A young boy focuses on math problems on a tablet while studying at a desk indoors.

Apakah Anak Dengan Diskalkulia Sering Melakukan Kesalahan Dalam Menghitung Uang Atau Memahami Nilai Uang?

Anak-anak dengan diskalkulia sering berjuang dengan memahami dan menghitung uang, karena kondisi ini mempengaruhi kemampuan mereka untuk memproses informasi numerik dan melakukan operasi aritmatika. Dyscalculia ditandai dengan kesulitan dalam belajar dan memahami konsep numerik, yang dapat meluas ke aplikasi praktis seperti menangani uang. Tantangan ini berakar pada defisit pemrosesan kognitif yang terkait dengan diskalkulia, yang berdampak pada berbagai keterampilan matematika. Bagian berikut akan mengeksplorasi kesulitan spesifik yang dihadapi oleh anak-anak dengan diskalkulia dalam kaitannya dengan perhitungan uang dan memahami nilainya.

Tantangan Pemrosesan Numerik dan Aritmatika

  • Dyscalculia ditandai dengan kurangnya kemampuan pemrosesan numerik, yang sangat penting untuk memahami dan menghitung uang. Ini termasuk kesulitan dengan operasi aritmatika dasar dan pemahaman angka, yang penting untuk tugas-tugas seperti membuat perubahan atau penganggaran (Gaitan et al., 2024) (Chao et al., 2022).
  • Anak-anak dengan diskalkulia sering menunjukkan kesalahan dalam pemrosesan aritmatika, seperti penambahan atau pengurangan yang salah, yang secara langsung mempengaruhi kemampuan mereka untuk menangani uang secara akurat (Cárdenas et al., 2021).
  • Heterogenitas diskalkulia berarti bahwa beberapa anak mungkin memiliki kesulitan yang lebih nyata di bidang tertentu, seperti pengambilan fakta aritmatika, yang selanjutnya dapat memperumit tugas terkait uang (“A novel approach to subtypes of developmental dyscalculia”, 2022).

Pola Kesalahan dalam Pemecahan Masalah Matematika

  • Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan diskalkulia membuat jenis kesalahan tertentu saat memecahkan masalah matematika, termasuk yang melibatkan uang. Kesalahan ini dapat dikategorikan ke dalam membaca, pemahaman, transformasi, keterampilan proses, dan kesalahan pengkodean (Qonita, 2024).
  • Kesalahan tersebut menunjukkan bahwa anak-anak dengan diskalkulia mungkin salah menafsirkan nilai uang atau langkah-langkah yang diperlukan untuk menghitung total atau perubahan, yang sering menyebabkan kesalahan dalam transaksi keuangan (Qonita, 2024).

Faktor Kognitif dan Perkembangan

  • Dyscalculia sering dikaitkan dengan defisit memori kerja, yang dapat memperburuk kesulitan dalam tugas-tugas yang memerlukan mengingat informasi numerik, seperti menghitung total biaya item atau menentukan perubahan yang benar (Cárdenas et al., 2021).
  • Sifat perkembangan diskalkulia berarti bahwa kesulitan-kesulitan ini dapat bertahan dan berkembang, mempengaruhi kemampuan anak-anak untuk mengelola uang seiring bertambahnya usia (Mahmud et al., 2020).

Implikasi Pendidikan dan Praktis

  • Tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan diskalkulia dalam memahami dan menghitung uang menyoroti perlunya intervensi pendidikan yang ditargetkan. Intervensi ini harus fokus pada peningkatan pemrosesan numerik dan keterampilan aritmatika melalui strategi pengajaran yang disesuaikan (Venketsamy & Hu, 2023)].
  • Strategi praktis, seperti menggunakan alat bantu visual atau alat interaktif, dapat membantu anak-anak dengan diskalkulia lebih memahami konsep uang dan meningkatkan keterampilan perhitungan mereka (Venketsamy & Hu, 2023).

Sementara diskalkulia menghadirkan tantangan signifikan dalam memahami dan menghitung uang, penting untuk menyadari bahwa kesulitan ini dapat sangat bervariasi di antara individu. Heterogenitas diskalkulia berarti bahwa beberapa anak mungkin mengalami gangguan yang lebih parah di area tertentu, sementara yang lain mungkin mengalami kesulitan yang lebih ringan. Selain itu, kondisi yang terjadi bersamaan seperti disleksia atau ADHD dapat semakin mempersulit proses pembelajaran, memerlukan pendekatan komprehensif untuk diagnosis dan intervensi (“A novel approach to subtypes of developmental dyscalculia”, 2022) (Mahmud et al., 2020). Memahami nuansa ini sangat penting untuk mengembangkan strategi pendidikan yang efektif dan sistem pendukung untuk anak-anak dengan diskalkulia.

Gaitan, J. V. P., Sánchez, I. I., & Gaitan, J. E. M. (2024). Deciphering dyscalculia: An engineering analisis. https://doi.org/10.1109/amitic62658.2024.10747591
Chao, W., Wang, E., Yuan, T., He, Q., Zhang, E., & Zhao, J. (2022). Characteristics inhibition defects of children with developmental dyscalculia: Evidence from the ERP. Frontiers in Psychiatry. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2022.877651
Cárdenas, S. Y., Silva-Pereyra, J., Prieto-Corona, B., Castro-Chavira, S. A., & Fernández, T. (2021). Arithmetic processing in children with dyscalculia: an event-related potential study. PeerJ. https://doi.org/10.7717/PEERJ.10489
A novel approach to subtypes of developmental dyscalculia. (2022). https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-1922020/v1
Qonita, W. (2024). Error Analysis of Dyscalculia Children in Solving the Basic Arithmetic Word Problems Student of Inclusion Class in an Elementary School. Sains Data Jurnal Studi Matematika Dan Teknologi. https://doi.org/10.52620/sainsdata.v2i1.44
Mahmud, M. S., Zainal, M. S., Rosli, R., & Maat, S. M. (2020). Dyscalculia: What We Must Know about Students’ Learning Disability in Mathematics? Universal Journal of Educational Research. https://doi.org/10.13189/UJER.2020.082625
Venketsamy, R., & Hu, Z. (2023). Understanding Dyscalculia. https://doi.org/10.4018/978-1-6684-5800-6.ch006
Scroll to Top