Anak-anak dengan sindrom Down (DS) memang dapat hidup bahagia, meskipun kualitas hidup mereka (QoL) mungkin berbeda dari anak-anak yang biasanya berkembang. Berbagai penelitian telah mengeksplorasi kualitas hidup anak-anak dengan DS, dengan fokus pada domain yang berbeda seperti fungsi fisik, psikologis, sosial, dan sekolah. Sementara tantangan ada, terutama di domain sosial dan sekolah, banyak anak dengan DS mengalami tingkat kesejahteraan emosional dan otonomi yang baik. Faktor-faktor seperti pendapatan keluarga, hubungan orang tua, dan karakteristik sosio-demografis dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Berikut adalah beberapa aspek utama yang perlu dipertimbangkan:
Domain Kualitas Hidup
- Kesejahteraan Psikologis: Anak-anak dengan DS sering mendapat skor baik dalam kesejahteraan psikologis, menunjukkan kapasitas untuk kebahagiaan dan stabilitas emosional. Domain ini secara positif dipengaruhi oleh hubungan orang tua yang kuat dan otonomi (Alrayes et al., 2023) (“Parent‐reported health‐related quality of life of children with Down syndrome: A descriptive study”, 2022).
- Fungsi Sosial dan Sekolah: Area-area ini sering dilaporkan lebih rendah dibandingkan dengan rekan-rekan yang biasanya berkembang. Interaksi sosial dan kinerja sekolah dapat menjadi tantangan, berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan (Chan et al., 2024) (Scotto & Eymann, 2023).
- Kesejahteraan Fisik: Kesehatan fisik adalah area lain di mana anak-anak dengan DS mungkin mendapat skor lebih rendah, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Namun, banyak anak masih mempertahankan tingkat aktivitas fisik dan kesehatan yang baik (“Parent‐reported health‐related quality of life of children with Down syndrome: A descriptive study”, 2022).
Faktor yang Mempengaruhi
- Status Keluarga dan Sosioekonomi: Pendapatan keluarga yang lebih tinggi dan pekerjaan orang tua profesional dikaitkan dengan hasil QoL yang lebih baik. Namun, status sosial ekonomi tidak secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup di semua studi (Alrayes et al., 2023) (Eskander et al., 2023).
- Pengaruh Orangtua: Usia dan tingkat pendidikan orang tua, serta kualitas hubungan orangtua-anak, dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup anak, terutama dalam domain sosial (Alrayes et al., 2023) (Desimpelaere et al., 2023).
- Faktor Kognitif dan Perilaku: Anak-anak dengan kemampuan kognitif yang lebih tinggi dan tantangan perilaku yang lebih sedikit cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Fungsi emosional sering dilaporkan tinggi, bahkan ketika domain lain lebih rendah (Fucà et al., 2022).
Intervensi dan Dukungan
- Musik dan Seni: Terlibat dalam musik dan seni telah terbukti meningkatkan perkembangan emosional dan sosial pada anak-anak dengan DS. Kegiatan ini dapat meningkatkan harga diri dan interaksi sosial, berkontribusi pada kehidupan yang lebih bahagia (Begić et al., 2024).
- Program Pendidikan yang Disesuai: Strategi pendidikan individual yang mengakomodasi kebutuhan belajar unik anak-anak dengan DS dapat meningkatkan pengalaman sekolah mereka dan kualitas hidup secara keseluruhan (Begić et al., 2024).
Sementara anak-anak dengan sindrom Down menghadapi tantangan unik, mereka dapat menjalani kehidupan yang memuaskan dan bahagia dengan dukungan dan intervensi yang tepat. Peran keluarga, faktor sosial ekonomi, dan program pendidikan dan terapi yang disesuaikan sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Penting untuk menyadari bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan bersifat subjektif dan dapat dicapai dengan berbagai cara, bahkan ketika beberapa domain QoL lebih rendah dibandingkan dengan rekan-rekan yang biasanya berkembang.