Gagasan bahwa anak-anak dengan sindrom Down selalu ramah adalah stereotip yang tidak sepenuhnya menangkap kompleksitas perilaku sosial mereka. Sementara banyak anak dengan sindrom Down menunjukkan perilaku ramah dan ramah, mereka juga menghadapi tantangan dalam interaksi sosial karena gangguan kognitif dan komunikatif. Tantangan-tantangan ini dapat menyebabkan berbagai perilaku sosial, baik positif maupun negatif, tergantung pada berbagai faktor seperti lingkungan, sistem pendukung, dan perbedaan individu.
Perilaku Soal Anak dengan Down Syndrome
-
Perilaku Ramah dan Bersosial: Banyak anak dengan sindrom Down terkenal karena kemampuan bersosialisasi dan keramahan mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka sering menunjukkan perilaku seperti kerja sama, simpati, dan daya saing dalam pengaturan sosial (Lestari et al., 2024) (Ayuningrum & Afif, 2020). Orang tua dan guru sering melaporkan kemampuan bersosialisasi sebagai kekuatan relatif pada anak-anak ini (Guralnick et al., 2011).
-
Tantangan dalam Interaksi Sosial: Terlepas dari sifatnya yang mudah bergaul, anak-anak dengan sindrom Down sering mengalami kesulitan dalam membentuk dan memelihara hubungan teman sebaya. Tantangan-tantangan ini dikaitkan dengan keterlambatan kognitif, hambatan komunikasi, dan masalah kompetensi sosial, yang dapat mengakibatkan interaksi teman sebaya yang terbatas dan lebih sedikit persahabatan timbal (Guralnick et al., 2011) (Poikey, 2018).
-
Perilaku Asosial: Anak-anak dengan sindrom Down juga dapat menunjukkan perilaku asosial seperti perlawanan dan agresi, yang mungkin timbul dari kesalahpahaman atau frustrasi dalam situasi sosial (Lestari et al., 2024) (Ayuningrum & Afif, 2020).
Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Soal
-
Keterampilan Komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi secara verbal secara signifikan berdampak pada adaptasi sosial pada anak-anak dengan sindrom Down. Mereka yang memiliki keterampilan verbal yang lebih baik cenderung memiliki harga diri yang lebih tinggi dan lebih mampu menavigasi situasi sosial secara mandiri (Sukhonos, 2023).
-
Dukungan Pendidikan dan Keluarga: Pengaturan pendidikan inklusif dan dukungan keluarga memainkan peran penting dalam meningkatkan interaksi sosial untuk anak-anak dengan sindrom Down. Guru dan anggota keluarga dapat memfasilitasi keterlibatan sosial dengan memodelkan perilaku yang sesuai dan memberikan peluang terstruktur untuk interaksi (Catama, 2024) (Poikey, 2018).
-
Strategi Intervensi: Intervensi seperti Metode Bermain Bola Bergulir (MB3) telah terbukti meningkatkan interaksi sosial pada anak-anak dengan sindrom Down dengan memberikan peluang bermain terstruktur yang mendorong kerja sama dan komunikasi (Octa et al., 2024).
Variabilitas dalam Perilaku Sosial
Sementara banyak anak dengan sindrom Down dianggap ramah, penting untuk mengenali variabilitas dalam perilaku sosial mereka. Faktor-faktor seperti kepribadian individu, keberadaan psikopatologi, dan tingkat dukungan yang mereka terima dapat mempengaruhi interaksi sosial mereka. Beberapa anak mungkin berjuang dengan kompetensi sosial, yang mengarah pada tantangan dalam membentuk hubungan teman sebaya, sementara yang lain mungkin berkembang dalam lingkungan yang mendukung yang memenuhi kebutuhan unik mereka (Lecavalier & Tassé, 2005). Memahami variabilitas ini sangat penting untuk mengembangkan strategi dukungan yang efektif yang meningkatkan pengalaman sosial anak-anak dengan sindrom Down.