A child is building structures with wooden blocks in a playroom, focusing on creativity and learning.

Apakah Anak Dengan Diskalkulia Sering Kebingungan Saat Menghitung Jari?

Anak-anak dengan diskalkulia sering mengalami kesulitan dengan pemahaman numerik dan tugas aritmatika, yang dapat meluas ke tantangan dalam menghitung jari. Menghitung jari adalah keterampilan dasar yang mendukung kognisi numerik, dan anak-anak dengan diskalkulia mungkin berjuang dengan ini karena gangguan kemampuan mereka untuk memproses informasi numerik. Kesulitan ini dapat bermanifestasi sebagai kebingungan saat menghitung jari, karena mereka mungkin mengalami kesulitan memetakan angka ke representasi fisik, seperti jari. Bagian berikut mengeksplorasi hubungan antara diskalkulia dan penghitungan jari, didukung oleh wawasan dari makalah penelitian yang disediakan.

Penghitungan Jari dan Dyscalculia

  • Kognisi Berwujud dan Penghitungan Jari: Penghitungan jari adalah representasi numerik alami yang mendukung kognisi yang diwujudkan. Anak-anak dengan diskalkulia mungkin berjuang dengan ini karena kesulitan dalam menghubungkan representasi verbal dan numerik dengan tindakan fisik seperti menghitung jari. Sistem pelatihan yang berfokus pada koneksi ini dapat membantu meningkatkan keterampilan mereka (Erfurt et al., 2019).
  • Tautan Neurofungsional: Ada hubungan neurofungsional antara penghitungan berbasis jari dan pemrosesan angka. Anak-anak dengan diskalkulia mungkin mengalami gangguan gnosis jari, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk menggunakan jari secara efektif untuk menghitung dan menghitung. Gangguan ini dapat menyebabkan kebingungan saat menghitung jari (Kaufmann, 2008).
  • Gangguan Kognitif dan Saraf: Dyscalculia dikaitkan dengan gangguan saraf di daerah yang penting untuk pemahaman numerik. Gangguan ini dapat mempengaruhi integrasi penghitungan berbasis jari ke dalam kognisi numerik yang lebih luas, yang menyebabkan kebingungan dan kesulitan dalam tugas-tugas seperti penghitungan jari (Kucian et al., 2013).

Intervensi Pendidikan dan Teknologi

  • Game dan Alat Edukasi: Teknik pembelajaran interaktif, seperti permainan edukatif, dapat membantu anak-anak dengan diskalkulia meningkatkan keterampilan menghitung mereka. Alat-alat ini dapat memberikan cara yang menarik untuk berlatih menghitung jari dan tugas numerik lainnya, berpotensi mengurangi kebingungan dan meningkatkan pembelajaran (Torres-Carrión et al., 2018) (Vanjari et al., 2020).
  • Sistem Pelatihan: Sistem yang dirancang untuk melatih koneksi antara representasi verbal, numerik, dan fisik dapat membantu anak-anak dengan diskalkulia dalam mengatasi kebingungan dalam menghitung jari. Sistem ini dapat memberikan praktik terstruktur dan umpan balik, membantu memperkuat pemetaan angka yang benar ke jari (Erfurt et al., 2019).

Implikasi dan Pertimbangan yang Lebih Luas

Sementara menghitung jari dapat menjadi tantangan bagi anak-anak dengan diskalkulia, penting untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari kesulitan belajar mereka. Dyscalculia adalah kondisi kompleks dengan berbagai gejala dan manifestasi, dan penghitungan jari hanyalah salah satu aspek dari tantangan yang dihadapi anak-anak ini. Pendidik dan orang tua harus menyadari beragam kebutuhan anak-anak dengan diskalkulia dan mempertimbangkan pendekatan komprehensif yang mengatasi berbagai aspek kesulitan belajar mereka. Selain itu, kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang diskalkulia di kalangan pendidik dapat menghambat dukungan yang efektif untuk anak-anak ini, menyoroti perlunya peningkatan pendidikan dan sumber daya di bidang ini (Sezer & Akın, 2011) (“Dyscalculia”, 2022).

Erfurt, G., Hornecker, E., Ehlers, J., & Plaschkies, S. (2019). Hands-On Math: A Training System for Children with Dyscalculia. Human Factors in Computing Systems. https://doi.org/10.1145/3290607.3313012
Kaufmann, L. (2008). Dyscalculia: neuroscience and education. Educational Research. https://doi.org/10.1080/00131880802082658
Kucian, K., Ashkenazi, S. S., Ashkenazi, S. S., Hänggi, J., Rotzer, S., Rotzer, S., Jäncke, L., Martin, E., Martin, E., & Aster, M. von. (2013). Developmental dyscalculia: a dysconnection syndrome? Brain Structure & Function. https://doi.org/10.1007/S00429-013-0597-4
Torres-Carrión, P., Sarmiento-Guerrero, C., Torres-Diaz, J. C., & Barba-Guaman, L. (2018). Educational Math Game for Stimulation of Children with Dyscalculia. https://doi.org/10.1007/978-3-319-73450-7_58
Vanjari, N., Bakre, S., Parmar, R., & Singal, V. (2020). Technological Aids for Dyscalculic Children. Social Science Research Network. https://doi.org/10.2139/SSRN.3564540
Sezer, S., & Akın, A. (2011). Teachers’ Opinions About Dyscalculia Seen in the Students Between the Ages of 6-14.
Dyscalculia. (2022). https://doi.org/10.4018/978-1-6684-5360-5.ch015
Scroll to Top