mendapat manfaat signifikan dari strategi dan intervensi instruksional yang ditargetkan. Berikut adalah aspek kunci dari topik ini:

Tantangan dalam Menulis untuk Anak Hiperaktif

  • Perhatian dan Pengaturan Diri Sendiri: Anak-anak yang hiperaktif sering berjuang untuk mempertahankan perhatian dan pengaturan diri, yang sangat penting untuk tugas menulis yang memerlukan perencanaan, pengorganisasian, dan revisi konten tertulis. Tantangan ini dapat menyebabkan kinerja yang lebih buruk dalam menulis tugas dibandingkan dengan rekan-rekan mereka (Casas et al., 2013).
  • Fungsi Eksekutif: Kekurangan dalam fungsi eksekutif, seperti perencanaan dan pengorganisasian pemikiran, umum terjadi pada anak-anak dengan ADHD, memengaruhi kemampuan mereka untuk menghasilkan komposisi tertulis yang koheren (Casas et al., 2013).

Pentingnya Dukungan Terstruktur

  • Peran Guru dan Orangtua: Guru dan orang tua memainkan peran penting dalam memfasilitasi keterampilan menulis anak-anak hiperaktif. Intervensi terstruktur, seperti penggunaan media visual dan teknik kognitif-perilaku, telah terbukti meningkatkan fokus dan keterampilan komunikasi pada anak-anak hiperaktif (Kurniawati, 2018).
  • Teknik Pendidikan Khusus: Strategi pendidikan khusus, termasuk pelatihan self-instruksional dan praktik terpandu, efektif dalam membantu anak-anak hiperaktif mengembangkan keterampilan menulis. Metode-metode ini menyediakan perancah yang diperlukan untuk mengatasi defisit perhatian dan meningkatkan kinerja penulisan (Korhonen, 1986) (Echee & Shaik-Abdullah, n.d.).

Intervensi dan Strategi yang Efektif

  • Pelatihan Instruksional Mandiri (SIT) : Teknik SIT, yang melibatkan mengajar anak-anak untuk membimbing perilaku mereka sendiri melalui self-talk dan pemantauan diri, telah efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis anak-anak hiperaktif(Korhonen, 1986).
  • Intervensi Perilaku: Program yang menggabungkan perekaman diri dan bimbingan guru telah menunjukkan keberhasilan dalam mengurangi perilaku lalai dan meningkatkan perilaku tugas, yang secara tidak langsung dapat mendukung pengembangan keterampilan menulis(Christie et al., 1984).
  • Pendekatan Multisensoris: Memasukkan pendekatan multisensori dalam pengajaran, seperti menggunakan alat bantu sentuhan dan visual, dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif untuk anak-anak hiperaktif(Echee & Shaik-Abdullah, n.d.).

Sementara anak-anak hiperaktif menghadapi tantangan yang melekat dalam belajar menulis secara mandiri, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya intervensi terstruktur dan dukungan dari pendidik dan orang tua. Intervensi ini tidak hanya mengatasi kebutuhan spesifik anak-anak hiperaktif tetapi juga memanfaatkan kekuatan mereka, seperti kosakata mereka yang sering luas dan kemampuan untuk mengintegrasikan informasi baru, untuk memfasilitasi perolehan keterampilan menulis(Kurniawati, 2018)]. Namun, sangat penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan intervensi harus disesuaikan dengan kebutuhan individu untuk memaksimalkan efektivitasnya.

Casas, A. M., Ferrer, M. S., & Fortea, I. B. (2013). Written composition performance of students with attention-deficit/hyperactivity disorder. Applied Psycholinguistics. https://doi.org/10.1017/S0142716411000828
Kurniawati, W. (2018). Pemerolehan Bahasa pada Anak Hiperaktif yang Sulit Memusatkan Perhatian. https://doi.org/10.26499/METALINGUA.V15I2.161
Korhonen, T. (1986). Some Principles of Self-Instructional Training with Hyperactive-Impulsive Children. Cognitive Behaviour Therapy. https://doi.org/10.1080/16506078609456242
Echee, M., & Shaik-Abdullah, S. (n.d.). She’s twelve and she can’t write:an action research exploration to mediate special educational needs pupil to learn to write. https://doi.org/10.32890/pr2019.1.1
Christie, D. J., Hiss, M., & Lozanoff, B. (1984). Modification of inattentive classroom behavior. Hyperactive children’s use of self-recording with teacher guidance. Behavior Modification. https://doi.org/10.1177/01454455840083006
Scroll to Top