A young boy in a cap runs across a seaside bridge in a black and white setting.

Apakah Anak Dengan Retardasi Mental Lebih Baik Belajar Menulis Secara Individual Atau Dalam Kelompok?

Pertanyaan apakah anak-anak dengan keterbelakangan mental belajar menulis lebih baik secara individu atau dalam kelompok itu kompleks dan tergantung pada berbagai faktor, termasuk sifat instruksi dan kebutuhan spesifik siswa. Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran individu dan kelompok memiliki kelebihan dan keterbatasan, dan efektivitas setiap pendekatan dapat bervariasi berdasarkan konteks dan implementasi.

Pembelajaran Individu

  • Instruksi yang Disesuai: Instruksi individual memungkinkan tugas dan dukungan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap pelajar, yang dapat sangat bermanfaat bagi siswa dengan keterbelakangan mental yang mungkin memiliki tantangan belajar yang unik. Pendekatan ini dapat membantu mengatasi defisit spesifik dalam keterampilan menulis dengan memberikan umpan balik dan tontonan yang dipersonalisasi (“Individualised instruction”, n.d.).
  • Perhatian Terus: Lingkungan belajar individu dapat menawarkan perhatian yang lebih terfokus dari instruktur, yang sangat penting bagi siswa yang membutuhkan dukungan tambahan untuk mengembangkan keterampilan menulis. Pengaturan ini memungkinkan identifikasi dan penanganan kekurangan keterampilan motorik persepsi spesifik yang dapat menghambat perkembangan penulisan (Baroody, 1988).
  • Retensi Keterampilan: Studi telah menunjukkan bahwa siswa dengan keterbelakangan mental sedang dapat mempertahankan keterampilan menulis yang dipelajari melalui instruksi individual, sebagaimana dibuktikan oleh kemampuan mereka untuk mencetak nama mereka dengan jelas setelah prosedur pengajaran sistematis (McLaughlin & Walsh, 1996).

Pembelajaran Kelompok

  • Interaksi Sosial: Pembelajaran kelompok dapat meningkatkan interaksi sosial dan keterampilan komunikasi, yang seringkali merupakan area kesulitan bagi anak-anak dengan keterbelakangan mental. Bimbingan sejawat, suatu bentuk pembelajaran kelompok, telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan akademik dan sosial dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dari dan mengajar satu sama lain (Spencer & Balboni, 2003).
  • Pembelajaran Kolaboratif: Pengaturan kelompok dapat menumbuhkan lingkungan belajar kolaboratif di mana siswa dapat memperoleh manfaat dari pengalaman bersama dan perspektif yang beragam. Ini bisa sangat bermanfaat dalam pengaturan pendidikan inklusif, di mana anak-anak dengan keterlambatan perkembangan mental dapat belajar bersama rekan-rekan mereka(Bolshakova & Sherbak, n.d.).
  • Motivasi dan Keterlibatan: Belajar dalam kelompok dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan melalui dinamika sosial dan kehadiran teman sebaya, yang dapat mengarah pada peningkatan hasil pembelajaran dalam beberapa kasus (Smith, 1962).

Analisis Komparatif

  • Perbedaan Kinerja: Penelitian yang membandingkan penilaian individu dan kelompok tentang keterampilan menulis menunjukkan bahwa siswa cenderung berkinerja lebih baik ketika dinilai secara individual. Hal ini mungkin disebabkan oleh sifat fokus penilaian individu, yang memungkinkan evaluasi kemampuan siswa yang lebih akurat tanpa pengaruh dinamika kelompok (Xanthi, 2019).
  • Tingkat Keterampilan Awal: Efektivitas pembelajaran individu versus kelompok mungkin juga tergantung pada tingkat keterampilan awal siswa. Misalnya, siswa dengan tingkat keterampilan awal yang lebih tinggi dapat mendapat manfaat lebih dari pembelajaran kelompok, sementara mereka yang memiliki defisit yang signifikan mungkin memerlukan perhatian individual untuk membuat kemajuan yang bermakna (Margalit & Roth, 1989).

Sementara pembelajaran individu menawarkan keuntungan dari instruksi yang dipersonalisasi dan perhatian terfokus, pembelajaran kelompok memberikan peluang untuk interaksi sosial dan pembelajaran kolaboratif. Pilihan antara pendekatan ini harus mempertimbangkan kebutuhan spesifik dan tingkat keterampilan awal siswa, serta tujuan dari program instruksi menulis. Pada akhirnya, pendekatan seimbang yang menggabungkan unsur-unsur pembelajaran individu dan kelompok mungkin paling efektif dalam mendukung perkembangan menulis anak-anak dengan keterbelakangan mental.

Individualised instruction. (n.d.).
Baroody, A. J. (1988). A Cognitive Approach to Writing Instruction for Children Classified as Mentally Handicapped. The Arithmetic Teacher. https://doi.org/10.5951/AT.36.2.0007
McLaughlin, T. F., & Walsh, A. L. (1996). Training pre-adolescent and adolescent students with moderate mental retardation name writing skills. Journal of Developmental and Physical Disabilities. https://doi.org/10.1007/BF02578443
Spencer, V. G., & Balboni, G. (2003). Can Students with Mental Retardation Teach their Peers. Education and Training in Developmental Disabilities.
Bolshakova, M. S., & Sherbak, S. G. (n.d.). Peculiarities of independent writing skills of primary school children with mental developmental delay in inclusive education. https://doi.org/10.31618/esu.2413-9335.2020.2.77.969
Smith, J. O. (1962). Group Language Development for Educable Mental Retardates. Exceptional Children. https://doi.org/10.1177/001440296202900207
Xanthi, S. (2019). The Individual vs Group Assessment of the Writing: A Study in Pupils with High School Performance D-F Primary. https://doi.org/10.11648/J.EDU.20190805.18
Margalit, M., & Roth, Y. B. (1989). Strategic Keyboard Training and Spelling Improvement among Children with Learning Disabilities and Mental Retardation. Educational Psychology. https://doi.org/10.1080/0144341890090404
Scroll to Top