Anak-anak dengan sindrom Down (DS) memang dapat belajar membaca dan menulis, meskipun mereka mungkin menghadapi tantangan unik dalam mengembangkan keterampilan ini. Penelitian menunjukkan bahwa dengan intervensi dan dukungan yang tepat, individu dengan DS dapat mencapai literasi, meskipun pada kecepatan yang berbeda dan dengan strategi yang berbeda dibandingkan dengan rekan-rekan yang biasanya berkembang. Perkembangan keterampilan membaca dan menulis pada anak-anak dengan DS dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kemampuan kognitif dan linguistik, intervensi pendidikan, dan penggunaan teknologi bantu. Di bawah ini adalah aspek kunci tentang bagaimana anak-anak dengan DS dapat belajar membaca dan menulis.
Perkembangan Membaca pada Anak dengan Down Syndrome
Dukungan Ortografi: Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan DS mendapat manfaat dari dukungan ortografi, yang melibatkan penggunaan kata-kata tertulis untuk membantu pengenalan kata dan pengembangan kosa kata. Pendekatan ini membantu mereka mengingat dan mengenali kata-kata dengan lebih efektif, bahkan jika mereka berjuang dengan bentuk-bentuk fonologis kata-kata lisan (الحناوى, 2024).
Kesadaran Fonologis: Kesadaran fonologis adalah pendahulu penting untuk pengembangan membaca. Anak-anak dengan DS sering mengalami kesulitan dengan tugas-tugas fonologis, tetapi intervensi yang ditargetkan dapat meningkatkan keterampilan ini. Misalnya, kesadaran fonologis dan prekursor membaca lainnya dapat dirangsang untuk meningkatkan perkembangan baca (Arango et al., 2023) (Lavra-Pinto et al., 2022).
Teknologi Bantuan: Game digital dan teknologi bantu lainnya telah dikembangkan untuk mendukung literasi pada anak-anak dengan DS. Alat-alat ini dirancang untuk menyelaraskan dengan profil pembelajaran anak-anak dengan DS dan telah terbukti berkontribusi positif pada perkembangan literasi mereka (Freitas et al., 2023).
Keterampilan Menulis pada Anak dengan Down Syndrome
Tantangan dan Strategi: Menulis bisa sangat menantang bagi individu dengan DS karena kesulitan dalam mewujudkan potensi mereka dalam kerangka pendidikan tradisional. Menciptakan lingkungan belajar dengan hambatan rendah dan mengembangkan materi pembelajaran yang disesuaikan dapat membantu mengatasi tantangan ini (Markmann, 2025)].
Pengembangan Fonologis dan Penulisan: Studi longitudinal telah menunjukkan kemajuan dalam keterampilan menulis dan kesadaran fonologis pada anak-anak dengan DS. Peningkatan kesadaran suku kata dan kemampuan untuk menghafal kata-kata nyata telah dicatat, meskipun tugas yang melibatkan konstituen fonemik dan sajak tetap sulit (Lavra-Pinto et al., 2022).
Intervensi dan Dukungan Pendidikan
Intervensi yang Ditargetkan: Tinjauan sistematis telah mengidentifikasi intervensi yang ditargetkan yang meningkatkan hasil pendidikan, termasuk membaca dan menulis, untuk siswa dengan DS. Intervensi ini sering melibatkan pendekatan fonologis dan disesuaikan untuk mengakomodasi kebutuhan spesifik individu dengan DS (Herwegen et al., 2024).
Peran Ahli Patologi Bicara (SLPs): SLP memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan membaca dan menulis pada anak-anak dengan DS. Mereka mengadvokasi lingkungan literasi rumah yang kaya dan berkolaborasi dengan pendidik untuk mempromosikan kesadaran fonologis dan keterampilan decoding (Loveall & Barton-Hulsey, 2021).
Sementara anak-anak dengan sindrom Down dapat belajar membaca dan menulis, prosesnya memerlukan pendekatan dan intervensi khusus. Penggunaan dukungan ortografi, pelatihan kesadaran fonologis, dan teknologi bantu adalah strategi efektif yang dapat memfasilitasi pengembangan literasi pada populasi ini. Namun, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan DS adalah unik, dan kebutuhan belajar mereka dapat bervariasi. Oleh karena itu, rencana pendidikan yang dipersonalisasi dan penelitian berkelanjutan ke dalam intervensi yang efektif sangat penting untuk mengoptimalkan hasil literasi bagi individu dengan DS.