Anak-anak dengan sindrom Down memang dapat menghadiri kegiatan ekstrakurikuler, dan partisipasi dalam kegiatan tersebut bermanfaat bagi perkembangan fisik, sosial, dan emosional mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kegiatan terorganisir dan non-terorganisir berkontribusi secara signifikan terhadap tingkat aktivitas fisik secara keseluruhan individu dengan sindrom Down, mempromosikan inklusi dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun, ada tantangan dan hambatan yang perlu diatasi untuk memastikan partisipasi penuh mereka.
Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler
- Kesehatan Fisik: Partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, terutama olahraga dan aktivitas fisik, membantu meningkatkan kesehatan fisik dengan meminimalkan dekondisi, mengoptimalkan fungsi fisik, dan mengurangi tingkat obesitas di antara anak-anak dengan sindrom Down (Izquierdo‐Gómez & Shields, 2024) (Carbone et al., 2021).
- Inklusi Sosial: Terlibat dalam kegiatan olahraga dan rekreasi menumbuhkan interaksi sosial, kerja tim, dan keterampilan komunikasi, yang sangat penting untuk inklusi sosial anak-anak dengan sindrom Down (Aguilar, 2024) (Harbach et al., 2020).
- Kesejahteraan Emosional dan Mental: Kegiatan ini juga berkontribusi pada kesehatan mental dan kesejahteraan emosional yang lebih baik, memberikan rasa pencapaian dan rasa memiliki (Carbone et al., 2021).
Tantangan dan Hambatan
- Aksesibilitas dan Adaptasi: Ada kebutuhan untuk program yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan spesifik anak-anak dengan sindrom Down. Ini termasuk memodifikasi kegiatan dan memberikan perhatian individual untuk memastikan pengalaman yang inklusif dan memperkaya (Aguilar, 2024) (Izquierdo-Gómez & Diaz-Cueto, 2017).
- Ketersediaan Sumber Daya: Ada perbedaan dalam ketersediaan sumber daya dan peluang pelatihan untuk kegiatan ekstrakurikuler inklusif, yang dapat membatasi partisipasi untuk anak-anak penyandang disabilitas (Kim et al., 2022).
- Dukungan Orang Tua dan Pendidik: Orang tua dan pendidik memainkan peran penting dalam memfasilitasi partisipasi. Persepsi dan dukungan mereka dapat secara signifikan mempengaruhi keterlibatan anak-anak dengan sindrom Down dalam kegiatan ekstrakurikuler (Harbach et al., 2020) (Young et al., 2016).
Strategi untuk Inklusi
- Pendekatan Pedagogis: Menerapkan strategi pedagogis yang berpusat pada empati, cinta, dan saling menghormati dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak dengan sindrom Down dalam pendidikan olahraga (Aguilar, 2024).
- Dukungan Komunitas dan Kebijakan: Tindakan strategis di tingkat nasional, regional, dan lokal diperlukan untuk mempromosikan program aktivitas fisik yang inklusif. Ini termasuk implementasi kebijakan dan perencanaan terkoordinasi untuk mengatasi hambatan partisipasi (Demirci, 2019).
- Keterlibatan Keluarga: Mendorong partisipasi keluarga dan menyeimbangkan kegiatan rekreasi dengan komitmen lain dapat meningkatkan pengalaman rekreasi anak-anak dengan sindrom Down (Young et al., 2016).
Sementara manfaat kegiatan ekstrakurikuler untuk anak-anak dengan sindrom Down didokumentasikan dengan baik, penting untuk mengenali hambatan yang masih ada. Mengatasi tantangan ini membutuhkan upaya kolaboratif dari keluarga, pendidik, pembuat kebijakan, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung partisipasi anak-anak dengan sindrom Down dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pendekatan holistik ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak tetapi juga memperkaya masyarakat dengan mempromosikan keragaman dan inklusi.