Anak-anak dengan sindrom Down memang dapat bekerja, dan ada semakin banyak penelitian dan contoh praktis yang menunjukkan kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam tenaga kerja. Pekerjaan untuk individu dengan sindrom Down semakin diakui sebagai komponen penting untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup mereka. Namun, jalan menuju pekerjaan sering kali penuh dengan tantangan, termasuk sikap masyarakat, hambatan sistemik, dan kebutuhan akan sistem pendukung yang disesuaikan. Bagian berikut mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan untuk individu dengan sindrom Down, jenis pekerjaan yang mereka lakukan, dan sistem pendukung yang memfasilitasi pekerjaan mereka.
Faktor yang Mempengaruhi Pekerjaan
- Faktor Kognitif dan Pribadi: Kemampuan kognitif dan karakteristik pribadi secara signifikan mempengaruhi peluang kerja bagi individu dengan sindrom Down. Dukungan keluarga dan sikap sosial yang positif juga memainkan peran penting dalam memfasilitasi pekerjaan (Ting et al., 2024).
- Sikap Masyarakat dan Hambatan Sistemik: Meskipun tingkat pekerjaan meningkat, individu dengan sindrom Down sering menghadapi bias sistemik dan keragaman pekerjaan yang terbatas. Hambatan-hambatan ini dapat menghambat partisipasi penuh mereka dalam angkatan kerja (Ting et al., 2024).
- Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan: Pelatihan dan pengembangan keterampilan yang memadai sangat penting untuk pekerjaan yang sukses. Ada kebutuhan bagi tempat kerja untuk beradaptasi dan memberikan pelatihan yang tepat untuk mengakomodasi kebutuhan spesifik individu dengan sindrom Down (Castillo et al., 2024).
Jenis Pekerjaan
- Pekerjaan Khusus Sektor: Banyak individu dengan sindrom Down menemukan pekerjaan di sektor-sektor seperti layanan makanan, di mana mereka dapat memanfaatkan keterampilan mereka secara efektif. Namun, pekerjaan ini seringkali tidak sepenuhnya memanfaatkan potensi mereka (Ting et al., 2024).
- Kewirausahaan: Di daerah dengan peluang kerja formal terbatas, kewirausahaan adalah pilihan yang layak. Program pelatihan yang berfokus pada pengembangan keterampilan bisnis untuk individu dengan sindrom Down dan pengasuh mereka telah menunjukkan harapan dalam menumbuhkan kemandirian ekonomi (Katuruni et al., 2022).
- Dukungan Teknologi: Penggunaan teknologi, seperti platform inklusif di restoran, telah terbukti mendukung pekerjaan individu dengan sindrom Down dengan memfasilitasi komunikasi dan manajemen tugas (Carreño-León et al., 2022).
Sistem Dukungan
- Lingkungan Kerja Inklusif: Menciptakan lingkungan kerja inklusif yang mengakomodasi kebutuhan individu dengan sindrom Down sangat penting. Ini termasuk memodifikasi desain pekerjaan dan memberikan pelatihan yang memadai untuk memastikan partisipasi yang bermakna (Castillo et al., 2024).
- Dukungan Keluarga dan Sosial: Dukungan keluarga merupakan faktor penting dalam mempekerjakan individu dengan sindrom Down. Sikap keluarga yang positif terhadap pekerjaan dapat meningkatkan pengalaman kerja individu dan integrasi ke dalam tenaga kerja (Kutlu et al., 2018).
- Kebijakan dan Program Publik: Kebijakan dan program publik yang komprehensif yang mempromosikan praktik ketenagakerjaan inklusif sangat penting. Inisiatif ini harus fokus pada menciptakan peluang dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi individu dengan sindrom Down untuk berkembang dalam angkatan kerja (MartÃn-Pinto, 2024).
Sementara potensi anak-anak dengan sindrom Down untuk bekerja terbukti, penting untuk mengenali konteks pekerjaan yang lebih luas untuk individu penyandang cacat. Tantangan yang mereka hadapi tidak unik untuk sindrom Down tetapi merupakan bagian dari masalah inklusivitas dan aksesibilitas yang lebih besar dalam tenaga kerja. Mengatasi tantangan ini membutuhkan upaya bersama dari masyarakat, pembuat kebijakan, dan pengusaha untuk menciptakan lingkungan di mana semua individu, terlepas dari kemampuan mereka, dapat berkontribusi secara bermakna bagi tenaga kerja.