A child sits in an empty classroom, holding a sign against bullying.

Apakah Anak Dengan Retardasi Mental Bisa Belajar Menulis Dalam Lebih Dari Satu Bahasa?

Pertanyaan apakah seorang anak dengan keterbelakangan mental dapat belajar menulis dalam lebih dari satu bahasa itu kompleks dan beragam. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan cacat intelektual, termasuk mereka dengan sindrom Down, memang dapat belajar banyak bahasa, meskipun mereka mungkin menghadapi tantangan dan keterlambatan tertentu dalam penguasaan bahasa. Kemampuan untuk belajar dan menulis dalam lebih dari satu bahasa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tingkat paparan terhadap setiap bahasa, dukungan yang diberikan, dan karakteristik individu anak. Bagian berikut akan mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.

Bilingualisme dan Cacat Intelektual

  • Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan cacat intelektual, seperti mereka yang menderita sindrom Down, dapat mengembangkan kemampuan bilingual. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak ini dapat belajar dua bahasa tanpa merugikan perkembangan bahasa pertama mereka (Méndez & Acuñas, 2018) (Feltmate & Bird, 2008).
  • Anak-anak bilingual dengan disabilitas intelektual sering menggunakan bahasa dominan mereka mirip dengan anak-anak monolingual pada tingkat perkembangan yang sama, menunjukkan bahwa bilingualisme tidak selalu menghambat perkembangan bahasa mereka (Méndez & Acuñas, 2018).

Keterampilan Menulis dan Translanguaging

  • Translinguaging, yang melibatkan penggunaan repertoar linguistik penuh lintas bahasa, dapat mendukung pengembangan penulisan pada anak-anak multibahasa, termasuk mereka yang cacat. Pendekatan ini memungkinkan anak-anak untuk memanfaatkan pengetahuan mereka tentang berbagai bahasa untuk meningkatkan keterampilan menulis mereka (Holcomb, 2023).
  • Studi kasus anak-anak tiga bahasa menunjukkan bahwa terlibat dengan berbagai bahasa dapat memperkaya pengalaman menulis mereka dan membantu mereka mengekspresikan ide-ide mereka lebih lengkap (Choi, 2022).

Tantangan dan Dukungan

  • Anak-anak dengan cacat intelektual mungkin mengalami keterlambatan dalam penguasaan bahasa, yang dapat mempengaruhi keterampilan menulis mereka. Namun, dengan dukungan dan paparan yang tepat, mereka dapat mencapai literasi fungsional dalam lebih dari satu bahasa (Feltmate & Bird, 2008) (Gomzyakova, 2020).
  • Tantangan terbesar bagi anak-anak multibahasa dengan disabilitas intelektual seringkali adalah kurangnya masukan dan dukungan linguistik yang memadai. Memastikan lingkungan yang mendukung sangat penting untuk perkembangan bilingual mereka (Outakoski, n.d.).

Studi Kasus dan Implikasi Praktis

  • Studi pada anak-anak bilingual dengan sindrom Down telah menunjukkan bahwa mereka dapat mengembangkan keterampilan naratif dalam kedua bahasa, mendapat manfaat dari intervensi bahasa ganda (Gorman et al., 2021).
  • Variabilitas dalam profil bahasa di antara anak-anak dengan diagnosis ganda, seperti sindrom Down dan Autism Spectrum Disorder, menyoroti perlunya pendekatan individual dalam pendidikan bahasa (Ward et al., 2021).

Sementara potensi anak-anak dengan keterbelakangan mental untuk belajar menulis dalam berbagai bahasa didukung oleh penelitian, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan individu dan konteks setiap anak. Keberhasilan pendidikan bilingual untuk anak-anak ini sangat bergantung pada kualitas dukungan dan peluang untuk paparan bahasa yang mereka terima. Selain itu, penggunaan metode komunikasi alternatif, seperti bahasa isyarat, dapat lebih meningkatkan penguasaan bahasa dan keterampilan menulis mereka (E, 1996).

Méndez, M. J. R., & Acuñas, M. G. (2018). Bilingüismo en personas con discapacidad intelectual. International Journal of Developmental and Educational Psychology. Revista INFAD de Psicología. https://doi.org/10.17060/IJODAEP.2018.N1.V3.1217
Feltmate, K., & Bird, E. K.-R. (2008). Language Learning in Four Bilingual Children with Down Syndrome: A Detailed Analysis of Vocabulary and Morphosyntax L’apprentissage du langage chez quatre enfants bilingues atteints du syndrome de Down : une analyse détaillée du vocabulaire et de la morphosyntaxe.
Holcomb, L. (2023). Writing Development and Translanguaging in Signing Bilingual Deaf Children of Deaf Parents. Languages. https://doi.org/10.3390/languages8010037
Choi, J. (2022). From trilingualism to triliteracy: a trilingual child learning to write simultaneously in Korean, Farsi, and English. Applied Linguistics Review. https://doi.org/10.1515/applirev-2022-2013
Gomzyakova, N. Y. (2020). The Problem Of Development Of Foreign Language Competence In Children With Intellectual Disabilities. https://doi.org/10.15405/EPSBS.2020.11.03.18
Outakoski, H. (n.d.). SprÃ¥krikedom Skapar Ett MÃ¥ngsidigt Identitetsspektrum. https://doi.org/10.54807/kp.v23.21694
Gorman, B. K., Martinez, G., & Garcia, L. P. (2021). Dual-language narrative intervention outcomes for a bilingual adolescent with down syndrome. Bilingual Research Journal. https://doi.org/10.1080/15235882.2021.1999340
Ward, R., Ward, R., & Sanoudaki, E. (2021). Bilingualism in children with a dual diagnosis of Down syndrome and Autism Spectrum Disorder. Clinical Linguistics & Phonetics. https://doi.org/10.1080/02699206.2020.1818288
E, W. (1996). [Combined verbal and sign language for promoting communication development in non-verbal or or pre-verbal children and adolescents with mental retardation]. Die Rehabilitation.
Scroll to Top