Pertanyaan apakah anak-anak perlu dapat menghitung sebelum mulai sekolah beragam, melibatkan pertimbangan perkembangan kognitif, kesiapan pendidikan, dan keberhasilan akademik jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berhitung awal, termasuk berhitung, sangat penting untuk perkembangan kognitif dan matematika anak-anak, berfungsi sebagai prediktor kinerja akademik di masa depan. Meskipun tidak semua anak dapat masuk sekolah dengan tingkat kemahiran menghitung yang sama, membina keterampilan ini sebelum sekolah formal dapat memberikan keuntungan yang signifikan. Bagian berikut mengeksplorasi pentingnya keterampilan menghitung, variabilitas dalam perkembangan berhitung anak-anak, dan implikasinya terhadap praktik pendidikan.
Pentingnya Keterampilan Menghitung Awal
- Prediksi Kesuksesan Masa Depan: Keterampilan menghitung awal adalah prediktor kuat pencapaian matematika di kemudian hari. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang mengembangkan keterampilan berhitung dan berhitung lainnya sebelum sekolah cenderung berkinerja lebih baik dalam matematika di tahun-tahun berikutnya (Nazarchevici et al., 2024) (Hannula-Sormunen et al., 2015).
- Dasar untuk Konsep Lanjutan: Menghitung adalah dasar untuk memahami konsep matematika yang lebih kompleks seperti penambahan, pengurangan, dan hubungan bilangan. Anak-anak dengan pemahaman yang kuat tentang menghitung lebih siap untuk menangani topik-topik lanjutan ini (Arpilleda et al., 2024) (Cruz et al., 2024).
- Perkembangan Kognitif: Selama tahap praoperasional (usia 2-7), anak-anak mengembangkan pemikiran simbolis dan konsep matematika dasar. Menghitung merupakan komponen penting dari perkembangan kognitif ini, membantu anak-anak memahami angka dan hubungan mereka (Nugraha & Nuriadin, 2025).
Variabilitas dalam Pengembangan Berhitung
- Perbedaan Individu: Ada variabilitas yang signifikan dalam bagaimana anak-anak mengembangkan keterampilan berhitung. Beberapa anak mungkin menunjukkan kemampuan menghitung yang kuat sejak dini, sementara yang lain mungkin berjuang dengan tugas-tugas dasar seperti perbandingan angka dan kombinasi (Nugraha & Nuriadin, 2025).
- Pengaruh Lingkungan Rumah: Lingkungan belajar di rumah, termasuk sikap orang tua dan pengalaman melek huruf, dapat mempengaruhi pengembangan keterampilan angka awal. Pengalaman melek huruf yang berfokus pada kode, khususnya, telah dikaitkan dengan keterampilan menghitung dan menghitung yang lebih baik (Soto-Calvo et al., 2020).
- Konteks Budaya dan Pendidikan: Pengembangan keterampilan berhitung juga dapat dipengaruhi oleh konteks budaya dan pendidikan. Misalnya, susunan objek dan jenis tugas penghitungan yang disajikan kepada anak-anak dapat mempengaruhi kemampuan berhitung mereka (Oliveira et al., 2021).
Implikasi Pendidikan
- Skrining dan Intervensi: Alat skrining universal dapat membantu mengidentifikasi anak-anak yang mungkin memerlukan dukungan tambahan dalam mengembangkan keterampilan berhitung sebelum masuk sekolah. Intervensi yang disesuaikan kemudian dapat diterapkan untuk memenuhi kebutuhan ini (Cruz et al., 2024).
- Pembelajaran Berbasis Bermain: Melibatkan anak-anak dalam kegiatan pembelajaran berbasis bermain yang menggabungkan penghitungan dapat meningkatkan keterampilan berhitung mereka. Menggunakan manipulatif dan permainan interaktif dapat membuat pembelajaran lebih konkret dan menyenangkan bagi anak-anak kecil (Nugraha & Nuriadin, 2025).
- Penggunaan Buku Bergambar: Buku bergambar yang menggabungkan penghitungan dapat memberikan kesempatan yang berarti bagi anak-anak untuk berlatih berhitung dalam berbagai konteks, mendukung pemahaman mereka tentang prinsip penghitung (Perger & Major, 2018).
Meskipun keterampilan menghitung dini penting, penting juga untuk menyadari bahwa tidak semua anak akan memiliki tingkat kemahiran yang sama sebelum mulai sekolah. Sistem pendidikan harus disiapkan untuk mengakomodasi variabilitas ini, memberikan dukungan dan sumber daya untuk membantu semua anak mengembangkan keterampilan berhitung yang diperlukan. Selain itu, meskipun menghitung adalah keterampilan penting, itu bukan satu-satunya penentu keberhasilan akademik di masa depan, dan pendekatan holistik untuk pendidikan anak usia dini harus dipertahankan.
