Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), menghadapi tantangan unik dalam lingkungan belajar, termasuk kesulitan dengan konsentrasi dan impulsif. Namun, penelitian menunjukkan bahwa dengan intervensi yang tepat, anak-anak ini dapat belajar menghitung dan memperoleh keterampilan matematika yang mirip dengan teman sebaya mereka. Berbagai strategi, termasuk pelatihan kognitif, pengobatan, dan alat pendidikan inovatif, telah menunjukkan harapan dalam mendukung anak-anak hiperaktif dalam proses belajar mereka.
Intervensi Kognitif dan Perilaku
- Program pelatihan kognitif yang menggabungkan pemodelan, verbalisasi diri, dan penguatan diri telah efektif dalam membantu anak-anak hiperaktif mengadopsi strategi pembelajaran yang lebih efektif. Program semacam itu telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam tugas kognitif dan kinerja akademik di antara anak-anak hiperaktif dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa pelatihan (Douglas et al., 1976).
- Intervensi perilaku, termasuk pendekatan kelas terstruktur dan strategi instruksional multisensori, telah digunakan untuk meningkatkan fokus dan hasil pembelajaran pada anak-anak hiperaktif. Metode-metode ini sering melibatkan aktivitas dan penguatan token untuk mendorong perilaku yang tepat dan pencapaian akademis (Fine, 1980).
Intervensi Farmakologis
- Penggunaan obat stimulan, seperti methylphenidate (Ritalin), telah terbukti meningkatkan perhatian dan pemanfaatan waktu belajar pada anak-anak hiperaktif. Studi menunjukkan bahwa obat-obatan ini dapat membantu anak-anak mengelola defisit perhatian mereka dengan lebih baik, sehingga meningkatkan kemampuan mereka untuk mempelajari tugas-tugas seperti menghitung (Dalby et al., 1977).
- Pengobatan, bila dikombinasikan dengan intervensi perilaku dan konseling orang tua, dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam perhatian dan perilaku, memfasilitasi hasil pembelajaran yang lebih baik (Agarwal & Rao, 1997).
Alat Teknologi dan Inovatif
- Pengembangan permainan komputer dan lingkungan virtual yang disesuaikan untuk anak-anak dengan ADHD telah terbukti meningkatkan keterlibatan mereka dan pembelajaran konsep matematika. Alat-alat ini sering menggunakan skema warna dan elemen interaktif untuk menarik perhatian anak-anak hiperaktif, membuat pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan (Ianaguivara et al., 2015).
- Mesin rehabilitasi dan metode pelatihan yang dirancang khusus untuk anak-anak hiperaktif dapat menyediakan lingkungan terstruktur yang mendukung pembelajaran melalui kegiatan yang berulang dan terfokus (Sai & Chengxing, 2020).
Penyesuaian Pendidikan dan Lingkungan
- Menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung sangat penting bagi anak-anak hiperaktif. Ini termasuk mengadaptasi metode pengajaran untuk meningkatkan motivasi, harga diri, dan minat dalam belajar. Kegiatan bermain dan penguatan positif dapat membantu anak-anak secara bertahap mengembangkan kemampuan untuk fokus dan memahami perilaku mereka (“Pedagogical conditions of educating hyperactive children in primary school”, 2022).
- Guru memainkan peran penting dalam membimbing anak-anak hiperaktif dengan menghargai upaya dan keberhasilan mereka, menggunakan tugas dan permainan untuk mempertahankan keterlibatan, dan mengatasi tantangan perhatian yang mudah terganggu dan suasana hati yang berfluktuasi (Nurussalam et al., 2023).
Sementara anak-anak hiperaktif dapat belajar menghitung dan memperoleh keterampilan matematika, penting untuk mengenali beragam kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi. Intervensi harus disesuaikan dengan masing-masing anak, menggabungkan strategi kognitif, perilaku, farmakologis, dan teknologi untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran. Selain itu, membina lingkungan pendidikan yang mendukung dan memahami sangat penting untuk kesuksesan mereka.