Anak-anak dengan keterbelakangan mental, atau cacat intelektual (ID), menghadapi tantangan signifikan dalam mencapai keterampilan membaca yang setara dengan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang. Sementara beberapa anak dengan ID dapat membuat kemajuan dalam membaca dengan intervensi yang tepat, mereka umumnya tidak mencapai tingkat kemahiran yang sama dengan anak-anak tanpa cacat tersebut. Kemampuan untuk mencapai keterampilan membaca yang sebanding dengan anak normal dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tingkat keparahan cacat intelektual, jenis instruksi membaca yang diberikan, dan perbedaan individu dalam kemampuan kognitif. Berikut adalah aspek-aspek kunci yang mempengaruhi keterampilan membaca pada anak-anak dengan ID:
Tantangan Kognitif dan Linguistik
- Anak-anak dengan ID sering mengalami defisit dalam memori jangka pendek dan pemrosesan fonologis, yang sangat penting untuk pengenalan kata dan keterampilan decoding. Defisit ini menyulitkan mereka untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan tentang pola ejaan, yang penting untuk pengenalan kata independen (Jenkinson, 1989).
- Memori fonologis dan kemampuan untuk melatih kode fonologis dalam memori kerja merupakan prediktor signifikan keberhasilan membaca pada anak-anak dengan ID. Kemampuan ini lebih penting daripada kecerdasan umum atau kemampuan bahasa dalam menentukan hasil baca (Conners et al., 2001).
Intervensi Instruksional
- Instruksi membaca yang komprehensif dan eksplisit dapat mengarah pada kemajuan yang signifikan dalam keterampilan membaca untuk anak-anak dengan ID. Sebuah studi longitudinal menunjukkan bahwa siswa dengan ID membuat peningkatan penting dalam kesadaran fonemik, fonik, dan kefasihan membaca lisan ketika diberikan instruksi membaca kelompok kecil yang konsisten selama periode yang panjang (Allor et al., 2010).
- Terlepas dari peningkatan ini, anak-anak dengan ID biasanya hanya mencapai keterampilan membaca dasar dan tidak mencapai tingkat kefasihan dan pemahaman membaca yang sama dengan teman sebaya mereka tanpa disabilitas (Allor et al., 2010).
Perbedaan dan Variabilitas Individu
- Ada variabilitas yang cukup besar dalam kemampuan membaca di antara anak-anak dengan ID. Beberapa anak dengan cacat intelektual ringan dapat mengembangkan keterampilan membaca yang relatif lebih baik, terutama dalam membaca kata semu, yang bergantung pada rutinitas konversi grafem-ke-fonem (Blasi et al., 2019).
- Perbedaan individu dalam kemampuan kognitif, seperti penalaran nonverbal dan keterampilan literasi dasar, juga berperan dalam pengembangan pemahaman membaca. Keterampilan ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi hasil membaca dengan mempengaruhi keterampilan linguistik (Wingerden et al., 2018).
Keterbatasan dan Perspektif yang Lebih Luas
Sementara beberapa anak dengan ID dapat mencapai literasi fungsional, mereka umumnya tidak mencapai tingkat membaca yang mudah dan otomatis yang sama dengan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang. Tantangan dalam membaca sering diperparah oleh masalah emosional dan harga diri karena kesulitan membaca yang terus-menerus (Norton, 1992). Selain itu, anak-anak dengan ID mungkin menghadapi tantangan belajar yang lebih luas di luar membaca, yang dapat memengaruhi kinerja akademik mereka secara keseluruhan(Blasi et al., 2019). Namun, dengan intervensi dan dukungan yang disesuaikan, anak-anak dengan ID dapat membuat kemajuan yang berarti dalam membaca, menyoroti pentingnya strategi pendidikan individual.