Anak-anak dengan diskalkulia menghadapi tantangan signifikan dalam memperoleh keterampilan matematika, yang dapat memengaruhi kinerja akademik dan pengalaman pendidikan mereka secara keseluruhan. Perlunya modifikasi kurikulum untuk mendukung siswa ini terbukti dari berbagai studi yang menyoroti pentingnya intervensi yang disesuaikan dan strategi instruksional. Modifikasi ini bertujuan untuk mengatasi kebutuhan pembelajaran unik siswa diskalkulik, memastikan mereka menerima dukungan yang diperlukan untuk berhasil dalam matematika. Bagian berikut mengeksplorasi alasan dan metode modifikasi kurikulum untuk anak-anak dengan diskalkulia.
Pentingnya Modifikasi Kurikulum
- Prevalensi dan Dampak: Diskalkulia mempengaruhi persentase siswa yang signifikan, dengan penelitian menunjukkan tingkat prevalensi sekitar 5-6% pada anak-anak usia sekolah (Fastame, 2020). Ketidakmampuan belajar ini dapat menyebabkan kesulitan dalam operasi aritmatika dasar dan memahami konsep matematika, yang sangat penting untuk keberhasilan akademis(Kaur et al., 2018).
- Tantangan dalam Pembelajaran Matematika: Siswa dengan diskalkulia sering berjuang dengan pengenalan angka, pengurutan, dan operasi aritmatika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian (Azhari et al., 2024) (May et al., 2024)]. Tantangan-tantangan ini memerlukan modifikasi dalam kurikulum untuk memberikan dukungan dan intervensi yang ditargetkan.
Strategi untuk Modifikasi Kurikulum
- Materi Instruksional yang Disesuai: Menerapkan modul khusus, seperti Modul Keterampilan Aritmatika Dasar (BAS), telah terbukti secara signifikan meningkatkan keterampilan aritmatika pada siswa dengan diskalkulia (May et al., 2024). Materi ini dirancang untuk memenuhi tingkat perkembangan kognitif siswa diskalkulik.
- Pembelajaran yang Ditingkatkan Teknologi: Penggunaan courseware berbasis web adaptif dan alat intervensi yang dipersonalisasi seperti EdSense dapat memberikan pengalaman belajar yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan siswa individu (Jadhav et al., 2023) (Kaur et al., 2018). Alat-alat ini memanfaatkan teknologi untuk menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan menarik.
- Identifikasi Dini dan Intervensi: Skrining dan intervensi dini sangat penting untuk mengatasi diskalkulia secara efektif. Program yang berfokus pada pendidikan dini dan menggunakan pendekatan komprehensif, seperti modul pembelajaran interaktif, dapat membantu membangun fondasi yang kuat untuk kemampuan matematis (Mukherjee et al., 2024).
- Praktik Pendidikan Inklusif: Mengembangkan kurikulum inklusif yang mengintegrasikan model pendidikan berbasis neurodiversitas dapat menumbuhkan lingkungan belajar yang mendukung bagi siswa dengan diskalkulia (Han, 2025). Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami dan mengakomodasi kebutuhan pembelajaran yang beragam.
Implikasi Pendidikan yang Lebih Luas
Sementara modifikasi kurikulum sangat penting untuk mendukung anak-anak dengan diskalkulia, penting juga untuk mempertimbangkan konteks pendidikan yang lebih luas. Integrasi intervensi harus menjadi bagian dari pendekatan holistik yang mencakup pelatihan guru, pengembangan kebijakan, dan kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan spesialis. Selain itu, mengatasi kondisi komorbiditas seperti disleksia dan ADHD dapat lebih meningkatkan efektivitas intervensi untuk siswa diskalkulik (Fastame, 2020). Dengan mengadopsi strategi yang komprehensif, sekolah dapat menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung semua peserta didik, terlepas dari tantangan spesifik mereka.