Family of three smiling in a car, showcasing joy and togetherness.

Apakah Anak Dengan Sindrom Down Bisa Berjalan, Berbicara, Dan Bermain Seperti Anak Lainnya?

Anak-anak dengan sindrom Down memang dapat berjalan, berbicara, dan bermain seperti anak-anak lain, meskipun mereka dapat mencapai tonggak perkembangan ini dengan kecepatan yang berbeda. Penelitian menunjukkan bahwa sementara anak-anak dengan sindrom Down mengalami keterlambatan perkembangan motorik dan kognitif, mereka masih dapat mencapai tonggak ini dengan dukungan dan intervensi yang tepat. Akuisisi keterampilan seperti berjalan dan berbicara dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk fungsi kognitif, intervensi terapeutik, dan dukungan lingkungan. Di bawah ini adalah aspek-aspek kunci tentang bagaimana anak-anak dengan sindrom Down mengembangkan kemampuan ini.

Pengembangan Motor

  • Berjalan dan Mobilitas: Anak-anak dengan sindrom Down biasanya mencapai jalan lebih lambat daripada rekan-rekan mereka tanpa sindrom Down. Studi menunjukkan bahwa usia perolehan gaya berjalan dan fungsi kognitif secara signifikan mempengaruhi hasil mobilitas. Anak-anak dengan sindrom Down umumnya memiliki kecepatan berjalan yang lebih lambat dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tes mobilitas dibandingkan dengan anak-anak yang biasanya berkembang (Silva et al., 2024)]. Namun, latihan terapeutik, seperti aktivitas aerobik dan neuromuskuler, telah terbukti meningkatkan fungsi motorik, termasuk gaya berjalan dan keseimbangan, pada anak kecil dengan sindrom Down (Gerner, 2022).
  • Keterampilan Motorik Kasar: Jadwal perkembangan motorik kasar untuk anak-anak dengan sindrom Down memberikan tolok ukur untuk keterampilan seperti duduk, merangkak, dan berjalan. Jadwal ini membantu mengidentifikasi kapan seorang anak mungkin memerlukan intervensi untuk mendukung perkembangan motorik mereka (Winders et al., 2019).

Pengembangan Kognitif dan Bahasa

  • Keterampilan Bahasa: Perkembangan keterampilan bahasa pada anak-anak dengan sindrom Down terkait erat dengan perkembangan motorik mereka. Akuisisi keterampilan berjalan, misalnya, telah terbukti memfasilitasi perkembangan kognitif dan bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa ketika anak-anak dengan sindrom Down mengembangkan keterampilan motorik, kemampuan kognitif dan bahasa mereka juga meningkat (Yamauchi et al., 2019)].
  • Fungsi Kognitif: Perkembangan kognitif pada anak-anak dengan sindrom Down sering tertunda, tetapi dapat ditingkatkan melalui intervensi dan dukungan dini. Hubungan antara perkembangan motorik dan kognitif menyoroti pentingnya menangani kedua area secara bersamaan untuk mendukung perkembangan keseluruhan (Yamauchi et al., 2019).

Bermain dan Interaksi Soal

  • Aktivitas Bermain: Anak-anak dengan sindrom Down dapat terlibat dalam kegiatan bermain dan sosial, meskipun mereka mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan dukungan untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan. Partisipasi dalam kegiatan terstruktur, seperti senam, telah terbukti meningkatkan koordinasi dan otonomi, memungkinkan anak-anak untuk terlibat lebih mandiri dalam kegiatan sehari-hari dan bermain (Chera-Ferrario & Voicu, 2017)].
  • Fungsi Sosial: Kemampuan fungsional dalam interaksi sosial seringkali lebih rendah pada anak-anak dengan sindrom Down dibandingkan dengan teman sebayanya. Namun, dengan stimulasi dan dukungan dini, anak-anak ini dapat meningkatkan keterampilan sosial mereka dan berpartisipasi lebih penuh dalam kegiatan sosial (Scapinelli et al., 2016).

Sementara anak-anak dengan sindrom Down mungkin menghadapi tantangan dalam mencapai tonggak perkembangan, mereka dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan intervensi dan dukungan yang tepat. Penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan perkembangannya dapat bervariasi. Program intervensi dini, latihan terapeutik, dan lingkungan yang mendukung memainkan peran penting dalam membantu anak-anak dengan sindrom Down berjalan, berbicara, dan bermain seperti anak-anak lain. Selain itu, memahami keterkaitan perkembangan motorik, kognitif, dan sosial dapat membimbing pengasuh dan profesional dalam memberikan dukungan komprehensif kepada anak-anak ini.

Silva, B. R. T., Souza, M. A. de, Christovão, I. S., & Camargos, A. C. R. (2024). Mobility in preschool age children with and without Down syndrome: an exploratory cross-sectional study. Fisioterapia e Pesquisa. https://doi.org/10.1590/1809-2950/e23007124en
Gerner, E. W. (2022). Therapeutic exercise to improve motor function among children with Down Syndrome aged 0 to 3 years: a systematic literature review and meta‑analysis. Dental Science Reports. https://doi.org/10.1038/s41598-022-16332-x
Winders, P., Wolter-Warmerdam, K., Hickey, F., & Hickey, F. (2019). A schedule of gross motor development for children with Down syndrome. Journal of Intellectual Disability Research. https://doi.org/10.1111/JIR.12580
Yamauchi, Y., Aoki, S., Koike, J., Hanzawa, N., & Hashimoto, K. (2019). Motor and cognitive development of children with Down syndrome: The effect of acquisition of walking skills on their cognitive and language abilities. Brain & Development. https://doi.org/10.1016/J.BRAINDEV.2018.11.008
Chera-Ferrario, B., & Voicu, C. D. (2017). The Transition from Dependency to Autonomy of Children with Down Syndrome through Development of Motor Skills in Gymnastic Exercises. https://doi.org/10.18662/LUMPROC.RSACVP2017.14
Scapinelli, D. F., Laraia, É. M. S., & Souza, A. S. de. (2016). Evaluation of functional capabilities in children with Down Syndrome. Fisioterapia Em Movimento. https://doi.org/10.1590/0103-5150.029.002.AO12
Scroll to Top