A young boy in a cozy setting focused on drawing with colored pencils.

Apakah Anak Dengan Disleksia Juga Mengalami Kesulitan Dalam Menulis Dan Mengeja?

Anak-anak dengan disleksia sering mengalami kesulitan tidak hanya dalam membaca tetapi juga dalam menulis dan mengeja. Tantangan-tantangan ini saling berhubungan dan berasal dari defisit pemrosesan fonologis inti yang terkait dengan disleksia. Penelitian menunjukkan bahwa kesulitan-kesulitan ini bermanifestasi dalam berbagai cara, mempengaruhi kualitas dan kecepatan tulisan tangan, akurasi ejaan, dan kualitas keseluruhan komposisi tertulis. Ikhtisar ini akan menyelidiki tantangan spesifik yang dihadapi oleh anak-anak dengan disleksia dalam menulis dan mengeja, didukung oleh bukti dari studi yang disediakan.

Kesulitan Tulisan Tangan

  • Anak-anak dengan disleksia menunjukkan kesulitan tulisan tangan yang signifikan, ditandai dengan keterbacaan yang lebih buruk dan kecepatan menulis yang lebih lambat. Masalah ini terbukti dalam tugas-tugas yang memerlukan dikte dan penulisan alfabet, di mana anak-anak dengan disleksia membuat lebih banyak kesalahan estetika dan menulis lebih lambat dibandingkan dengan rekan yang biasanya berkembang (Heuverswyn et al., 2024).
  • Interaksi antara ejaan dan tulisan tangan sangat penting, karena anak-anak dengan disleksia sering menunjukkan keterlambatan dalam pengembangan tulisan tangan terkait dengan keterampilan membaca dan mengeja mereka daripada defisit keterampilan motorik intinya (Martínez-García et al., 2021).

Tantangan Ejaan

  • Kesulitan mengeja adalah ciri khas disleksia, dengan anak-anak berjuang dengan asosiasi fonem-grafem dan membuat lebih banyak kesalahan di berbagai kategori dibandingkan dengan anak-anak yang biasanya berkembang (Bree et al., 2022).
  • Tantangan ejaan ini meluas ke ejaan tata bahasa, di mana anak-anak dengan disleksia menunjukkan defisit dalam kesadaran sintaksis tertulis, mempengaruhi kemampuan mereka untuk menghasilkan bentuk tata bahasa yang benar (Reybroeck, 2020).
  • Kesulitan ejaan juga berdampak pada keragaman leksikal komposisi tertulis, karena anak-anak dengan disleksia cenderung menghasilkan teks dengan keragaman leksikal yang berkurang, yang pada gilirannya mempengaruhi kualitas tulisan mereka (Afonso et al., 2022).

Kualitas dan Komposisi Penulisan

  • Kualitas keseluruhan komposisi tertulis oleh anak-anak dengan disleksia seringkali lebih rendah karena kesulitan ejaan, yang mempengaruhi keragaman leksikal, sintaks, tata bahasa, dan kualitas ide yang disajikan (Afonso et al., 2022).
  • Anak-anak dengan disleksia juga menghadapi tantangan dalam proses transkripsi dan terjemahan, yang sangat penting untuk penulisan yang efektif. Kesulitan-kesulitan ini diperparah oleh kebutuhan akan strategi dan intervensi khusus untuk mendukung pengembangan tulisan mereka (Suri, 2024).

Implikasi Emosional dan Perilaku

  • Tantangan dalam menulis dan mengeja berkontribusi pada masalah emosional dan perilaku, seperti peningkatan kecemasan dan depresi, yang lebih umum pada anak-anak dengan disleksia dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang biasanya berkembang (Adi et al., 2024).
  • Kesulitan emosional ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan multidisiplin yang membahas kebutuhan akademis dan emosional anak-anak dengan disleksia (Adi et al., 2024).

Sementara fokus utamanya adalah pada kesulitan yang dihadapi oleh anak-anak dengan disleksia dalam menulis dan mengeja, penting untuk mempertimbangkan peran intervensi dan teknologi bantu. Alat seperti perangkat lunak ucapan-ke-teks dan pendekatan pembelajaran multisensori dapat membantu mengurangi tantangan ini dengan menyediakan cara alternatif untuk terlibat dengan bahasa tulis (Suri, 2024). Selain itu, memahami sifat spesifik dari kesulitan-kesulitan ini dapat memandu strategi pendidikan dan sistem pendukung yang lebih efektif, pada akhirnya meningkatkan hasil akademik dan kepercayaan diri untuk anak-anak dengan disleksia.

Heuverswyn, E. V., Gosse, C., & Reybroeck, M. V. (2024). Handwriting difficulties in children with dyslexia: Poorer legibility in dictation and alphabet tasks, slowness in the alphabet task. Dyslexia. https://doi.org/10.1002/dys.1767
Martínez-García, C., Afonso, O., Cuetos, F., & Suárez-Coalla, P. (2021). Handwriting production in Spanish children with dyslexia: spelling or motor difficulties? Reading and Writing. https://doi.org/10.1007/S11145-020-10082-W
Bree, E. de, Lammertink, I., Witteloostuijn, M. van, & Rispens, J. (2022). Word-level spelling of children with dyslexia and developmental language disorder. Stem-, Spraak- En Taalpathologie. https://doi.org/10.21827/32.8310/2022-sg-24
Reybroeck, M. V. (2020). Grammatical Spelling and Written Syntactic Awareness in Children With and Without Dyslexia. Frontiers in Psychology. https://doi.org/10.3389/FPSYG.2020.01524
Afonso, O., Carbajo, M., Martínez-García, C., & Suárez-Coalla, P. (2022). Characteristics of the written compositions of Spanish children with dyslexia and their relationship with spelling difficulties. Reading and Writing. https://doi.org/10.1007/s11145-022-10283-5
Suri, N. (2024). Top Dyslexia-Oriented Transcription & Study Methods. Journal of Informatics Education and Research. https://doi.org/10.52783/jier.v4i3.1713
Adi, N. S., Othman, A., Kuay, H. S., & Mustafa, Q. M. (2024). A study on the psychological functioning of children with specific learning difficulties and typically developing children. BMC Psychology. https://doi.org/10.1186/s40359-024-02151-4
Scroll to Top