Anak-anak dengan keterbelakangan mental, sekarang lebih sering disebut sebagai cacat intelektual (ID), menghadapi tantangan signifikan dalam memperoleh keterampilan menulis yang setara dengan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang. Namun, dengan intervensi dan strategi instruksional yang tepat, mereka dapat membuat kemajuan besar dalam menulis. Sejauh mana mereka dapat mencapai kesetaraan dengan rekan-rekan mereka tergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat keparahan kecacatan mereka, kualitas pengajaran, dan dukungan yang mereka terima. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.
Keterampilan Tulisan Tangan dan Menulis
- Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak penyandang cacat intelektual dapat belajar tulisan tangan yang baik dengan instruksi dan praktik yang tepat. Mereka memiliki potensi persepsi, motorik, dan intelektual yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan menulis, asalkan mereka tidak memiliki gangguan intelektual, penglihatan, atau ortopedi yang parah (Milone & Wasylyk, 1981).
- Sebuah studi yang membandingkan sampel tulisan tangan dari anak-anak dengan keterbelakangan mental dan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang menemukan bahwa meskipun ada perbedaan, dengan instruksi yang ditargetkan, anak-anak dengan ID dapat meningkatkan keterampilan tulisan tangan mereka secara signifikan (Kvaraceus, 1954).
Keterampilan Ejaan dan Ortografi
- Anak-anak dengan cacat intelektual sering menunjukkan kesulitan ejaan yang signifikan, yang tidak terbatas pada proses ortografi tetapi juga mencakup tantangan pemetaan fonem-ke-grafem. Kesulitan-kesulitan ini lebih terasa dalam bahasa dengan ortografi reguler, seperti bahasa Italia, di mana kesalahan fonologis lebih sering terjadi (Blasi et al., 2023).
- Terlepas dari tantangan ini, dengan instruksi terstruktur dan individual, anak-anak dengan ID dapat meningkatkan keterampilan mengeja mereka, meskipun mereka mungkin tidak mencapai tingkat kemahiran yang sama dengan rekan-rekan mereka yang biasanya berkembang (Blasi et al., 2023).
Bahasa dan Sintaks
- Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak penyandang cacat intelektual dapat menggunakan bahasa dengan cara yang sebanding dengan teman sebayanya dalam hal penggunaan kata yang umum dan tidak biasa dan bagian ucapan. Namun, mereka cenderung berjuang dengan kompleksitas kalimat dan keragaman, terutama mereka yang dilembagakan (Lozar et al., 1973).
- Instruksi menulis yang berfokus pada pengembangan keterampilan sintaksis dapat membantu anak-anak dengan ID meningkatkan penggunaan bahasa tertulis mereka, meskipun mereka mungkin masih tertinggal dari teman sebayanya dalam hal kompleksitas dan keragaman (Lozar et al., 1973).
Strategi Instruksional
- Instruksi penulisan yang efektif untuk anak-anak penyandang cacat intelektual melibatkan metode pengajaran yang eksplisit dan sistematis, termasuk penulisan perancah, penggunaan pengatur grafis, dan pengembangan strategi yang diatur sendiri. Pendekatan ini membantu anak-anak mengembangkan keterampilan menulis dengan secara bertahap mengalihkan tanggung jawab kepada para pelajar (Burns et al., 2010).
- Program yang berfokus pada instruksi menulis strategis telah menunjukkan bahwa remaja dengan ketidakmampuan belajar dapat menguasai keterampilan menulis yang kompleks, seperti perencanaan, menulis, dan mengedit tema multi-paragraf, dan menerapkan keterampilan ini dalam pengaturan pendidikan umum (Schumaker & Deshler, 2009).
Teknologi Bantu dan Dukungan
- Platform bantu seperti Writaupair, yang memanfaatkan Zona Pengembangan Proksimal (ZPD), dapat memberikan bantuan kontekstual kepada anak-anak dengan kesulitan menulis. Alat-alat ini membantu mendiagnosis kesulitan belajar dan menawarkan dukungan yang ditargetkan untuk meningkatkan keterampilan menulis (Anish et al., 2021).
- Studi kasus jangka panjang telah menunjukkan bahwa dengan metode pengajaran yang berkelanjutan dan bervariasi, individu dengan disabilitas berat dapat membuat kemajuan yang signifikan dalam menulis, meskipun kecepatan dan kefasihan mereka mungkin tetap di bawah rata-rata (Block, 1978).
Sementara anak-anak dengan cacat intelektual menghadapi tantangan besar dalam mencapai keterampilan menulis yang setara dengan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang, mereka dapat membuat kemajuan yang berarti dengan dukungan dan instruksi yang tepat. Tingkat keberhasilan bervariasi, dan sementara beberapa mungkin tidak mencapai paritas penuh, mereka masih dapat mencapai keterampilan menulis fungsional yang meningkatkan komunikasi dan kemandirian mereka. Sangat penting untuk menyesuaikan pendekatan pendidikan dengan kebutuhan individu setiap anak, memastikan bahwa mereka menerima sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk memaksimalkan potensi mereka.