Anak-anak dengan disleksia memang dapat mengembangkan strategi kompensasi untuk mengatasi kesulitan mereka, sebagaimana dibuktikan oleh berbagai penelitian. Strategi ini sering melibatkan kombinasi intervensi perbaikan dan kompensasi yang menargetkan tantangan spesifik yang terkait dengan disleksia, seperti kesadaran fonologis dan pemahaman membaca. Efektivitas strategi ini dapat bervariasi, tetapi umumnya bertujuan untuk meningkatkan pengalaman belajar dan meningkatkan kinerja akademik untuk anak-anak disleksia. Di bawah ini adalah beberapa aspek kunci dari strategi kompensasi untuk disleksia:
Intervensi Remedial dan Kompensasi
- Sebuah studi yang dilakukan di Chennai menunjukkan efektivitas intervensi terstruktur yang mencakup strategi perbaikan dan kompensasi. Fase awal berfokus pada kesadaran fonologis dan ortografi, sedangkan fase kedua menggabungkan teknik pembelajaran multimodal, seperti metode visual, pendengaran, dan kinestetik, untuk memperkuat pembelajaran dan mempertahankan keterlibatan siswa (Mordecai & Nair, 2024).
- Studi lain menyoroti peningkatan pesat dalam kinerja membaca ketika anak-anak dengan disleksia mempelajari strategi membaca kompensasi. Pendekatan ini secara signifikan mengurangi kesalahan membaca dan meningkatkan kefasihan membaca setelah satu sesi latihan (Werth, 2018).
Strategi Mengatasi dalam Konteks Sosional dan Akademik
- Penelitian tentang strategi mengatasi dalam situasi yang sulit secara sosial mengungkapkan bahwa anak-anak dengan disleksia sering menggunakan penghindaran daripada kerja sama. Ini menunjukkan perlunya intervensi yang mendorong mekanisme koping yang lebih efektif(Kowaluk-Romanek, 2019).
- Dalam lingkungan akademik, anak-anak disleksia telah ditemukan menggunakan berbagai strategi untuk melindungi harga diri mereka, seperti mencari dukungan dari orang tua dan guru, dan menghindari perbandingan dengan teman sebaya(Singer, 2008).
Alat Teknologi dan Pendidikan
- Penggunaan alat bantu teknologi, seperti alat berbasis komputer, telah terbukti membantu siswa disleksia mengatasi kesulitan dalam membaca dan menulis. Alat-alat ini menyediakan cara alternatif untuk mengakses dan memproses informasi, sehingga memfasilitasi pembelajaran (Daspet, 2016).
- Strategi pendidikan seperti membaca berulang, pemetaan pikiran, dan kesan saraf juga efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca di antara anak-anak disleksia. Metode-metode ini membantu dalam mengatur informasi dan meningkatkan pemahaman (Chen, 2023).
Peran Faktor Pelindung
- Kehadiran faktor pelindung, seperti kekuatan kognitif dan lingkungan yang mendukung, dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan anak-anak disleksia untuk mengimbangi kesulitan mereka. Misalnya, anak-anak berbakat dengan disleksia dapat memanfaatkan kekuatan kognitif mereka untuk mencapai hasil literasi yang lebih baik (Viersen, 2017).
Sementara strategi kompensasi bisa sangat efektif, penting untuk menyadari bahwa tidak semua anak dengan disleksia akan menanggapi intervensi ini dengan cara yang sama. Faktor-faktor seperti perbedaan individu, tingkat keparahan disleksia, dan keberadaan lingkungan yang mendukung semuanya dapat mempengaruhi keberhasilan strategi ini. Selain itu, sementara beberapa anak dapat mengembangkan mekanisme koping yang efektif, yang lain mungkin terus berjuang dengan tantangan sosial dan akademik, menyoroti perlunya pendekatan intervensi yang dipersonalisasi dan adaptif.