Anak-anak dengan disleksia memang dapat berhasil dalam pendidikan tinggi, meskipun mereka menghadapi tantangan unik yang membutuhkan dukungan dan strategi yang disesuaikan. Disleksia, gangguan belajar tertentu, mempengaruhi membaca dan memahami, yang dapat memengaruhi kinerja akademik. Namun, dengan akomodasi yang tepat, sistem pendukung, dan strategi pribadi, siswa dengan disleksia dapat mengatasi hambatan ini dan mencapai kesuksesan dalam pendidikan tinggi. Bagian berikut mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi pada keberhasilan siswa disleksia di pendidikan tinggi.
Kesadaran dan Dukungan Guru
- Kesadaran dan sikap guru terhadap disleksia memainkan peran penting dalam keberhasilan siswa disleksia. Sikap positif dan kesadaran yang cukup di antara guru universitas dapat menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung siswa disleksia (Černickaja & Sokolová, 2024).
- Pelatihan praktis untuk guru sangat penting untuk membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung siswa disleksia secara efektif. Pelatihan semacam itu dapat meningkatkan efikasi diri guru dan meningkatkan kesejahteraan keseluruhan guru dan siswa (Černickaja & Sokolová, 2024).
Strategi Kognitif dan Emosional
- Siswa disleksia mendapat manfaat dari strategi studi kognitif dan emosional yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar unik mereka. Strategi ini termasuk teknik pencatatan, penulisan esai, dan persiapan ujian yang efektif yang selaras dengan bagaimana otak disleksia memproses informasi (Abbott-Jones, 2023).
- Dukungan emosional juga penting, karena membantu siswa mengelola stres dan kecemasan, yang umum di antara pelajar disleksia. Identitas bersama dan dukungan masyarakat dapat memberdayakan siswa dan meningkatkan kepercayaan mereka (Abbott-Jones, 2023).
Akomodasi dan Dukungan Kelembagaan
- Universitas memainkan peran penting dalam memfasilitasi keberhasilan siswa disleksia dengan menyediakan akomodasi yang diperlukan. Ini termasuk metode pengajaran dan evaluasi alternatif, seperti pendekatan pengajaran dinamis dan evaluasi rekan, yang lebih efektif untuk siswa disleksia daripada metode tradisional (Tops et al., 2022).
- Teknologi bantu, seperti perangkat lunak text-to-speech dan alat digital, dapat secara signifikan membantu siswa disleksia dalam tugas membaca, menulis, dan memahami, sehingga meningkatkan kinerja akademik mereka (Horn & Huber, 2020).
Komunitas dan Kepemilikan
- Menciptakan rasa memiliki sangat penting bagi siswa disleksia, karena berdampak pada kenikmatan, pencapaian, dan retensi mereka dalam pendidikan tinggi. Komunitas praktik, di mana siswa dapat berbagi pengalaman dan strategi, menumbuhkan lingkungan yang mendukung yang meningkatkan pemahaman dan kepercayaan siswa (Welton, 2023).
- Terlepas dari pengurangan dana pemerintah untuk perbedaan pembelajaran tertentu, universitas secara hukum diharuskan untuk membuat penyesuaian yang wajar untuk mendukung siswa disleksia, meskipun penyesuaian ini mungkin tidak sepenuhnya mengatasi seluk-beluk disleksia (Welton, 2023).
Dukungan dan Strategi yang Dipersonalisasi
- Dukungan pribadi sangat penting bagi siswa disleksia, karena kebutuhan mereka dapat bervariasi secara signifikan. Model pembelajaran mesin telah dikembangkan untuk mengklasifikasikan dan menyarankan alat dan strategi yang dipersonalisasi, yang dapat membantu menjembatani kesenjangan antara siswa disleksia dan non-disleksika (Zingoni et al., 2024).
- Pendekatan yang dipersonalisasi semacam itu memastikan bahwa siswa disleksia menerima dukungan paling efektif yang disesuaikan dengan tantangan dan kekuatan individu mereka (Zingoni et al., 2024).
Sementara siswa disleksia menghadapi tantangan yang signifikan dalam pendidikan tinggi, kombinasi dukungan guru, strategi yang dipersonalisasi, akomodasi kelembagaan, dan rasa komunitas dapat memungkinkan mereka untuk berhasil. Namun, penting untuk menyadari bahwa tidak semua siswa menerima dukungan yang diperlukan, dan ada kebutuhan untuk penelitian berkelanjutan dan pengembangan strategi yang efektif untuk memastikan peluang pendidikan yang adil bagi semua siswa dengan disleksia.