Apakah Anak Dengan Sindrom Down Lebih Berisiko Mengalami Obesitas?

Anak-anak dengan Down Syndrome (DS) memang lebih berisiko mengalami obesitas dibandingkan dengan teman sebayanya yang biasanya berkembang. Peningkatan risiko ini dikaitkan dengan kombinasi faktor genetik, metabolisme, dan gaya hidup. Kehadiran polimorfisme genetik spesifik, seperti FTO rs17817449, telah dikaitkan dengan insiden obesitas yang lebih tinggi pada anak-anak dengan DS. Selain itu, faktor gaya hidup, termasuk diet dan aktivitas fisik, memainkan peran penting dalam perkembangan obesitas pada populasi ini. Bagian berikut akan mempelajari aspek-aspek ini secara rinci.

Faktor Genetik

• Polimorfisme gen FTO, khususnya varian rs17817449, telah dikaitkan dengan obesitas pada anak-anak dengan DS. Penelitian telah menunjukkan bahwa alel T dan genotipe TT dari polimorfisme ini lebih sering terjadi pada anak-anak DS yang kelebihan berat badan dan obesitas, menunjukkan kecenderungan genetik untuk obesitas pada kelompok ini (Mourad et al., 2024).
• Faktor genetik lain yang terkait dengan DS, seperti ekspresi gen yang berlebihan pada kromosom 21, berkontribusi pada gangguan metabolisme yang dapat mempengaruhi individu terhadap obesitas dan masalah kesehatan terkait (Hetman & Barg, 2022).

Gaya Hidup dan Faktor Lingkungan

• Anak-anak dengan DS sering memiliki tingkat aktivitas fisik yang lebih rendah dibandingkan dengan rekan-rekan non-DS mereka, yang berkontribusi pada tingkat obesitas yang lebih tinggi. Penelitian telah menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap pedoman aktivitas fisik sangat penting dalam mengelola berat badan pada anak-anak DS (Gutiérrez-Hervás et al., 2024) (Kaya et al., 2023).
• Kebiasaan diet juga memainkan peran penting. Sementara anak-anak dengan DS mungkin memiliki pola makan yang mirip dengan saudara mereka, mereka sering memiliki kepatuhan yang lebih rendah terhadap praktik diet sehat, seperti diet Mediterania, yang dapat berkontribusi terhadap obesitas (Kaya et al., 2023)].
• Intervensi yang berfokus pada diet dan aktivitas fisik telah menunjukkan hasil positif dalam mengurangi BMI dan meningkatkan penanda kesehatan pada anak-anak DS, menyoroti pentingnya modifikasi gaya hidup (Pecoraro et al., 2024) (Kilany et al., 2024).

Pertimbangan Metabolik dan Biokimia

• Anak-anak dengan DS sering menunjukkan profil lipid yang tidak menguntungkan, yang lebih jelas daripada pada anak-anak obesitas non-DS. Ini termasuk kadar kolesterol LDL dan trigliserida yang lebih tinggi, yang merupakan faktor risiko obesitas dan penyakit kardiovaskular (Belleri et al., 2024) (Pecoraro et al., 2024).
• Gangguan metabolisme, seperti hipotiroidisme, lebih umum pada DS dan dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan obesitas (Pirett et al., 2023).

Strategi Pencegahan dan Intervensi

• Intervensi pencegahan, termasuk pendidikan gizi dan program aktivitas fisik, sangat penting untuk mengelola obesitas pada anak-anak dengan DS. Intervensi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan unik populasi ini dan melibatkan tim multidisipliner (Schenkelberg et al., 2023).
• Pemantauan berkelanjutan dan tindak lanjut oleh profesional kesehatan sangat penting untuk memastikan efektivitas intervensi ini dan untuk mengatasi masalah kesehatan yang muncul (Pecoraro et al., 2024).

Sementara anak-anak dengan Down Syndrome berada pada risiko obesitas yang lebih tinggi, penting untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari kesenjangan kesehatan yang dihadapi oleh individu dengan cacat intelektual dan perkembangan. Kesenjangan ini sering berasal dari kurangnya intervensi kesehatan yang disesuaikan dan penelitian yang tidak memadai tentang strategi pencegahan yang efektif. Mengatasi kesenjangan ini melalui pendekatan multi-level yang komprehensif dapat membantu mengurangi risiko obesitas dan meningkatkan hasil kesehatan secara keseluruhan untuk anak-anak dengan DS.