A child bullies another student in a school library, highlighting social issues.

Apakah Anak Dengan Retardasi Mental Lebih Rentan Mengalami Bullying?

Anak-anak dengan keterbelakangan mental, sering disebut sebagai cacat intelektual, memang lebih rentan terhadap intimidasi dibandingkan dengan teman sebayanya yang tidak cacat. Kerentanan yang meningkat ini dikaitkan dengan beberapa faktor, termasuk defisit keterampilan sosial, perbedaan yang dirasakan, dan kurangnya tindakan anti-intimidasi yang efektif dalam pengaturan pendidikan. Penelitian ini menyoroti sifat beragam intimidasi yang dialami oleh anak-anak penyandang cacat intelektual dan menggarisbawahi perlunya intervensi yang ditargetkan untuk melindungi kelompok rentan ini. Di bawah ini, aspek-aspek kunci dari masalah ini dieksplorasi secara rinci.

Meningkatnya Kerentanan terhadap Bullying

  • Defisit Keterampilan Sosial: Anak-anak dengan disabilitas intelektual sering tidak memiliki keterampilan sosial yang diperlukan untuk menavigasi interaksi sosial yang kompleks, menjadikannya sasaran mudah bagi pengganggu. Mereka mungkin tidak mengenali perilaku intimidasi atau tahu bagaimana merespons secara efektif, yang memperburuk viktimisasi mereka (Lu & Xiang, 2023).
  • Perbedaan yang dirasakan: Perbedaan perilaku dan kemampuan yang terlihat dan dirasakan membuat anak-anak penyandang cacat intelektual lebih terlihat dan, akibatnya, lebih mungkin diintimidasi. Hal ini terutama terlihat dalam lingkungan pendidikan inklusif di mana anak-anak ini terintegrasi dengan rekan mereka yang tidak cacat (Llauradó & Estévez, 2023).
  • Kurangnya Pelaporan: Ketakutan akan pelaporan dan ketidakefektifan mekanisme pelaporan yang dirasakan berkontribusi pada viktimisasi yang berkelanjutan terhadap anak-anak ini. Banyak anak penyandang cacat tidak melaporkan insiden intimidasi karena takut akan pembalasan atau ketidakpercayaan dari pihak berwenang (Chiloane et al., 2024).

Jenis dan Prevalensi Bullying

  • Bullying Tradisional dan Cyber: Anak-anak penyandang disabilitas intelektual mengalami bentuk intimidasi tradisional (fisik, verbal, relasional) dan cyberbullying. Prevalensi viktimisasi dalam kelompok-kelompok ini secara signifikan lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka yang tidak cacat, dengan rasio peluang menunjukkan kemungkinan yang jauh lebih besar untuk terlibat dalam intimidasi, baik sebagai korban atau pelakuk (Abregú-Crespo et al., 2023).
  • Peran Pengaturan Pendidikan: Jenis pengaturan pendidikan berperan dalam prevalensi dan jenis intimidasi yang dialami. Di sekolah biasa, siswa dengan disabilitas intelektual lebih cenderung menjadi korban, sedangkan di lingkungan pendidikan khusus, mereka mungkin lebih sering menjadi pengamat intimidasi (Llauradó & Estévez, 2023)].

Konsekuensi Bullying

  • Dampak Kesehatan Mental: Pengalaman diganggu memiliki efek negatif yang mendalam pada kesehatan mental anak-anak penyandang cacat intelektual. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan gejala internalisasi dan eksternalisasi, berkontribusi pada beban masalah kesehatan mental yang lebih tinggi (Augustine et al., 2022).
  • Perkembangan Akademik dan Sosial: Bullying berdampak negatif pada kinerja akademik dan perkembangan sosial anak-anak ini, semakin mengisolasi mereka dan menghambat kemampuan mereka untuk berkembang di lingkungan pendidikan (Graves et al., 2023).

Intervensi dan Pencegahan

  • Intervensi yang Ditargetkan: Intervensi yang efektif memerlukan pendekatan komprehensif yang mencakup strategi individu, kelas, dan seluruh sekolah. Kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan pemangku kepentingan sangat penting untuk menciptakan lingkungan inklusif yang mengurangi insiden intimidasi (Graves et al., 2023)].
  • Empati dan Pendidikan: Mendidik teman sebaya yang tidak cacat tentang disabilitas dan menumbuhkan empati dapat membantu mengurangi insiden intimidasi. Mendorong praktik dan pemahaman inklusif dapat mengurangi isolasi sosial yang sering menyertainya disabilitas intelektual (Faizah & Sulfiana, 2023).

Sementara penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa anak-anak dengan disabilitas intelektual lebih rentan terhadap intimidasi, penting untuk mengenali potensi ketahanan dan hasil positif dengan dukungan yang tepat. Intervensi yang berfokus pada peningkatan keterampilan sosial, mempromosikan lingkungan inklusif, dan menumbuhkan empati di antara teman sebaya dapat secara signifikan mengurangi kejadian intimidasi dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak ini secara keseluruhan. Mengatasi masalah sistemik dalam lingkungan pendidikan dan masyarakat pada umumnya sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak penyandang cacat intelektual dilindungi dan diberdayakan untuk mencapai potensi penuh mereka.

Lu, Z., & Xiang, W. (2023). A Qualitative Research of School Bullying Among Children with Intellectual Disabilities in Regular Classrooms. Scientific and Social Research. https://doi.org/10.26689/ssr.v5i11.5651
Llauradó, E. V., & Estévez, A. L. (2023). Bullying and intellectual disability from the perspective of students. Journal of Intellectual Disabilities. https://doi.org/10.1177/17446295231154109
Chiloane, K., Sekgobela, T., & Budeli, N. J. (2024). Bullying of learners living with disabilities. International Journal of Business Ecosystem & Strategy. https://doi.org/10.36096/ijbes.v6i6.600
Abregú-Crespo, R., Garriz-Luis, A., Ayora, M., Martín-Martínez, N., Cavone, V., Carrasco, M. Á., Fraguas, D., Martín-Babarro, J., Arango, C., & Díaz-Caneja, C. M. (2023). School bullying in children and adolescents with neurodevelopmental and psychiatric conditions: a systematic review and meta-analysis. The Lancet Child & Adolescent Health. https://doi.org/10.1016/s2352-4642(23)00289-4
Augustine, L., Bjereld, Y., & Turner, R. (2022). The Role of Disability in the Relationship Between Mental Health and Bullying: A Focused, Systematic Review of Longitudinal Studies. Child Psychiatry & Human Development. https://doi.org/10.1007/s10578-022-01457-x
Graves, K. A., Mirielli, L., & Rose, C. A. (2023). Bullying and Youth With Disabilities: Understanding the Complexity of Involvement. https://doi.org/10.1108/s0735-004×20230000033002
Faizah, N., & Sulfiana, S. (2023). Dampak bullying pada tingkat kepercayaan diri penyandang disabilitas. https://doi.org/10.30863/jbpi.v2i1.5220
Scroll to Top