map, child, boy, people, search, map reading, orientation, map, map reading, map reading, map reading, map reading, map reading

Apakah Anak Dengan Disleksia Bisa Mengalami Kesulitan Dalam Bersosialisasi Dengan Teman Sebaya?

Anak-anak dengan disleksia sering menghadapi tantangan dalam bersosialisasi dengan teman sebaya, yang dapat dikaitkan dengan kombinasi faktor pribadi, pendidikan, dan sosial. Tantangan-tantangan ini tidak semata-mata karena aspek kognitif disleksia tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan sikap teman sebaya dan pendidik. Kesulitan dalam sosialisasi dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, termasuk penerimaan teman sebaya yang lebih rendah, lebih sedikit persahabatan, dan pengalaman intimidasi. Tantangan sosial ini selanjutnya dapat berdampak pada harga diri dan kesejahteraan emosional anak-anak dengan disleksia, menciptakan siklus yang sulit untuk dipatahkan. Di bawah ini adalah aspek-aspek kunci tentang bagaimana disleksia mempengaruhi sosialisasi di antara anak-anak.

Dampak Disleksia pada Keterampilan Sosial

  • Anak-anak dengan disleksia sering menunjukkan keterampilan sosial yang lebih buruk dibandingkan dengan teman sebayanya tanpa disleksia. Hal ini dapat disebabkan oleh kesulitan dalam komunikasi dan pemecahan masalah sosial, yang umum terjadi pada anak-anak dengan gangguan belajar (Wiener & Timmermanis, 2013) (Parhiala et al., 2015).
  • Sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak dengan kebutuhan pendidikan khusus, termasuk disleksia, memiliki tingkat kerja sama, ketegasan, dan empati yang lebih rendah, yang sangat penting untuk membangun dan memelihara hubungan teman sebaya (Lorinczova & Tomsik, 2017).

Hubungan Teman sebaya dan Penerimaan Soal

  • Anak-anak disleksia seringkali kurang diterima oleh teman sebayanya dan memiliki lebih sedikit persahabatan balasan. Kurangnya penerimaan ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan isolasi sosial (Pinto et al., 2019) (Estell et al., 2008).
  • Di sekolah umum, pelajar disleksia telah melaporkan pengalaman intimidasi dan ejekan dari teman sebaya, yang selanjutnya dapat menghambat kemampuan mereka untuk membentuk hubungan sosial yang positif (Leseyane et al., 2018).

Pengaruh Lingkungan Pendidikan

  • Lingkungan pendidikan memainkan peran penting dalam pengalaman sosial anak-anak dengan disleksia. Dukungan guru yang tidak memadai dan sikap negatif dapat memperburuk kesulitan sosial, sementara praktik inklusif dan pelatihan guru dapat membantu mengurangi tantangan ini (Brien, 2020)] (Leseyane et al., 2018).
  • Kontak sosial yang bermakna dan interaksi di kelas sangat penting untuk meningkatkan hubungan teman sebaya di antara anak-anak dengan kebutuhan pendidikan khusus (Pinto et al., 2019).

Dampak Emosional dan Psikologis

  • Tantangan sosial yang dihadapi oleh anak-anak dengan disleksia dapat menyebabkan harga diri yang lebih rendah dan peningkatan kecemasan. Hubungan sosial yang sehat dikaitkan dengan harga diri yang lebih tinggi, sementara pengalaman sosial negatif dapat berkontribusi pada masalah emosional (Shehu et al., 2015) (Ingesson, 2007).
  • Intervensi seperti pelatihan keterampilan sosial dan praktik pendidikan inklusif dapat berdampak positif pada fungsi sosial dan emosional anak-anak dengan disleksia, meskipun efeknya mungkin sederhana (Wiener & Timmermanis, 2013) (Hepler, 1997).

Sementara anak-anak dengan disleksia menghadapi tantangan yang signifikan dalam bersosialisasi dengan teman sebaya, penting untuk menyadari bahwa kesulitan ini tidak dapat diatasi. Dengan dukungan dan intervensi yang tepat, seperti program keterampilan sosial dan praktik pendidikan inklusif, anak-anak dengan disleksia dapat meningkatkan interaksi sosial mereka dan membangun hubungan teman sebaya yang lebih sehat. Selain itu, menumbuhkan pemahaman dan lingkungan yang mendukung di antara teman sebaya dan pendidik dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman sosial anak-anak disleksia, membantu mereka mengatasi hambatan sosialisasi.

Wiener, J., & Timmermanis, V. (2013). Social Relationships: The 4th R. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-388409-1.00004-7
Parhiala, P., Torppa, M., Eklund, K., Aro, T., Poikkeus, A.-M., Heikkilä, R., & Ahonen, T. (2015). Psychosocial Functioning of Children with and without Dyslexia: A Follow-up Study from Ages Four to Nine. Dyslexia. https://doi.org/10.1002/DYS.1486
Lorinczova, E., & Tomsik, R. (2017). Comparison of social skills between intact pupils and pupils with special educational needs in mainstream primary schools. https://doi.org/10.18355/PG.2017.6.1.2
Pinto, C., Baines, E., & Bakopoulou, I. (2019). The peer relations of pupils with special educational needs in mainstream primary schools: The importance of meaningful contact and interaction with peers. British Journal of Educational Psychology. https://doi.org/10.1111/BJEP.12262
Estell, D. B., Jones, M. H., Pearl, R., Acker, R. V., Farmer, T. W., & Rodkin, P. C. (2008). Peer Groups, Popularity, and Social Preference Trajectories of Social Functioning Among Students With and Without Learning Disabilities. Journal of Learning Disabilities. https://doi.org/10.1177/0022219407310993
Leseyane, M., Mandende, P., Makgato, M. M., & Cekiso, M. (2018). Dyslexic learners’ experiences with their peers and teachers in special and mainstream primary schools in North-West Province. African Journal of Disability. https://doi.org/10.4102/AJOD.V7I0.363
Brien, T. O. (2020). Understanding the Socio-Emotional Impact of Dyslexia in the Inclusive Classroom. https://doi.org/10.5772/INTECHOPEN.94203
Shehu, A., Zhilla, E., & Dervishi, E. (2015). The impact of the quality of social relationships on self-esteem of children with dyslexia. European Scientific Journal, ESJ.
Ingesson, S. G. (2007). Growing up with dyslexia – Interviews with teenagers and young adults. School Psychology International. https://doi.org/10.1177/0143034307085659
Hepler, J. B. (1997). Evaluating a Social Skills Program for Children with Learning Disabilities. Social Work With Groups. https://doi.org/10.1300/J009V20N03_03
Scroll to Top