Anak-anak dengan keterbelakangan mental memang dapat belajar lebih cepat dengan metode tertentu, karena berbagai penelitian telah menunjukkan efektivitas pendekatan pendidikan yang disesuaikan. Metode-metode ini sering memanfaatkan multimedia, keterlibatan sensorik, dan dorongan terstruktur untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Integrasi teknologi dan elemen interaktif tampaknya sangat bermanfaat dalam mengatasi kebutuhan belajar yang unik dari anak-anak ini. Di bawah ini adalah beberapa metode utama dan dampaknya terhadap kecepatan belajar dan efektivitas untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental.
Multimedia dan Teknologi Interaktif
- Aplikasi Multimedia: Penggunaan aplikasi multimedia interaktif, seperti Edinata, telah menunjukkan harapan dalam membantu anak-anak penyandang cacat intelektual dengan memperkenalkan mereka pada konsep dasar seperti huruf dan angka melalui konten yang menarik dan interaktif. Pendekatan ini menggunakan Multimedia Development Life Cycle (MDLC) untuk memastikan pengalaman belajar yang komprehensif dan efektif (Hakim et al., 2024).
- Augmented Reality (AR) : Antarmuka pengguna berwujud yang ditambah (ATUI) telah dieksplorasi sebagai metode untuk mengajarkan konsep abstrak, seperti notasi musik, melalui pengalaman AR multisensori. Metode ini telah ditemukan menghasilkan keuntungan pendidikan yang signifikan bagi anak-anak dengan disabilitas intelektual (Cerný et al., 2018).
- Program Permainan Terkomputerisasi: Sistem rehabilitasi kognitif game telah terbukti meningkatkan fungsi kognitif pada anak-anak dengan gangguan intelektual, terutama di bidang-bidang seperti ingatan visual dan keterampilan eksplorasi (Kim et al., 2018).
Metode Pembelajaran Berbasis Sensorik
- Metode VAKT: Metode visual, audio, kinestetik, dan taktil (VAKT) mengoptimalkan semua fungsi sensorik untuk meningkatkan keterampilan kognitif pada anak-anak dengan keterbelakangan mental. Metode ini telah efektif dalam meningkatkan kemampuan dalam membaca, menulis, dan berhitung dengan melibatkan banyak indera secara bersamaan (Jayanti & Pratisti, 2023).
- Pembelajaran Audio-Visual: Pendekatan video animasi yang menggabungkan elemen audio-visual telah efektif dalam menjaga perhatian anak-anak penyandang cacat intelektual, membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan mengingat (Ruslan et al., 2024).
Teknik Prompting Terstruktur
- Prosedur Cepat: Teknik seperti penundaan waktu konstan dan prosedur yang paling cepat telah efektif dalam mengajarkan keterampilan hidup sehari-hari. Metode-metode ini membantu mengurangi kesalahan dan meningkatkan efisiensi pembelajaran dengan secara bertahap mengurangi tingkat bantuan yang diberikan kepada anak (Aykut, 2012)].
Intervensi Psikoedukasi
- Psikoedukasi Gamifi: Intervensi psikoedukasi online dan gamifikasi telah menunjukkan potensi dalam melibatkan anak-anak dengan gangguan perkembangan saraf, termasuk mereka yang mengalami keterbelakangan mental. Intervensi ini dapat meningkatkan hasil pembelajaran dengan membuat konten pendidikan lebih mudah diakses dan melibat (Chebli et al., 2024).
Meskipun metode ini telah menunjukkan efektivitas dalam mempercepat pembelajaran untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Keberhasilan metode ini sering tergantung pada konteks spesifik dan cara penerapannya. Selain itu, sementara intervensi yang ditingkatkan teknologi menjanjikan, mereka memerlukan validasi ilmiah lebih lanjut untuk memastikan kemanjurannya dalam pengaturan pendidikan dunia nyata (Chebli et al., 2024).