Penggunaan benda konkret, seperti tombol atau balok, memang dapat memfasilitasi pembelajaran matematika untuk anak-anak dengan diskalkulia. Manipulatif ini memberikan cara nyata untuk memahami konsep matematika abstrak, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak yang berjuang dengan pemahaman numerik. Pengalaman langsung membantu menjembatani kesenjangan antara ide-ide abstrak dan pemahaman konkret, sehingga memudahkan anak-anak dengan diskalkulia untuk memahami konsep matematika. Pendekatan ini didukung oleh berbagai studi dan teori pendidikan yang menekankan pentingnya manipulatif dalam pendidikan matematika anak usia dini.
Manfaat Menggunakan Benda Beton
- Pemahaman yang Ditingkatkan: Objek konkret membantu anak-anak dengan diskalkulia dengan memberikan representasi fisik angka dan operasi matematika, yang mungkin sulit untuk divisualisasikan secara abstrak. Pengalaman taktil ini mendukung kognisi yang diwujudkan, memungkinkan anak-anak untuk lebih memahami dan mempertahankan konsep matematis (Erfurt et al., 2019) (D’Angelo & Iliev, 2012).
- Keterlibatan yang Ditingkat: Manipulatif membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik, yang dapat meningkatkan motivasi dan minat dalam matematika untuk anak-anak dengan diskalkulia. Keterlibatan ini sangat penting untuk mempertahankan perhatian dan menumbuhkan lingkungan belajar yang positif (Torres-Carrión et al., 2018) (D’Angelo & Iliev, 2012).
- Dukungan untuk Pembelajar Beragam: Penggunaan manipulatif bermanfaat tidak hanya untuk anak-anak dengan diskalkulia tetapi juga untuk siswa lain dengan ketidakmampuan belajar, karena melayani berbagai gaya belajar dan kecerdasan, seperti spasial dan kinestetika (Sudha et al., 2014) (D’Angelo & Iliev, 2012).
Bukti dari Penelitian
- Konstruksi dan Berhitung Blok: Studi telah menunjukkan bahwa keterampilan konstruksi blok secara positif terkait dengan kinerja berhitung pada anak usia dini. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan yang melibatkan blok dapat menjadi intervensi yang efektif untuk meningkatkan keterampilan matematika, terutama untuk anak-anak dari latar belakang sosial ekonomi rendah yang mungkin memiliki kinerja matematika yang lebih rendah (“Building numeracy skills: Associations between DUPLO® block construction and numeracy in early childhood”, 2023).
- Game dan Alat Edukasi: Pengembangan permainan dan alat pendidikan, seperti sistem Blok AutoMathic, menunjukkan efektivitas penggunaan metode taktil dan interaktif untuk mengajarkan aritmatika dan aljabar kepada anak-anak dengan kesulitan belajar, termasuk dyscalculia (Breiter et al., 2012) (Karshmer & Paap, 2010).
Tantangan dan Pertimbangan
- Variasi dan Konteks: Meskipun manipulatif umumnya bermanfaat, efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada konteks dan bagaimana mereka digunakan. Penting bagi pendidik untuk mengintegrasikan alat-alat ini secara bermakna ke dalam pelajaran dan memastikan bahwa alat tersebut selaras dengan tujuan pembelajaran (Chen et al., 2018) (D’Angelo & Iliev, 2012).
- Pelatihan Guru: Implementasi manipulatif yang berhasil mengharuskan guru memiliki pemahaman yang kuat tentang kapan dan bagaimana menggunakan alat-alat ini secara efektif. Pelatihan dan dukungan yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan manfaat manipulatif di ruang kelas (D’Angelo & Iliev, 2012).
Sementara penggunaan benda-benda konkret dapat secara signifikan membantu anak-anak dengan diskalkulia dalam belajar matematika, penting untuk menyadari bahwa alat-alat ini bukanlah solusi yang cocok untuk semua. Efektivitas manipulatif tergantung pada integrasinya ke dalam kerangka pendidikan yang terstruktur dengan baik yang mencakup diagnosis dini, intervensi yang ditargetkan, dan kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan spesialis. Selain itu, pengenalan manipulatif virtual menawarkan peluang baru untuk meningkatkan pengalaman belajar, memberikan perspektif yang beragam dan lebih mendukung pengembangan pemahaman matematika.