Anak-anak dengan keterbelakangan mental, juga disebut sebagai cacat intelektual, dapat secara signifikan mendapat manfaat dari berbagai bentuk terapi. Terapi ini dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan perkembangan, emosional, dan sosial yang dihadapi anak-anak ini. Kebutuhan akan terapi digarisbawahi oleh potensi peningkatan keterampilan motorik, pengurangan kecemasan, adaptasi sosial, dan dukungan keluarga, yang secara kolektif meningkatkan kualitas hidup anak-anak ini dan keluarga mereka. Bagian berikut mengeksplorasi berbagai jenis terapi dan dampaknya pada anak-anak cacat intelektual.
Terapi Motor
- Terapi motorik telah terbukti meningkatkan keterampilan motorik kasar dan halus pada anak-anak cacat intelektual. Sebuah tinjauan sistematis menemukan bahwa 10 dari 11 intervensi efektif dalam meningkatkan keterampilan motorik di antara 84 anak yang ditelidi (Fadjaritha & Pratisti, 2024).
- Perbaikan ini sangat penting karena berkontribusi pada koordinasi fisik dan kemandirian yang lebih baik dalam kegiatan sehari-hari.
Kecemasan dan Terapi Kognitif
- Anak-anak dengan cacat intelektual lebih rentan terhadap kecemasan, dan program khusus seperti “Fearless Me!” telah dikembangkan untuk mengatasi masalah ini. Program ini, yang menggabungkan Terapi Perilaku Kognitif (CBT), telah menunjukkan harapan dalam mengurangi tingkat kecemasan pada anak-anak ini (Hronis & Kneebone, 2024) (Hronis et al., 2022).
- Terapi kognitif juga membantu dalam meningkatkan keterampilan adaptasi sosial, kerja tim, pengendalian diri, dan stabilitas emosional, yang penting untuk hubungan interpersonal yang lebih baik (Kulnazarova et al., 2023).
Psikoedukasi dan Dukungan Keluarga
- Terapi psikoedukasi bermanfaat tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk keluarga mereka. Ini membantu mengurangi beban keluarga dan meningkatkan kemampuan keluarga untuk merawat anak-anak dengan disabilitas intelektual (Sutinah & Saswati, 2017).
- Bentuk terapi ini melibatkan mendidik keluarga tentang perawatan kesehatan mental, yang memberdayakan mereka untuk mendukung anak-anak mereka dengan lebih efektif.
Seni dan Isoterapi
- Terapi seni, khususnya isoterapi, digunakan untuk meningkatkan lingkungan persepsi dan emosional-kemauan anak-anak dengan cacat intelektual. Ini telah efektif dalam meningkatkan fungsi mental dan ekspresi emosional, terutama pada anak-anak dengan keterbelakangan mental sedang dan ringan (Starostina, 2023).
Intervensi Terapi yang Lebih Luas
- Sebuah studi kualitatif menyoroti pentingnya intervensi terapi individual, yang meliputi fisioterapi, terapi okupasi, dan terapi wicara dan bahasa. Intervensi ini sangat penting untuk meningkatkan komunikasi, mobilitas, dan keterampilan perawatan diri (Beresford et al., 2018) (Beresford et al., 2018).
- Studi ini juga menekankan perlunya pendekatan yang berpusat pada keluarga, yang menyelaraskan tujuan terapi dengan kebutuhan anak dan keluarga.
Sementara manfaat terapi untuk anak-anak dengan cacat intelektual terbukti, ada tantangan dan pertimbangan yang harus diperhatikan. Kompleksitas intervensi terapi dan kebutuhan akan pendekatan individual dapat menyulitkan standarisasi protokol pengobatan. Selain itu, ada kebutuhan untuk lebih banyak penelitian untuk lebih memahami efektivitas terapi ini dan untuk mengembangkan praktik berbasis bukti yang dapat diterapkan secara luas (Beresford et al., 2018) (Beresford et al., 2018). Terlepas dari tantangan ini, hasil positif yang terkait dengan terapi menggarisbawahi pentingnya dalam mendukung anak-anak penyandang cacat intelektual dan keluarga mereka.