A child and adult reading an illustrated storybook together in a cozy setting.

Apakah Anak Di Bawah 5 Tahun Boleh belajar Membaca?

Anak-anak di bawah usia lima tahun memang bisa belajar membaca, meskipun prosesnya membutuhkan lingkungan yang terstruktur dan mendukung. Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca awal dapat dikembangkan melalui berbagai metode, termasuk kesadaran fonologis, media interaktif, dan keterlibatan orang tua. Pendekatan ini membantu anak-anak mengenali huruf, memahami fonik, dan mengembangkan kecintaan pada membaca, yang sangat penting untuk pengembangan literasi awal. Bagian berikut mengeksplorasi berbagai strategi dan temuan dari studi terbaru tentang akuisisi membaca awal.

Kesadaran Fonologis dan Program Terstruktur

  • Kesadaran fonologis merupakan komponen penting dalam pengembangan membaca awal. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang mengembangkan keterampilan fonologis, seperti mengenali suara huruf dan memadukan fonem, berkinerja lebih baik dalam tugas membaca (Suortti & Lipponen, 2016) (Fresneda, 2017).
  • Program terstruktur, seperti Kamp Baca online, telah terbukti secara signifikan meningkatkan keterampilan melek huruf pada anak-anak berusia 5 tahun. Program-program ini menggabungkan kesadaran fonologis, pengetahuan huruf, dan pembelajaran interaktif, menunjukkan bahwa bahkan intervensi jangka pendek yang terstruktur dengan baik dapat menjadi efektif (Weiss et al., 2022).

Keterlibatan Orang Tua dan Lingkungan Rumah

  • Bimbingan orang tua memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan membaca anak-anak. Keterlibatan aktif, seperti membaca bersama dan menggunakan teknik pengasuhan positif, telah terbukti secara signifikan meningkatkan keterampilan membaca pada anak kecil (Qisthiyah et al., 2024).
  • Orang tua dapat menggunakan berbagai metode, seperti metode suku kata dan membaca dengan lantang, untuk mendukung perjalanan membaca anak-anak mereka. Kegiatan ini membuat membaca menjadi pengalaman yang menarik dan menyenangkan, menumbuhkan minat alami dalam membaca (Marzec-Jóźwicka, 2022).

Media Pendidikan dan Alat Interaktif

  • Media interaktif, seperti permainan edukasi dan media poster huruf, dapat secara efektif mendukung keterampilan membaca awal. Alat-alat ini membuat belajar membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menarik, yang sangat penting untuk menjaga minat dan motivasi anak (Rada et al., 2024) (Wibawa et al., 2015).
  • Penggunaan teks yang dapat didekodekan secara fonik dan permainan terkait telah terbukti meningkatkan pemahaman bacaan, meskipun efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas teks (Price-Mohr & Price, 2020).

Kelas dan Metode Instruksional

  • Dalam pengaturan kelas, metode seperti metode menyanyi telah ditemukan untuk secara signifikan meningkatkan keterampilan membaca awal. Pendekatan ini membuat pembelajaran menyenangkan dan membantu anak-anak mengasosiasikan membaca dengan pengalaman positif (Noviasari, 2023).
  • Guru di lingkungan prasekolah sering menggunakan berbagai metode untuk mendukung akuisisi membaca, menekankan pentingnya mengadaptasi strategi pengajaran untuk memenuhi kebutuhan pelajar muda (Zariņa, 2010).

Sementara bukti mendukung potensi anak di bawah lima tahun untuk belajar membaca, penting untuk menyadari bahwa kesiapan dan minat membaca dapat bervariasi secara signifikan di antara anak-anak. Beberapa anak secara alami dapat mengembangkan keterampilan membaca lebih awal, sementara yang lain mungkin membutuhkan lebih banyak waktu dan dukungan. Peran orang tua dan pendidik sangat penting dalam menyediakan lingkungan yang mendukung dan merangsang yang mendorong membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat.

Suortti, O., & Lipponen, L. (2016). Phonological Awareness and Emerging Reading Skills of Two- to Five-Year-Old Children. Early Child Development and Care. https://doi.org/10.1080/03004430.2015.1126832
Fresneda, R. G. (2017). Efectos de la lectura compartida y la conciencia fonológica para una mejora en el aprendizaje lector. Revista Complutense de Educación. https://doi.org/10.5209/RCED.52790
Weiss, Y., Yeatman, J. D., Ender, S., Gijbels, L., Loop, H., Mizrahi, J., Woo, B. Y., & Kuhl, P. K. (2022). Can an Online Reading Camp Teach 5-Year-Old Children to Read? Frontiers in Human Neuroscience. https://doi.org/10.3389/fnhum.2022.793213
Qisthiyah, A., Malika, S. A., Maharani, Z., & Fidrayani, F. (2024). Hubungan Bimbingan Orang Tua Terhadap Kemampuan Membaca Anak Usia 5-6 Tahun. Ta’rim. https://doi.org/10.59059/tarim.v5i3.1321
Marzec-Jóźwicka, M. (2022). How to Help Child Learn to Read? Proposals of Didactical Solutions. Annales Universitatis Mariae Curie-Skłodowska. https://doi.org/10.17951/en.2022.7.291-310
Rada, M. A. G., Ita, E., & Ngura, E. T. (2024). Penggunaan Media Poster Huruf untuk Meningkatkan Aspek Membaca Permulaan pada Anak Usia 5-6 Tahun di Dusun 1 Desa Sambinasi. Deleted Journal. https://doi.org/10.62775/edukasia.v5i1.858
Wibawa, S. G. J., Budhi, G. S., & Dewi, L. P. (2015). Pembuatan Media Interaktif untuk Anak Usia Balita Belajar Membaca.
Price-Mohr, R., & Price, C. (2020). A Comparison of Children Aged 4–5 Years Learning to Read Through Instructional Texts Containing Either a High or a Low Proportion of Phonically-Decodable Words. Early Childhood Education Journal. https://doi.org/10.1007/S10643-019-00970-4
Noviasari, D. (2023). Pengaruh metode bernyanyi terhadap kemampuan membaca awal pada anak usia 5-6 tahun di tk yamassa surabaya. Jurnal Jendela Bunda Program Studi PG PAUD Universitas Muhammadiyah Cirebon. https://doi.org/10.32534/jjb.v11i1.4304
Zariņa, S. (2010). Reading Acquisition Among 5- to 6-Year-Old Children in the Programme of Compulsory Preparation for School. Discourse and Communication for Sustainable Education. https://doi.org/10.2478/DCSE-2013-0009
Scroll to Top