Anak-anak dengan keterbelakangan mental, termasuk mereka dengan cacat intelektual ringan, memang dapat belajar berhitung, meskipun proses belajar mereka mungkin berbeda dari anak-anak yang biasanya berkembang. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa dengan intervensi dan metode pengajaran yang tepat, anak-anak ini dapat meningkatkan keterampilan berhitung mereka. Kuncinya adalah menyesuaikan lingkungan belajar dan materi untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka, yang secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami konsep matematika. Di bawah ini adalah beberapa wawasan dari penelitian tentang bagaimana anak-anak dengan keterbelakangan mental dapat belajar menghitung secara efektif.
Alat Pembelajaran Interaktif
- Alat pembelajaran interaktif, seperti metode Desain Berpusat pada Pengguna, telah terbukti efektif dalam mengajarkan operasi penghitungan angka kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental ringan. Alat-alat ini berfokus pada menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan interaktif yang memenuhi kebutuhan anak-anak, menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi sebesar 92% dalam penyelesaian tugas (Finandhita & Octaviana, 2023).
- Game edukasi berbasis Computer Assisted Instruction (CAI), seperti GEMA, telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan aritmatika sederhana di antara siswa yang terbelakang mental. Sebuah penelitian menunjukkan peningkatan skor tes dari 51 menjadi 81 setelah menggunakan permainan semacam itu, menunjukkan efektivitasnya dalam meningkatkan keterampilan berhitung (Dico et al., 2023).
Pendekatan Konstruktivis
- Pendekatan konstruktivis memungkinkan siswa terbelakang mental untuk membangun pemahaman mereka sendiri tentang operasi aritmatika. Misalnya, siswa dapat menggunakan penambahan berulang atau sistem turus untuk memahami perkalian, yang, meskipun secara konseptual salah, membantu mereka mengembangkan lintasan pembelajaran mereka sendiri (Eliasa, 2023).
Intervensi Pendidikan yang Disesuaikan
- Intervensi pendidikan yang disesuaikan, seperti program sepuluh pertemuan yang berfokus pada fakta aritmatika, telah efektif dalam meningkatkan prosedur penghitungan di antara anak-anak penyandang cacat intelektual. Intervensi ini memberikan pengajaran langsung, eksplisit, dan sistematis, yang mengarah pada peningkatan signifikan dalam keterampilan menghitung (Brugnera et al., 2013).
Pentingnya Kosakata dan Pemahaman Konseptual
- Untuk anak-anak dengan sindrom Down, kesulitan dalam menghitung mungkin terkait dengan perkembangan kosakata daripada kurangnya pemahaman tentang prinsip-prinsip penghitungan. Studi menunjukkan bahwa meningkatkan kosakata reseptif dapat membantu dalam perolehan kemampuan berhitung (Abreu-Mendoza & Arias-Trejo, 2017).
Lingkungan Belajar yang Menarik dan Disederhanakan
- Membuat angka bermakna dan menyederhanakan tugas dapat membantu dalam proses pembelajaran untuk anak-anak dengan cacat mental. Memperkenalkan permainan angka dengan cara yang terencana memastikan kesuksesan di setiap tahap dan membuat belajar menjadi menyenangkan, yang sangat penting untuk menguasai keterampilan menghitung dasar(McEvoy & McConkey, 2009).
Sementara studi ini menyoroti potensi anak-anak dengan keterbelakangan mental untuk belajar keterampilan berhitung, penting untuk mengenali variabilitas dalam kemampuan belajar di antara anak-anak ini. Faktor-faktor seperti tingkat keparahan cacat intelektual, adanya cacat tambahan, dan preferensi belajar individu dapat mempengaruhi efektivitas metode pengajaran yang berbeda. Oleh karena itu, pendekatan yang dipersonalisasi yang mempertimbangkan faktor-faktor ini sangat penting untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran.