Two children enjoying a cozy reading session indoors, sharing moments of joy.

Apakah Anak Dengan Disleksia Mengalami Kesulitan Dalam Menghafal Alfabet?

Anak-anak dengan disleksia sering menghadapi tantangan dalam menghafal alfabet, yang dapat dikaitkan dengan kesulitan mereka dengan pemrosesan fonologis dan memori. Disleksia terutama ditandai oleh defisit dalam pemrosesan fonologis, yang sangat penting untuk mendekode bahasa tertulis dan menghafal urutan seperti alfabet. Kesulitan-kesulitan ini diperparah oleh masalah dengan memori fonologis dan pengambilan, yang penting untuk tugas-tugas seperti menghafal alfabet. Bagian berikut akan menyelidiki aspek-aspek spesifik dari tantangan ini.

Defisit Pemrosesan Fonologis

  • Disleksia sangat terkait dengan defisit pemrosesan fonologis, yang berdampak pada kemampuan untuk memecahkan kode bahasa tertulis menjadi fonem. Defisit ini dapat menghambat kemampuan untuk menghafal dan mengingat urutan alfabet, karena membutuhkan kemampuan untuk memproses dan mengambil informasi fonologis secara efisien (Yoon, 2024) (Rack, 2017).
  • Anak-anak dengan disleksia sering menunjukkan penurunan aktivasi di area otak yang terkait dengan pemrosesan fonologis, seperti korteks prefrontal dan korteks parietal superior, yang terlibat dalam memori kerja verbal dan penyimpanan fonologis (Beneventi et al., 2009).

Memori Fonologis dan Pengambilan

  • Memori fonologis, yang melibatkan kemampuan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi fonologis dalam memori jangka pendek, sering terganggu pada anak-anak dengan disleksia. Gangguan ini dapat menyulitkan mereka untuk menghafal urutan seperti alfabet (Yoon, 2024) (Beneventi et al., 2009).
  • Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan disleksia berkinerja buruk pada tugas-tugas yang memerlukan penamaan otomatis cepat (RAN) dan pengulangan non-kata, yang keduanya menunjukkan memori fonologis dan kemampuan pengambilan. Keterampilan ini sangat penting untuk belajar dan mengingat alfabet (Yoon, 2024).

Tugas Tulisan Tangan dan Alfabet

  • Anak-anak dengan disleksia juga menunjukkan kesulitan dalam tugas tulisan tangan, termasuk yang melibatkan penulisan alfabet. Mereka cenderung menulis lebih lambat dan dengan keterbacaan yang lebih buruk, yang menunjukkan bahwa kesulitan mereka melampaui membaca untuk mencakup tindakan fisik menulis alfabet (Heuverswyn et al., 2024)].
  • Kelambatan dan kesalahan tulisan tangan selama tugas alfabet menunjukkan bahwa anak-anak disleksia mungkin berjuang dengan proses motorik dan kognitif yang diperlukan untuk menghafal dan mereproduksi urutan alfabet (Heuverswyn et al., 2024).

Tantangan Pembelajaran yang Lebih Luas

  • Disleksia tidak terbatas pada kesulitan dengan alfabet bahasa asli tetapi juga mempengaruhi pembelajaran bahasa asing dan sistem simbolik lainnya, seperti karakter Mandarin atau ayat Quran. Ini menunjukkan masalah yang lebih luas dengan memproses dan menghafal informasi simbolik (Ikeshita, 2022) (Trauzettel‐Klosinski et al., 2024) (Ramli et al., 2016).
  • Tantangan dalam mempelajari bahasa asing dan skrip lainnya semakin menyoroti defisit fonologis dan memori yang mendasari yang memengaruhi penghafalan alfabet (Ikeshita, 2022) (Ramli et al., 2016).

Sementara fokus utamanya adalah pada defisit fonologis dan memori yang terkait dengan disleksia, penting untuk mempertimbangkan bahwa tidak semua anak dengan disleksia akan mengalami tingkat kesulitan yang sama dengan menghafal alfabet. Beberapa anak mungkin memiliki kekuatan kompensasi atau menerima intervensi efektif yang mengurangi tantangan ini. Selain itu, tingkat keparahan disleksia dan adanya kemampuan kognitif lainnya dapat mempengaruhi tingkat kesulitan yang dialami dalam menghafal alfabet. Memahami perbedaan individu ini sangat penting untuk menyesuaikan intervensi pendidikan untuk mendukung anak-anak dengan disleksia secara efektif.

Yoon, H. (2024). Phonological retrieval and phonological memory skills in children with dyslexia and poor comprehension. Malsori Wa Eumseong Gwahak. https://doi.org/10.13064/ksss.2024.16.2.083
Rack, J. P. (2017). Dyslexia: The Phonological Deficit Hypothesis. https://doi.org/10.4324/9781315504773-2
Beneventi, H., Tønnessen, F. E., & Ersland, L. (2009). Dyslexic children show short-term memory deficits in phonological storage and serial rehearsal: an fMRI study. International Journal of Neuroscience. https://doi.org/10.1080/00207450903139671
Heuverswyn, E. V., Gosse, C., & Reybroeck, M. V. (2024). Handwriting difficulties in children with dyslexia: Poorer legibility in dictation and alphabet tasks, slowness in the alphabet task. Dyslexia. https://doi.org/10.1002/dys.1767
Ikeshita, H. (2022). A pilot study of children with dyslexia and learning foreign languages using 3D letters. https://doi.org/10.29140/9781914291050-8
Trauzettel‐Klosinski, S., Faisst, T., Schick, V., Righetti, G., Braun, C., Cordey-Henke, A., Sun, C.-C., & Kuester-Gruber, S. (2024). Eye movements of children with and without developmental dyslexia in an alphabetic script during alphabetic and logographic tasks. Dental Science Reports. https://doi.org/10.1038/s41598-024-78894-2
Ramli, S., Omar, K., Baki, M. A. E., & Surat, S. (2016). Do Children with Dyslexia Have Difficulty in Reading the Quranic Verses Too. Creative Education. https://doi.org/10.4236/CE.2016.77106
Scroll to Top